"H-Hah ... apa itu barusan?"
Seungmin mengerjapkan mata. "Tidak tahu ...," balasnya pelan.
"Untung kau menarikku. Terima kasih." Lelaki itu ikut mengembuskan napas. Dia menggenggam dadanya. Sepertinya dia terkejut, reaksi yang wajar. "Bagaimana kau bisa tahu kalau mobil itu akan lewat?"
"Ah, aku ... menyadari ada suara mobil dari kejauhan," Seungmin berbohong, "untung saja aku melihat dulu ke samping."
"Begitu ya, kau punya refleks yang bagus!" Lelaki itu tertawa pelan, entah apa yang lucu. "Aku benar-benar kaget saat kau menarikku. Cepat sekali!"
"Haha, iya ...." Seungmin berkeringat. "Syukurlah tidak ada yang terluka."
"Ah, benar!" Lelaki itu mengulurkan tangan. "Kita belum berkenalan. Namaku Hwang Hyunjin."
Seungmin menggaruk tengkuknya. Berkenalan di akhir tahun, tepat sebelum kelulusan? Memangnya tidak apa-apa? Bukankah ini aneh.
Banyak pikiran yang terlintas di benaknya, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menerima uluran tangan tersebut.
"Kim Seungmin," balasnya.
"Seungmin-ah!" ulang Hyunjin, "terima kasih banyak telah menyelamatkan hidupku! Apa yang bisa kulakukan untuk membalasnya?"
"H-Huh? Tidak usah!" Seungmin jelas-jelas tidak mengira Hyunjin akan mengatakan hal seperti itu.
"Tidak, aku harus balas budi! Aku bisa saja mati, tahu!"
Sebenarnya Hyunjin tidak salah. Di penglihatan Seungmin, jelas mereka akan tertabrak saat itu juga.
Tapi, Seungmin melakukannya tidak hanya untuk Hyunjin. Dia hanya menyelamatkan diri sendiri. Kebetulan saja Hyunjin ada di sana bersamanya.
"Tidak perlu. Kau berlebihan." Seungmin menatap serius.
Raut wajah Hyunjin terlihat sedih atas penolakannya, membuat Seungmin sedikit merasa bersalah.
"Aku harus pulang," lanjutnya pelan.
"Ah, tapi—" Hyunjin menggigit bibir bagian bawahnya. Dia tidak bisa menghentikan Seungmin yang sudah melangkah lebih dulu meninggalkannya. "Kalau begitu, sampai jumpa besok di sekolah!!"
Orang aneh.
Seungmin tidak habis pikir.
***
"Dasar monster!"
"Lihat, matanya berubah! Dia menyeramkan!!"
"Monster, menjauh dariku!!!"
"MONSTER!!"
"Gasp!"
Seungmin terbangun dari tidurnya dengan napas menderu. Dia mencengkeram dadanya, mencoba menghirup udara sebanyak mungkin. Tangannya gemetar, diikuti oleh keringat dingin yang membanjiri keningnya.
Mimpi itu lagi.
Mimpi yang berasal dari masa lalu kelamnya.
Seungmin menatap telapak tangannya. Ia terdiam.
Rahasia milik Seungmin yang membuatnya tidak seperti manusia pada umumnya.
Alasan mengapa Seungmin memiliki penglihatan mengenai mobil yang hampir menabraknya dan Hyunjin.
Alasan mengapa waktu dapat melambat, membuat Seungmin memiliki waktu untuk menyelamatkan diri mereka berdua.
Alasan mengapa Seungmin membiarkan poni rambut menutupi matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Index of Those We Couldn't Save
Fiksi Penggemar*** Kim Seungmin tidak pernah meminta untuk selamat dari kecelakaan yang membunuh orang tuanya. Dia tidak pernah meminta diselamatkan oleh kekuatan yang tidak diinginkan. Namun, dia juga tidak pernah menyangka bahwa kekuatan aneh ini membawanya bert...
• Chapter 1 •
Mulai dari awal
