3. Leon

29 2 0
                                    

Leon turun dari bus sekolahnya. Lalu berjalan di jalan setapak rumahnya. Dia sangat beruntung, halte bus berada tepat di depan rumahnya.

Tiba-tiba ada suara mesin yang tak asing di telinga Leon. Dia pun membalikkan badannya, melihat bus oranye yang baru tiba di halte seberang.

Gadis itu turun dari bus. Masih sama seperti tadi pagi--kurus. Namun kini bajunya berlumuran telor dan beberapa bagian di seragamnya tertutupi koran.

Mungkin dia sedang berulang tahun. Setidaknya itu yang Leon pikirkan. Tetapi jika dia berulang tahun, seharusnya gadis itu tidak menangis.

Hati nurani Leon berkata untuk menghampiri gadis itu. Mungkin menawarkannya handuk dan ganti baju sebelum dia kembali ke rumahnya. Apa yang akan terjadi apabila orang tuanya tahu dia pulang dengan keadaan berlumuran telor dan koran? Pasti akan ada masalah besar.

Tapi lagi, Leon tak kenal gadis itu. Leon hanya mengenalinya dengan memperhatikannya setiap pagi. Membaca buku, atau mungkin menggambar. Entahlah, Leon tak dapat melihatnya dengan jelas.

Gadis itu duduk di halte, lalu menyingkirkan telor dan koran yang menempel di bajunya. Dia masih dalam keadaan menangis. Ooh, betapa Leon ingin membantu gadis itu.

Tiba-tiba dari pintu khusus peliharaan rumah Leon keluar kucing persia milik Leon. Berlari kencang seperti sedang mengejar mangsa. Leon hanya memperhatikan kucing itu berlari melewatinya.

Namun ternyata bukan hanya kucing Leon yang terburu-buru. Ben, adik Leon mendorong pintu utama rumahnya dengan kencang dan mengejar kucing itu. "KAK LEON! TANGKAP KUCINGNYA KAK!!"

Leon terkejut. Namun tak berkutik.

Ben berlari melewati Leon, mengejar kucing persia yang sekarang sedang menyeberangi jalan besar.

Sial! rutuk Leon.

Kucing itu melesat tak peduli banyak mobil yang lalu-lalang.

Namun bukan itu yang Leon khawatirkan.

Ben, yang masih berumur 7 tahun ikut melesat mengejar Garry. Sama dengan si kucing, dia tak berhenti untuk menunggu jalanan kosong. Ben berlari dengan kencang sambil berteriak, "GARRY!!"

Jantung Leon jatuh melihat adiknya menyeberangi jalan besar.

Luna & LeonWhere stories live. Discover now