Kim Seungmin dapat memanipulasi waktu.
Kekuatan ini telah banyak menyelamatkan Seungmin dari situasi-situasi tidak terduga.
Namun, tentu saja kekuatannya memiliki batasan.
Dia dapat membuat waktu melambat, tetapi dia tidak dapat mempercepat waktu.
Dia juga tidak dapat mengulang waktu, ataupun pergi ke masa depan. Karena pada dasarnya, waktu itu seperti air yang mengalir. Seungmin bisa memperlambat aliran airnya, tetapi ia tidak bisa mempercepat, mengulang, ataupun melewati aliran tersebut. Air akan terus mengalir apapun yang terjadi.
Meskipun tidak bisa kembali ataupun pergi ke masa depan, tetapi Seungmin dapat melihatnya.
Pada situasi tertentu, sebuah penglihatan masa depan menghampiri Seungmin. Jika penglihatan tersebut membahayakan, tentu saja memungkinkan Seungmin untuk merubah masa depan.
Di saat yang bersamaan, jika Seungmin berada atau menyentuh sesuatu, penglihatan mengenai masa lalu objek tersebut juga akan muncul di penglihatannya. Entah itu mengenai kejadian yang pernah terjadi di suatu lokasi, atau mengenai orang yang pernah menggunakan suatu barang.
Akan tetapi, ada satu lagi yang bisa Seungmin lakukan dengan kekuatannya.
Dia bisa menghentikan waktu.
Sayangnya, ada bayaran setimpal untuknya menggunakan kekuatan itu.
Dan itu sungguh menyakitkan.
Seungmin menyentuh matanya. Poni rambutnya tidak menutupi penglihatan, karena saat ini dia tengah sendirian di kamar apartemennya.
Setiap kali kekuatannya aktif, netranya akan berubah warna menjadi warna emas.
Masalahnya, Seungmin memang bisa menentukan kapan dia hendak memperlambat atau menghentikan waktu, tetapi pandangan mengenai masa depan dan masa lalu ini terjadi secara acak. Dia tidak dapat mengendalikannya. Itu mengapa Seungmin selalu menutupi matanya dengan poni rambut, sebagai jaga-jaga bila kekuatannya aktif dan matanya berubah warna menjadi emas.
Terakhir kali Seungmin membiarkan orang lain melihat perubahan warna matanya, itu tidak berjalan begitu baik.
Seungmin meraih ponselnya. Sudah pukul lima pagi. Ia beranjak bangun dari tempat tidurnya, merenggangkan tubuh, kemudian bersiap mandi untuk pergi ke sekolah.
***
"Oh, Seungmin-ah!"
"Ugh ...."
Kening Seungmin mengkerut begitu melihat sosok Hyunjin menghampirinya dengan senyuman lebar, memamerkan deretan giginya yang putih dan rapi.
"Seung—"
"Sebenarnya aku sedang sibuk," Seungmin berkata dengan cepat, mencari alasan, "mungkin lain kali?"
"Kalau begitu, apa kau punya waktu setelah pulang sekolah?" Hyunjin memajukan bibirnya, merajuk. "Aku ingin mentraktirmu makan. Kumohon! Setidaknya, aku ingin membalas budi!!"
Seungmin menggaruk kepalanya. Kalau dia menolak, Hyunjin pasti akan terus-menerus mengganggunya. Jadi, dia mengembuskan napas, menyerah. "Baiklah."
Wajahnya berubah cerah dalam sekejap. Dengan sumringah, lelaki jangkung itu melambaikan tangannya dan pergi. "Sampai jumpa sepulang sekolah, Seungmin-ah!"
Seungmin balas melambai. Dia jadi bingung, sejak kapan mereka bisa akrab begini?
Lelaki itu menyentuh poni rambut yang menutupi matanya.
Kalau Hyunjin melihat mataku, pasti dia sama saja seperti yang lain ....
"Monster!"
Seungmin menggelengkan kepala. Ah, kenapa dia selalu berpikir negatif, sih?
YOU ARE READING
An Index of Those We Couldn't Save
Fanfiction*** Kim Seungmin tidak pernah meminta untuk selamat dari kecelakaan yang membunuh orang tuanya. Dia tidak pernah meminta diselamatkan oleh kekuatan yang tidak diinginkan. Namun, dia juga tidak pernah menyangka bahwa kekuatan aneh ini membawanya bert...
• Chapter 1 •
Start from the beginning
