PART 6

1.1K 177 83
                                        

Mobil mewah Jaehyun berhenti tepat di depan pintu rumah Taeyong, kebetulan pria itu sudah menunggunya di sana.

Tak menunggu waktu lama, Taeyong masuk ke dalam mobil Jaehyun dan memasang seatbeltnya.

"Maaf membuatmu menunggu, jalanan sudah cukup macet." Jaehyun membuka suara lebih dulu sembari menjalankan mobilnya.

Taeyong mengangguk pelan, "Tak apa."

Setelah itu hanya keheningan yang menghiasi mereka berdua. Bahkan setelah mobil berjalan bermenit-menit dan sampai ke depan lobby kantor Taeyong.

Gerakan tangan Taeyong yang melepas seatbelt terhenti saat sebuah paperbag cukup kecil disodorkan ke arahnya. Taeyong menoleh pada Jaehyun, bermaksud meminta penjelasan.

"Ini."

"Ini apa?" tanya Taeyong bingung.

"Beberapa roti dan cookies, mungkin kau butuh cemilan sambil bekerja," sahut Jaehyun.

Taeyong mengerjap pelan dan menerima paperbag itu dalam diam. Jaehyun memperhatikan wajah Taeyong dengan lekat, saat pria manis itu menilik apa saja yang ada dalam paperbag.

"Nanti kujemput saat jam makan siang."

"Hm, kutunggu..."

*****

Jam makan siang sudah tiba, bahkan sungguh telat karena Jaehyun sempat ada kesibukan mendadak. Kini jam sudah menunjukkan pukul 14.00.

Jaehyun dan Taeyong sudah kembali bertemu untuk agenda mereka hari ini.

"Kau mau makan siang dulu? Janji temu kita dengan designer jam 4 sore nanti," ucap Jaehyun sembari melirik jam tangannya.

"Apa kita mengambil cincin dulu? Pesan masuk, katanya sudah selesai," sahut Taeyong, memperlihatkan pesan dari pihak perhiasan yang mengerjakan cincin nikah mereka berdua.

"Tak ingin makan?"

"Ambil cincin lebih dekat, setelah itu baru kita makan."

Jaehyun mengangguk pelan, lalu memutar kemudi menuju arah yang Taeyong suruh. Mulutnya kembali bersuara, "Ah iya, kata Eomma, kita harus melihat venue juga."

Taeyong menoleh dengan kernyitan di dahinya, "Bukankah itu urusan para orangtua?"

Jaehyun melirik singkat lalu kembali fokus pada jalanan, "Apa kau tidak ingin mengeluarkan pendapatmu sendiri? Ini pernikahan pertama dan terakhirmu, jika kau ingin sesuatu maka katakan saja. Aku selalu mengikuti pendapatmu. Lagipula aku tidak terlalu paham tentang konsep dan dekorasi pernikahan," ucapnya.

Banyak hal dalam kalimat Jaehyun yang menimbulkan pertanyaan dalam benak Taeyong. Apa maksudnya?

Salah satunya yang pertama itu...

"Pertama dan terakhir?" ulang Taeyong.

Jaehyun mengangguk tegas, lalu melirik pada Taeyong, "Ya memangnya kau ada pemikiran untuk menikah lagi?"

Kening Taeyong makin mengernyit dalam, "Maksudku, ini memang pertama. Bagaimana bisa kau menyimpulkan untuk yang terakhir?"

"Kau memangnya punya niat menikah untuk beberapa kali?" Jaehyun memasang wajah terkejut yang seperti dibuat-buat, "Wow aku tidak menyangka kau sedikit—liar. Aku hanya berniat sekali untuk seumur hidup saja," ucapnya sembari menggelengkan kepalanya.

Taeyong mengernyit tak suka pada wajah Jaehyun yang seakan menghakiminya itu, "Kau menjamin kita akan selamanya?"

"Ya mana aku tau. Aku bukan Tuhan."

Stay With Me (JAEYONG)Where stories live. Discover now