Di balik dinding kaca kantor yang dingin dan berkilau, tawa dan suara riuh dari rekan kerja nyaris tak terdengar. Semua itu hanyalah latar belakang bagi pertarungan yang lebih besar perjuangan antara cinta dan kebencian, antusiasme dan ketidakpedulian. Di sinilah Jennie Kim pernah percaya bahwa pekerjaannya di lembaran halaman dan kata-kata yang dicetak adalah segalanya. Namun, saat Lalisa Manoban melangkah masuk ke ruangannya dengan ekspresi datar dan tatapan menusuk, segalanya berubah.
Dia bukan sekedar rekan kerja; dia adalah lawan yang paling tangguh. Setiap tatapan penuh tantangan, setiap ejekan dalam pernyataan, dan setiap pertandingan kecil yang mereka mainkan menjadi cara mereka berkomunikasi. Semakin mereka bersaing, semakin dalam rasa frustrasi dan ketertarikan itu tumbuh, menciptakan ketegangan yang tak terelakkan di antara mereka.
Ketika promosi yang diidamkan tiba-tiba menggoda, pertarungan mereka mencapai puncaknya. Di mana kebencian seringkali mengaburkan pandangan, cinta bersiap untuk menyelinap masuk tak terduga, tidak diinginkan, dan bertenaga. Dan di saat mereka paling tidak mengharapkan, Jennie mulai mempertanyakan apakah benar-benar ada garis tipis yang membedakan cinta dari kebencian.
YOU ARE READING
The Hating Game
Fantasy"The Hating Game" mengisahkan tentang persaingan antara dua rekan kerja, Jennie Kim dan Lalisa Manoban. Keduanya bekerja di perusahaan penerbitan yang sama dan memiliki karakter yang sangat bertentangan. Jennie adalah orang yang ceria, optimis, dan...
