Si Ksatria Pelindung

3.6K 254 42
                                    

Tuk.. Tuk..

Suara 'kruk' yang bertubrukan dengan lantai menggema di sepanjang lorong. Sementara sang 'empu'nya hanya berjalan pelan dengan otak yang mengepul dan dengan pandangan yang kosong. 

Kenyataan bahwa guru killer dan wali kelasnya itu adalah paman tirinya begitu membuatnya syok, melebihi saat ia tahu bahwa ia masuk televisi.

'Kenapa eomma menikah dengan saudaranya guru itu?' Hati Taekwang berkata miris. 'Kenapa dunia ini begitu kejam padaku? Apa tidak ada orang lain yang bisa di nikahi eomma selain saudaranya?' Batinnya lagi dengan lebih mendramatisir.

Tidak terasa, pintu kelasnya sudah berada di hadapannya. Baru ada beberapa orang di kelas. Taekwang langsung duduk dan menaruh 'kruk'nya di samping mejanya. Ia pun bersiap untuk tidur. Waktu masih menunjukan pukul 6.30. Masih sangat pagi.

Jadi, masih ada banyak waktu untuk tidur.

"Gong Tae, gwaenchana? Semua anak di kelas sebelah membicarakanmu kemarin, karena kau masuk tv." Ucap Min Joon dari depan.

Taekwang kembali mendongak. "Hm.." Dia mengangguk. "Aku sudah terbiasa di bicarakan." Lanjutnya lagi.

Park Min Joon pun mengangguk dan kembali memutar tubuhnya. Kembali berkutat dengan buku. Yang pasti itu bukan buku pelajaran. Taekwang pun kembali menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangannya.

Beberapa puluh menitpun berlalu. Kini kelas sudah semakin ribut karena anak-anak yang sudah mulai berdatangan. Semua membicarakan sekumpulan peliput media yang sempat memenuhi gerbang sekolah. Tapi tidak ada yang menyindir dirinya. Itu bagus, setidaknya Taekwang tidak harus bangun dan menonjok orang yang menyindirnya itu.

Hingga rasa dingin yang menjalar di sekitar pipi kanannya. Taekwang langsung bangun dan melihat EunBi yang membawa sekaleng minuman dingin. EunBi pun menjulurkan tangannya dan memberikan sekaleng minuman itu.

"Nih.." Ujarnya.

Taekwang pun langsung mengambil minuman itu tanpa banyak bertanya. Setelah Taekwang mengambilnya, EunBi langsung beranjak menuju tempat duduknya dengan senyum mengembang.

Ada rasa penasaran yang menyelusup di dalam hatinya. Ada berita apa yang EunBi punya hingga ia merasa sebahagia itu? Apa jangan-jangan..

Tidak.. Tidak..

Taekwang menggeleng pelan. Mereka tidak mungkin benar-benar jadian. Tidak mungkin. 

"Kenapa wajahmu begitu?" Suara Song Joo membuatnya menoleh. Mengalihkan pandangannya dari sosok EunBi.

"Wajahku kenapa? Aku bertambah tampan hari ini?" Tanya Taekwang.

Song Joo mendecih, wajahnya berubah masam. Tapi ekspresinya kembali berubah lagi menjadi tersenyum. "Galau lagi karna EunBi, ya?" Song Joo kembali bertanya. Pertanyaannya membuat Taekwang bungkam. Entah harus menjawab apa. Yang pasti ucapan Song Joo benar.

"Ah, jadi benar." Tebak Song Joo. Dia melipat tangannya di dada. "EunBi mungkin tertarik padamu, yah saranku sih jangan menjauhinya. Ok?" Lanjutnya.

Taekwang mengerutkan kedua alisnya. Menatap Song Joo yang kini sudah menghampiri EunBi dengan raut yang sulit di artikan. Di dalam hatinya kembali membenarkan perkataan Song Joo. Beberapa waktu yang lalu juga guru Kim memberinya nasihat untuk tidak menjauhi EunBi. Jadi intinya, semua orang telah memberinya peluang. Mereka suka jika dia dekat dengan EunBi dan tidak suka jika dia menjauh dari EunBi.

'Apa salahnya juga mencoba merebut hati EunBi lagi? Siapa tahu saja EunBi bisa melihatku.' Batinnya.

o-o-o-o-o-o-o

After Who Are You : School 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang