Taehyung terus menatap kening Jungkook yang berkerut sambil menggigiti kuku jari tangan kirinya. Pria itu menatap serius ponsel yang terdapat di tangan kanannya, entah apa yang Jungkook lihat hingga membuat ekspresi seperti itu.
"Apa yang kau lihat sampai seperti itu?" tanya Taehyung sambil menghampiri Jungkook, membuat pria itu langsung menghentikan kegiatannya dan mematikan layar ponselnya.
"Tidak ada.." jawab Jungkook datar.
"Eo?! Kenapa di matikan? Aku juga kan ingin lihat! Mencurigakan! Kau sedang nonton yang iyaiya ya? Referensi untuk melakukannya bersama Nara?" ucap Taehyung asal, menggoda pria itu. Membuat Jungkook bedesis, lalu berdecak kesal.
"Apa otakmu hanya berisikan hal kotor, Hyeong?" kesal Jungkook membuat pria bermarga Kim itu terkekeh.
"Aku salah apa? Nara sudah berada di apartemen mu selama lebih dari dua minggu. Aku tidak percaya kalian hanya reoni mengharukan. Kalian sudah melakukan apa saja? Kecup? Kisseu? Atau...buatkan aku keponakan baru?" Jungkook melebarkan matanya, mulutnya sampai terbuka saking tercengangnya saat mendengar itu. Pria itu dengan segera melemparkan sepatunya kearah Taehyung, namun pria itu bisa menghindar dengan sedikit keterkejutan.
"Oooo!" pekik pria bermarga Kim itu. Suara samar pekikan Taehyung dengan suara sepatu yang menghantam pintu terdengar oleh beberapa karyawan yang berada di luar. Mereka awalnya terkejut mendengar suara nyaring dari pintu ruangan Jungkook. Namun, saat suara pekikan Taehyung terdengar samar. Mereka hanya bisa menggelengkan kepala, entah ulah apa lagi yang Taehyung lakukan, hingga presdir muda mereka itu sampai hilang kesabaran. Mereka sudah terbiasa.
Taehyung dan Tuan Jeon itu kombinasi yang sangat elegan dan berwibawa. Membuat mereka terkagum dengan kinerja dan aura pria bermarga Kim itu. Setelah Tuan Kang, semua orang di sana mengakui jika Taehyung adalah pengganti yang sepadan dengan pria yang pensiun itu untuk Tuan Jeon.
Tapi saat pimpinan mereka berganti. Entah kemana perginya semua itu. Kinerja pria itu memang masih stabil, tapi untuk bagian berwibawa dan elegannya. Mereka sampai terbingung, Taehyung benar-benar hampir kehilangan itu di mata karyawan lain. Masalahnya, semenjak Jungkook yang menggantikan memegang perusahan. Hal seperti itu sering terdengar.
Ruangan presdir mereka cukup kedap suara. Jika hanya berbincang biasa, suaranya tidak akan bisa terdengar sampai keluar. Tapi, semenjak Jungkook menjabat. Suara pekikan pria itu atau suara pekikan Taehyung seringkali terdengar.
Saat pertama kali mereka mendengarnya, mereka kira Taehyung berada dalam masalah besar. Terdengar kata makian Jungkook untuk pria itu 'Aish! Kim Taehyung brengsek!' mereka sampai mengkhawatirkan pria bermarga Kim itu. Tapi ternyata, saat mereka tahu. Kelakuan pria itu memang senang meledek presdir baru mereka. Tingkah pria itu jadi konyol sekali di beberapa waktu. Tidak ada takutnya. Padahal aura presdir barunya itu sangat gelap sekali, berbanding terbalik sekali dengan sang Ayah.
"Mulutmu memang sampah sekali, Hyeong! AUGH!" Jungkook nyaris saja melemparkan sebelah sepatunya lagi.
"Ya! Ya! Ya!" pekik Taehyung lagi merasa panik saat melihat Jungkook sudah melapas sebelah sepatunya lagi, siap untuk di lemparkan padanya. Ingat dengan Jungkook dan tubuh berototnya? Taehyung bisa pingsan jika benar-benar terkena lemparan pria itu. Ia benar-benar terkejut saat melihat Jungkook melempar sepatunya tadi. Untungnya ia sempat menghindar.
"Aku hanya bercanda, kau tahu? Kenapa sampai kesal sekali seperti itu!" ucap Taehyung was-was takut tiba-tiba sepatu itu melayang kearah kepalanya. Ia bisa melihat Jungkook memejamkan matanya, lalu menghela napas. Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan cepat ia berlari pelan menuju pintu. Lalu membukanya dengan cepat, dan kabur keluar.
CZYTASZ
Him
Fanfiction(SLOW UP) Jeon Jungkook menatap tajam seorang gadis cantik yang berada dihadapannya sedang mengulurkan secarik kertas bertuliskan 'Aku tahu kau seorang gay' Setelah itu gadis penulis kertas itu terus menempel pada Jeon Jungkook, tak perduli apa pend...
