THE KINGDOM || YEONGYU || TAEGYU - [ End ]

5

"Aku ingin mati bersama nya... "

"Tidak, kumohon jangan berkata seperti itu... Aku ingin hidup bersama mu Beomgyu-ya, hanya bersamamu... Tolong jangan tinggal kan aku"

Perkataan Yeonjun membuat tangis Beomgyu semakin menjadi jadi. Beomgyu pasrah dengan bagaimana dia akan menjalani hidupnya kedepan. Karena memang semua sudah hancur. Dirinya sudah tidak bisa lagi bertemu dengan dua orang yang paling dia sayangi. Taehyun mati begitupun dengan Soobin, Beomgyu telah menganggap mereka mati meninggalkan nya. Meninggalkan dirinya menjalani hidup yang penuh derita ini sendirian. Hidup bersama kakak tertuanya yang sangat kejam dan egois.

Yeonjun semakin mengeratkan pelukannya, mengusap dengan lembut punggung Beomgyu yang terus bergetar. Dia tau, perbuatan nya ini membuat Beomgyu akan membencinya. Namun Yeonjun percaya, sangat percaya di seiring berjalannya waktu, Beomgyu pasti akan membuka hati untuk nya. Beomgyu akan mencintai nya dengan sepenuh jiwa dan raganya.

Entah memakan waktu berapa lama Beomgyu menangis dipelukan Yeonjun. Sampai akhirnya Beomgyu tertidur dengan sendiri nya. Yeonjun menatap wajah sembab Beomgyu yang terpejam. Menyisih kan poni lembab Beomgyu yang menutupi dahinya. Tak lupa menghapus semua sisa sisa keringat dan juga air mata.

"Maafkan aku... "

Yeonjun mengecup kening Beomgyu sebentar, setelah itu memindahkannya ke atas kasur. Menyelimuti seluruh tubuh Beomgyu hingga menyisakan kepalanya. Membelai pipi itu pelan, lalu terdiam setelah menoleh menatap semua makanan yang berserakan.

"Bahkan dia belum makan apapun... "

Tatapannya begitu sendu, hatinya merasa sangat sesak. Yeonjun membuka pintu dan memerintah kepada penjaga untuk membersihkan kekacauan semuanya. Lalu kembali menghampiri Beomgyu dan ikut merebahkan dirinya di samping laki laki tersebut. Dengan memeluk perut rata Beomgyu dari samping. Sambil menciumi rambut Beomgyu dalam dalam.

"Kumohon jangan membenciku..."

Gumamnya serta ikut memejamkan mata menyusul Beomgyu yang terlelap. Berniat untuk tidur kembali meskipun perut nya juga kosong. Lebih memilih untuk menunggu Beomgyu bangun dan makan bersama. Walaupun penolakan yang mungkin dia terima nanti nya. Yeonjun tidak peduli, dia akan tetap menunggu Beomgyu dan melihatnya makan.

Hingga tak terasa hari sudah menjelang sore. Suasana istana benar benar terasa lebih dingin dari pada sebelumnya. Raja dan ratu hari ini sama sekali tak nampak berkeliaran seperti biasanya. Membuat para penjaga menjalankan tugas nya dengan lebih cepat. Karena tau jika keadaan sedang tidak baik baik saja.

Obor obor mulai dinyalakan satu persatu oleh para penjaga. Guna menerangi gelap nya malam yang akan menjemput mereka. Tanpa pengecualian untuk ruang bawah tanah. Siang atau pun malam suasana tetap sama, dingin dan gelap gulita. Hanya ada satu obor yang setia menemani dan meneranginya.

Serta hembusan nafas lemah yang menggema lirih didalam jeruji besi. Soobin dengan bibir yang semakin memucat terus menggumam tanpa henti. Memanggil nama Beomgyu dan juga sang dewa yang tidak pernah berpihak padanya.

Matanya memandang lurus kepada ramuan serta air minum yang dia sembunyikan dari balik batu. Meskipun efeknya tidak langsung, ramuan tersebut sudah sedikit meresap kedalam lukanya. Membuat luka diperutnya yang tanpa terbalut perban sedikit meredakan perihnya.

Namun Soobin tidak bisa mengelak, jika tubuhnya benar benar sangat lemah dan menggigil. Tak hanya karena luka nya yang dalam, namun udara yang sangat dingin seakan menusuk disetiap inci kulitnya.

Dengan kondisi nya yang seperti ini, tak mengindahkan pikiran Soobin yang semakin berkecamuk dan sempat putus asa. Namun setelah bibirnya bergumam nama Beomgyu dan mengingat akan janji janjinya. Soobin berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan. Meskipun rasa sakit yang dia rasakan benar benar sangat luar biasa.