Pertemuan yang hangat dan menyenangkan ini tidak akan pernah menjadi momen favorit seorang Jeong Jaehyun di sepanjang hidupnya.
Ingin rasanya dirinya berteriak dan membubarkan orang-orang ini agar berhenti berbicara tentang hal yang begitu memuakkan untuk dirinya dengar.
"Jadi kapan acara pertunangan akan dilaksanakan?" Pertanyaan mengudara dari pihak sana.
Jaehyun melirik ibunya ketika wanita itu menepuk pelan pahanya, bermaksud menegur agar wajah Jaehyun bisa dikendalikan di hadapan keluarga calonnya ini. Ya, calon suam—istri? Ah, terserahlah.
"2 minggu dari sekarang, kami yang akan menyiapkan segalanya," ucap Yoona, selaku Ibu Jaehyun, senyum sumringah tak berhenti mengembang di bibirnya apalagi ketika menatap pria di hadapan Jaehyun itu.
"Nak Taeyong hanya akan duduk manis."
Diam-diam Jaehyun memutar matanya mendengar nada lembut ibunya yang jarang sekali tertuju untuknya.
"Sebaiknya pernikahan juga dilakukan dengan cepat. 1 bulan setelah acara pertunangan ideal untuk dilaksanakan." Kini ayahnya yang membuka suara.
Lihat? Jaehyun benar-benar tak punya celah sedikitpun untuk menolak perjodohan ini. Sama sekali tidak. Orangtuanya begitu pintar membuatnya tak berdaya.
"Bagaimana dengan Jaehyun? Apa kau setuju, nak?"
Jaehyun mengangkat kepala saat namanya disebut oleh calon mertuanya ini, wanita itu menatap Jaehyun dengan lembut. Begitu lembut seakan Jaehyun adalah anak kecil yang perlu disayang. Cih! Berbeda sekali dengan ibunya sendiri.
Apa Jaehyun bisa menjawab 'tidak'? Tentu saja tidak bisa. Jaehyun bisa merasakan tatapan mematikan dari orangtuanya agar dirinya tidak menjawab yang macam-macam.
"Aku mengikuti saja," jawabnya dengan senyuman tipis. Jika ditelisik lebih jauh, senyum itu terlihat dipaksakan.
"Kalau Taeyong bagaimana? Apa kau setuju, sayang?"
Jaehyun melirik pria yang akan disandingkan dengannya itu. Wajah itu tak menunjukkan ekspresi apapun. Jaehyun sampai bertanya-tanya, apakah orang itu tidak memiliki perasaan sama sekali? Wajahnya sungguh datar.
"Iya."
Baru kali ini Jaehyun mendengar pria itu membuka suara. Seingat Jaehyun, 3 kali pertemuan mereka, pria yang bertubuh lebih kecil darinya itu tidak pernah membuka suara sedikitpun. Hanya duduk diam seperti patung.
Mengangguk dan menggeleng jika dilemparkan pertanyaan adalah responnya selama ini. Jaehyun begitu bingung, kenapa bisa ibunya menginginkan dirinya menikahi pria itu?
Jawaban singkat dari yang Jaehyun dengar menghasilkan senyum lebar dari para orangtua yang mendengar selebihnya berbincang tentang persiapan acara hingga tetek bengeknya yang akan dilakukan.
Sungguh, Jaehyun hanya ingin pulang ke apartmentnya sekarang dan menghabiskan waktu di depan TVnya. Rasanya energinya tersedot habis untuk pertemuan ini.
Tanpa sengaja mata Jaehyun bergulir hingga pada sosok di depannya itu, bertepatan sekali pria kecil yang Jaehyun ketahui bernama Lee Taeyong juga melakukan hal yang sama. Netra mereka bertubrukan, menatap satu sama lain.
Jaehyun bisa melihat betapa bulat dan besarnya mata Taeyong hingga pantulan dirinya terlihat pada netra sehitam jelaga itu, tapi tatapannya begitu dingin, sangat dingin hingga Jaehyun menyadari bahwa Taeyong juga sama, tak mendamba dirinya.
TBC/UNPUB?
Maaf nambah utang lagi, tanganku gatel pengen publish😭🙏🏻
Btw jangan ditungguin ya😭🙏🏻🙏🏻
How was your day?
Hope it's a nice day~
Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan komen ya~
Love you all!!!❤️❤️❤️
ESTÁS LEYENDO
Stay With Me (JAEYONG)
Romance"I just want you to Stay With Me." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
