Jevnan dan jeno menoleh

"Tapi kamu malah tidak tahu batas. Bunda kamu dulu jauh lebih nakal dari pada kamu,bunda mu sangat sering bolos dan tauran"

"Tapi dia tidak pernah ke club seperti apa yang kamu lakukan"

"Ayah dan bunda mau kamu berhasil, jangan seperti ayah dan bunda yang hanya lulusan sekolah menengah atas"

"Ayah bunda mau kamu sukses,lebih sukses dari ayah"

"Maaf..."cicit jevnan

"Masuk kamar mu dan jangan keluar sebelum waktunya makan malam"

Jevnan mengangguk dan berjalan ke kamar nya

"Muka kamu kenapa banyak adonan?"tanya jaemin

"Huh! Aku kesal tadi sama si jevnan ya udah ku banting whisky yang ku pegang alhasil adonan yang lengket berhamburan"

Jaemin terkekeh lalu membersihkan adonan yang ada di wajah jeno

"Ayah sama bunda lucu"

Keduanya menoleh dan melihat jaemi yang tersenyum lebar menatap keduanya





----------







"Jeno hyung~"

"Mau apa kamu ke sini?"

Sungchan dengan istri serta anaknya melirik kearah jaemin  yang tengah duduk di sofa

"Yang jelas ketemu hyung ku lah, kenapa memangnya huh?"

"Chan..."

Jaemin memutar bola matanya malas

"Udah datang rupanya"

"Bunda jen!!"

"Aigo kesayangan bunda"gemas jeno menggendong anak sungchan

"Jaemi nunna mana bunda"

"Aku di sini~"

"Nunaaa"

Grep

"Sungho kangen nuna"ucap anak kecil berusia 4 tahun itu

"Nuna juga"

Jeno tersenyum

Ia memeluk istri sungchan

"Berat badan mu bertambah,kamu ngga lagi hamil kan?"tanya jeno

"Ahh tidak hyung, akhir-akhir ini aku banyak makan"

Jeno mengangguk dan menuntut sang ipar untuk duduk di sofa

"Hyung"

"Heem"

"Jevnan mana?"

"Di kamarnya nya mungkin,sebaiknya jangan menghampirinya"

Sungchan menatap heran sang kakak

Jeno menghela nafas lalu menatap jaemin  yang fokus pada ponselnya

"Dia lagi di hukum"

"Tumben? Kenapa?"tanya shotaro istri sungchan

"Dia ngga sekolah 5 hari, trus uang jajan yang jaemin  kasih ke dia buat jajan seminggu dia habisin buat main ke club"jelas jeno

"Tadi aku ke kantor haechan hyung, dia bilang malam nanti anak-anak turun sungchan ngga ikut?"tanya sungchan

"Entah, mungkin engga"

"Jaemi-aa"

"Nee unchan?"

"Panggilkan kaka mu, unchan mau bicara dengan nya"

Jaemi menoleh menatap ragu jaemin yang masih asik dengan ponselnya

Jaemi mengangguk pelan dan hendak pergi

"Na jaemi"ucap jaemin dengan wajah datarnya

Bugh!

Bantal sofa yang tidak memiliki salah tiba-tiba saja mendarat mengenai wajah tampan jaemin 

Jika bertanya siapa pelakunya,tentu saja sungchan

"Lebay! Pergi aja jaemi jangan takut"ucap sungchan menatap sang ponakan

"Na jaem-"

"Hyung~"rengek sungchan menatap jeno

Jaemin menghela nafas, dan menatap jaemi lalu mengangguk

Jaemi pun berjalan menuju kamar kakak nya

Tak lama keduanya kembali dengan wajah bantal milik jevnan

"Menikmati hukuman mu bung"ucap sungchan menatap geli sang ponakan yang nampaknya menikmati hukuman nya dengan tidur

Jevnan tidak menjawab ia hanya menatap sungchan dengan tatapan tanda tanya

Sungchan tersenyum

"Ayo makan dulu, aku lapar"ucap sungchan

Mereka pun menyetujui nya dan berjalan menuju meja makan

ᵀᵒ ᵇᵉ ᶜᵒⁿᵗⁱⁿᵘᵉᵈ

berandal [jaemjen] s2 ✓Where stories live. Discover now