Jaehyun mengendikkan bahunya. Taeyong hanya mendelik dan kembali menatap ke depan. Bahkan Jaehyun juga karena harus fokus menyetir, namun Jaehyun kembali bersuara dengan nada serius tiba-tiba.
"Kalau bersamamu memang selamanya ya sudah, berarti takdirku adalah kau."
"Apa-apaan? Kenapa malah kau yang terlihat pasrah?" Taeyong tak hentinya mengernyit heran sekarang mendengar pembicaraan Jaehyun yang tidak seperti biasanya.
"Aku mengikutimu."
Kini kepala Taeyong menoleh, tak tahan untuk hanya diam dan berakhir menatap lekat pria yang beberapa minggu lagi akan menikahinya itu.
Merasa diperhatikan dengan lamat, Jaehyun melirik singkat pada Taeyong.
"Apa?"
Taeyong memicing menatap Jaehyun yang seakan menghindari tatapan matanya, "Kau aneh."
Jaehyun hanya membiarkan itu dan fokus pada jalanan. Membiarkan Taeyong yang sepertinya bertanya-tanya dalam kepalanya itu akan semua perkataan Jaehyun.
*****
"Ini cincinnya, Sir."
Taeyong terdiam seribu kata melihat cincin pernikahan mereka yang berkilauan di hadapannya. Inisial nama saling tertulis di cincin satu sama lain.
Cincin pernikahan mereka. Jaehyun dan Taeyong.
Apa ini mimpi?
Lamunan Taeyong buyar saat Jaehyun mengambil cincinnya dan memasang ke jarinya sendiri. Lalu mengangguk puas, "Pas. Ini sangat indah, terimakasih," ucapnya dengan senyuman ramah.
"Sama-sama, Tuan." Para staff di sana tersenyum lega, namun senyum mereka tak bertahan lama ketika Taeyong sama sekali tak berkomentar apapun dan hanya diam.
"Sir, apakah Anda ada komentar?"
Taeyong sedikit terperanjat, menggeleng cepat menjawab staff dan menghilangkan segala pemikirannya.
"A-ah tidak... ini bagus."
Senyum mereka kembali terbit, "Baiklah, kalau begitu akan kami bungkus dulu."
Keduanya mengangguk mengiyakan dan membiarkan para staff di sana mengambil cincin mereka untuk membungkusnya dengan rapi.
Jaehyun melirik pada Taeyong sekilas lalu mengambil cangkir tehnya yang mengepul. Suaranya terdengar, "Kenapa? Kau selalu seperti tengah memikirkan sesuatu saat berada di sini?"
Taeyong menggeleng membantah, "Tidak. Itu hanya perasaanmu saja."
Keduanya kembali diam untuk beberapa saat, lalu Jaehyun beranjak berdiri membuat perhatian Taeyong tertuju padanya.
"Ke mana?" tanyanya.
"Ingin melihat-lihat saja di luar. Aku menunggu di depan."
Taeyong mengangguk bingung namun membiarkan pria itu berjalan keluar meninggalkannya sendirian di ruang VIP.
*****
Denting alat makan saling beradu di antara keheningan mereka yang sudah lama berlangsung. Sama sekali tak ada pembicaraan dari keduanya dari duduk di restoran ini hingga sekarang.
Meski Jaehyun tau beberapa kali Taeyong mencuri pandang padanya, sepertinya pria itu ingin berkata atau bertanya sesuatu tapi seperti biasa, dia hanya menimbang-nimbang.
"Apa kau mengundang orang-orang saat pertunangan kita nanti?" tanyanya tiba-tiba.
Jaehyun cukup terkesan dengan tebakan melesetnya bahwa Taeyong tidak akan bersuara apapun sampai mereka keluar dari restoran ini.
YOU ARE READING
Stay With Me (JAEYONG)
Romance"I just want you to Stay With Me." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 6
Start from the beginning
