"Hah.. sebenarnya apa maumu? Kau bisa menjadi kekasihku dan menguasai rusia, ini jaman dimana kita bisa melakukan apapun!"
"Kau gila? Ini bukan tempatku! Aku. Mau. Pulang." Taeyong menekan setiap katanya, ia juga langsung menyilangkan tangannya di dadanya
"Baik kau ingin pulang huh? Maka aku tidak mengizinkannya"
"Apa peduliku? Memangnya kau dewa bisa mengantur apapun?"
Setelahnya taeyong pergi dari kamar itu, ini terakhir kalinya ia akan menggeledah kamar sialan ini selanjutnya taeyong tak akan pernah lewat atau sekedar menatap kamar beserta orangnya ini
"Cih dia pikir siapa menganturku? Malaikat? Tuhan? Tolol"
"Hey taeyong kita bertemu lagi!"
Antusiasnya menghampiri taeyong yang sejak tadi mengomel di koridor, ia pun melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah taeyong
"Kalev? Hai" ramah taeyong
"Kau dapat tugas dari sergev ya?"
"Betul, tapi sudah selesai kali ini aku akan melanjutkan aktivitas seperti biasa"
"Apa mencari foto itu?"
Deg.
Taeyong menatap tak percaya kearah orang didepannya, bagaimana bisa dia tau? Orang yg dari masa depan kan hanya taeyong dan sergev... apa dia juga?
"H-ha? Maksudnya?"
"Benar selain sergev, aku juga sama sepertimu"
Ya... ya... taeyong baru nyeadarinya kalau kalev aksennya sama sepertinya pantas saja dia ingin akrab dengan taeyong ternyata tujuannya sama
"Tunggu, siapa lagi selain kita bertiga??"
"Setauku tak ada, kita memang di takdir kan untuk bersama mungkin? Haha"
"Ihh tapi kau sudah berapa lama disini?"
"Aku 2 tahun"
Taeyong diam sejenak, berarti kalev dan sergev bersamaan berada disini? Juga mreka tak terlihat selaku bersama atau memecahkan misteri ini agar mreka bisa pulang, aneh.
"Ohh oke, kalau begitu kita mengobrol di tempat lain saja, banyak orang disini"
Taeyong pun mengajak kalev untuk kearah dapur disana masih sepi karna bukan waktu untuk memasak, taeyong juga paham kalau dia mengobrol dengan atasan sangat akrab bisa² dia di diskriminasi dan di anggap penjilat. Kalian tau lah disini dimana di era ini sulit sekali mendapatkan apapun juga sangat wajar disini di diskriminasi oleh seseorang, apa lagi oleh jabatannya tinggi, bagi kita kaum rendahan/tidak memiliki jabatan hanya di perbudak.
Taeyong dan kalev mengobrol dengan antusias seperti taeyong menayakan tentang bagaimana kehidupan di masa depan dia atau menayakan nama asli kalev.
"Oh ya taeyong kau menggunakan nama asli disini ya"
"Uhm! Karna aku sudah terpepet dengan keadaan dulu, kau disini bisa menjadi kapten tentara bagaimana caranya? Aku muak di dapur terus!"
"Hey ini sangat berbahaya, aku bisa hidup sampai sekarang sudah bersyukur taeyong aku malah ingin bergabung ke tentara medis"
"Benar juga, peperangan demi peperangan terus terjadi"
"Disinilah kita perebutan wilayah terus terjadi, aku merindukan masaku yg setiap harinya pergi ke kantor tae"
"Haha kau gemas sekali tae, jadi kau kesini untuk apa"
"Aku terlempar disini, entah penyebabnya apa aku harus mencari tau dulu dan tentunya sambil menjelajahi Sejarah ini hehe"
"Mau aku bantu?"
Taeyong diam sejenak dan berpikir apa dia mempercayai orang di depannya akan bernasib sama seperti sergev? Hmm pilihan yang sulit!
"Tak apa aku bisa mencarinya sendiri"
"Aku bantu, aku juga ingin pulang tae"
"Okay"
"Besok jam yg sama aku akan disini ya"
"Baiklah, bye" lambai taeyong pada kalev yang kini ingin meninggalkan ruangan itu
Mreka berdua pun bubar, alarm peringatan juga sudah terdengar tanda bahwa para tentara pulang dari tugas nya dan berganti sift dengan yang tadi
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.