7

722 42 46
                                        

Note :
3000+ word
Cerita mengandung bxb
Kekerasan
🔞









PERINGATAN CHAPTER INI MENCAPAI 5000 KATA LEBIH
























Keheningan yang hangat kala senja beranjak menjemput malam. Hingga kegelapan pun akhirnya benar benar datang. Dalam detik yang berganti menjadi menit. Dalam suasana dingin yang menusuk kulit. Seseorang tak pernah bosan untuk menikmati sunyinya malam. Memaku diri dibawah sang rembulan yang terlihat kokoh di atas sana. Semburat cahaya samar tak pernah enggan untuk menembus pintu dan jendela yang masih terbuka.

Beomgyu, melamun dengan pandangan yang sulit diartikan. Tak ada satu haripun bagi nya untuk tidak melihat bulan. Ketika malam tiba, Beomgyu selalu membawa tubuh nya untuk duduk di kursi kayu balkon istana. Menikmati kesunyian nya sendiri hingga rasa kantuk menjemputnya.

Sampai pada suara yang begitu familiar itu masuk dan menyentuh gendang telinganya.

"Sayang... "

Beomgyu tak berniat menjawab, hanya kerjaban mata samar yang dia lakukan. Hanya kali ini, karena sebelumnya setiap Yeonjun memanggilnya Beomgyu selalu menjawab atau sekedar tersenyum menatapnya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Suara lembut Yeonjun dan juga rengkuhan lengan yang melingkar di lehernya adalah bukti bahwa Yeonjun sangat mencintai nya. Yeonjun memeluk Beomgyu dari belakang, mencium sebelah pipi tirus itu dengan lembut.

Beomgyu lantas menoleh, ditatapnya wajah Yeonjun dalam jarak yang teramat dekat. Sehingga deru nafas satu sama lain terasa begitu hangat. Entah sudah berapa minggu dirinya menghabiskan waktu hampanya bersama Yeonjun.

"Apa yang mulia menyukai bulan?"

"Bulan?"

Yeonjun menautkan alis nya, mendongak keatas barang sebentar. Lalu kembali menatap Beomgyu dengan senyum hangatnya. Sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah datar, lalu...

"Tidak"

"Kenapa?"

"Karena ada yang lebih indah dari bulan, namanya Beomgyu"

Mendengar itu Beomgyu tersenyum tipis, lalu beralih dan kembali menatap bulan. Entah kenapa, setiap ia bertanya sesuatu pada Yeonjun. Itu mengingatkannya pada seseorang yang selalu hadir di hati nya. Seseorang yang setiap hari dia rindukan. Karena jawaban yang Beomgyu dengar dari Yeonjun, sering kali mirip dengan mendiang pujaan hatinya.

Yeonjun, merengkuh tubuh Beomgyu semakin erat namun tetap terasa menenangkan. Menyandarkan dagunya di bahu Beomgyu seraya menatap siluet wajah cantik itu dari samping.

"Satu satunya yang indah di dunia ini yang ku tau hanyalah dirimu Beomgyu, semua terlihat gelap. Hanya kau lah satu satunya cahaya bagi hidupku... "

Suara lirih itu membuat desiran didada Beomgyu kembali terasa. Entah emosi atau rasa sakit Beomgyu semakin sulit membedakannya. Lalu sebelah tangannya menggapai lengan Yeonjun yang melingkar di perut nya. Masih dengan pandangan yang lurus kedepan.

"Bagaimana jika cahaya itu tiada?"

"Semuanya menjadi gelap gulita, mungkin aku akan kehilangan arah dan mati"

Beomgyu merasakan rengkuhan Yeonjun melonggar, tubuh Yeonjun perlahan menjauh darinya. Berganti dengan Yeonjun yang berjongkok didepannya. Menggenggam kedua tangannya dengan erat. Menatap nya penuh lekat dan kesenduan.

"Beomgyu, aku ingin melihatmu bahagia bersama ku... Kumohon jangan berfikir untuk pergi, karena aku tidak bisa hidup tanpamu..."

Bibir Beomgyu seakan bungkam, netranya hanya bisa mengamati wajah Yeonjun dalam diam.

THE KINGDOM || YEONGYU || TAEGYU - [ End ]Where stories live. Discover now