THE KINGDOM || YEONGYU || TAEGYU - [ End ]

6

Note :
3000+ word
Cerita mengandung bxb
Kekerasan
🔞

Apakah dewa itu nyata, apakah dewa itu benar benar ada. Dimana dia sekarang, jika dewa itu ada kenapa dia tak berpihak kepada manusia. Kenapa dewa selalu membiarkan hati ini terluka. Mengemis cinta kepada seseorang yang dengan jelas membencinya. Yang sekalipun tak pernah berniat membuka hati sedikit untuk nya.

Begitulah malangnya Choi Yeonjun. Bertahun tahun mencintai adiknya dalam diam. Sampai di usia dewasa memberanikan diri untuk mengungkapnya. Menentang sang ayah demi cinta terlarangnya. Yang berakhir membuat semuanya hancur, termasuk dirinya.

Yeonjun menatap siluet pujaan hatinya dari bawah. Memandang kekosongan Beomgyu yang duduk di balkon kamarnya. Yeonjun tak mengerti, ia tak tau apa yang dipikirkan oleh istrinya. Sejak kematian panglima dua hari lalu Beomgyu tidak pernah berbicara. Memilih untuk diam menatap kosong pada angin yang berhembus.

Beomgyu bahkan menolak untuk makan, menolak makanan apapun yang diberikan oleh raja kepada dirinya, ia hanya minum air putih yang di berikan oleh tabib. Itupun jika sang raja harus pergi terlebih dahulu, agar Beomgyu mau.

Beomgyu tak menangis, tak meraung seperti sebelumnya. Dia hanya diam membisu, seolah olah jiwa nya telah hilang. Hanya ada raga yang hidup dengan kerapuhan.

Yeonjun menelan ludahnya, menghela nafas berat dalam dalam.

Menelan semua kepahitan yang di akibatkannya sendiri. Memilih untuk menerima kebencian Beomgyu, dari pada merelakan nya bahagia dengan orang lain.

"Yang mulia kereta nya sudah siap"

Karena hari ini Yeonjun harus pergi, melakukan perayaan tahunan di seluruh kota. Perayaan pertama sang raja tanpa ratu yang menemani nya. Karena tahun tahun kemarin ia selalu pergi bersama Beomgyu, namun kali ini tidak. Yeonjun harus meninggalkan Beomgyu sendirian, karena keadaan istri nya yang tidak memungkinkan.

Lalu, ia pun berbalik tanpa mengatakan apapun. Menghampiri kereta kuda yang sudah disiapkan oleh para penjaga di halaman depan istana. Dan juga para prajurit yang berjajar untuk mengawal nya.

Sebelum nya Yeonjun sudah berpesan kepada tabib istana. Agar tetap berada dikamar sang ratu untuk menjaganya. Bagaimana pun Yeonjun tidak ingin hal hal buruk terjadi ketika dia pulang. Sehingga dirinya harus memberi penjagaan yang ketat untuk Beomgyu.

Setelah Yeonjun masuk, kereta kuda tersebut mulai berjalan keluar meninggalkan istana.

Beomgyu sebenarnya tidak buta, ia sadar jika Yeonjun sedari tadi memperhatikan nya. Namun dirinya enggan untuk kembali menatap. Hatinya terlalu terluka, mengingat semua yang dilakukan Yeonjun kepada kekasihnya.

Air mata itu kembali keluar, meloloskan diri dari pelupuk matanya. Beomgyu menghela nafas panjang, ia menatap pohon dimana panglima Kang selalu mengamatinya.

Kali ini kosong, tak ada siapapun disana. Tak ada lagi mata tajam yang meneduhkan. Tak ada lagi senyum tampan yang menampilkan lesung pipinya. Yang ada hanya kekosongan dan angin yang meniup dedaunan.

Dua hari yang sangat hampa, merindukan sosok yang telah pergi bersama sang dewa.

Kini tatapannya beralih pada langit biru, awan putih ikut menjuntai disekelilingnya. Beomgyu mengamati nya dengan lamat lamat, begitu indah dan damai.

Meskipun panglima Kang telah mati, bagi Beomgyu laki laki itu masih ada. Memandangi dirinya dari balik awan putih disana.

Namun, bagaimana bisa Beomgyu masih berharap Taehyun akan datang. Menjemputnya dan membawanya pergi dari istana sesuai janjinya.