Dino masih shock di posisinya.

"Ti-tidak... Ayah tidak mungkin seperti itu. Ayah sangat mencintai ibu, HALMEONI. Jadi tidak mungkin ayah melakukan hal yang MENJIJIKKAN SEPERTI ITU!!!" Dino membentak keras Mi-Sook sembari menggelengkan kepalanya.

"AKU MENGATAKAN FAKTANYA, DINO!!" Mi-Sook balas membentak. Dino tersentak. "Jika kau tidak percaya padaku, kau bisa melihat beritanya di social media." Dino yang masih tidak percaya langsung mengambil handphonenya dan membuka social media seperti yang dikatakan oleh Mi-Sook.

"Ti-tidak..." Dino menggeleng cepat, masih merasa tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat.

"Nu-Nuna, bagaimana bisa kau melakukan hal ini padaku?" Seakan kehilangan arah Dino menjatuhkan tubuhnya ke atas lantai. Pemuda itu dengan gerakan perlahan mulai menangkup kepalanya; yang kemudian menarik helaian rambutnya dengan gerakan frustasi. Pemuda itu terus menggeleng, dengan isakan pelan yang mulai merambat keluar dari bibirnya.

"Aku selama ini telah menganggapmu seperti keluargaku, tapi kenapa kau melakukan ini?! KENAPA?!!"

Mi-Sook di posisinya hanya memperhatikan Dino dengan pandangan datarnya.

"Kau benar-benar jahat, Nuna!! AKU MEMBENCIMU!!!" Suara  pekikan Dino menggelegar hingga memenuhi ruangan.

Dan karena emosinya yang meluap, Dino dengan kasar langsung melempar handphone mahalnya ke lantai keramik yang dingin itu. Yang di mana layar handphone itu menampilkan sebuah tulisan yakni...

Lee Taemin yang merupakan pengusaha terkemuka di Korea Selatan dan juga Kim Lalisa, mantan model terkenal dikabarkan telah melakukan pernikahan tepat setelah kematian mendiang Lee Taeyeon 2 hari yang lalu.

Dari sanalah, hubungan baik di antara Lalisa dan Dino berubah.

×××

"Halo ibuku, Lalisa." Suara Dino terdengar dengan teramat jelas di pendengaran Lalisa. Suara kilatan kamera terus terdengar nyaring secara bersamaan. Tidak ingin kelewatan momen sedikitpun di antara Dino serta Lalisa yang kembali bertemu di publik setelah acara pemakaman Lee Taemin pada 5 bulan yang lalu.

"Apa kau menyukai kehadiran putramu yang bisa dibilang mendadak ini?" Lalisa mendecih, namun tak luput menerbitkan senyum miringnya. Wajah Dino sekarang terlihat sangat menjengkelkan di mata Lalisa. Namun sebisa mungkin Lalisa mengontrol ekspresi wajahnya untuk tetap bersikap tenang.

"Ya. Aku senang dengan kehadiranmu, putraku." Balas Lalisa. Menatap Dino dengan raut wajah tenang. Dino mendecih.

"Katakan pada ibu, ada alasan apa kau tiba-tiba datang ke perusahaan ini?"

Dino memajukan wajahnya. Menatap lurus Lalisa yang berdiri tegas di hadapannya. "Apakah harus ada alasan untukku datang kemari?" Lalisa diam. Dia membalas tatapan Dino.

"Tentu saja. Jika tidak ada alasannya, kau tidak mungkin akan datang kemari."

"Aku datang kemari karena ingin melihat-lihat perusahaan milik ayahku." Para wartawan saling melirik satu sama lain, dan suara jepretan kamera semakin terdengar riuh.

"Dan aku Lee Dino, berhak untuk menginjakkan kakiku di perusahaan milik ayahku bukan?"

Lalisa diam. Sebelum kemudian mengangguk pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Everything Is (Not) FineWhere stories live. Discover now