"Kau lihat? Rencanamu gagal Soobin-ah. Kau itu memang pintar, tapi aku lebih pintar darimu, benarkan?"
Soobin membuka matanya perlahan lahan ketika mendengar suara Yeonjun. Meskipun ruangan tersebut gelap dengan pencahayaan satu obor, Soobin masih bisa melihat bagaimana wajah angkuh dari kakaknya. Amarah kembali merasuk dalam hatinya. Namun Soobin tidak bisa melakukan apa apa. Tubuhnya saat ini sangatlah lemah.
Yeonjun terkekeh melihat Soobin yang berada diambang kematian nya. Bibirnya terangkat sebelah, lalu menyentil salah satu jeruji didepannya hingga berbunyi ting. Tak lupa dengan tatapan remeh yang sedari tadi terpasang di wajahnya.
"Kau ingat waktu ayah menikah dengan istri ketiga?"
Soobin membuang mukanya tak ingin menggubris ucapan yang akan Yeonjun katakan selanjutnya. Karena dia sudah tau dimana arah pembicaraan itu.
"Kira kira umur berapa kita bertiga waktu itu?"
Yeonjun terlihat berfikir keras dengan mengulum lidahnya.
"Tidak penting, yang ku ingat adalah Beomgyu menerima ajakan pernikahan ku"
"Jangan berlebihan... waktu itu kita masih anak anak. Beomgyu bahkan belum mengerti dengan benar apa itu pernikahan... Kau saja yang terlalu memaksa Beomgyu harus memilih mu"
Yeonjun tertawa melihat bagaimana lemahnya Soobin saat berusaha menyangkal perkataan nya. Setelah itu Yeonjun terdiam dan kembali menatap Soobin dengan tajam.
"Seharusnya kau tidak perlu lancang ingin membawa Beomgyu kabur, sekarang kau bisa merasakan akibatnya sendiri... Bukankah kita bertiga sudah mengenal dengan baik bagaimana sifat satu sama lain"
Soobin hanya diam menatap wajah yang tersenyum meremehkan.
"Kau pasti juga tau jika Beomgyu itu sangat pemaaf..."
Yeonjun bangkit, lalu menghela nafas panjang. Menatap obor didepannya sebentar lalu kembali menatap Soobin yang masih memandang tajam kepada nya.
"Hanya menunggu waktu, Beomgyu akan berjalan kearahku... Dia akan mencintai ku dengan sendirinya"
Soobin mendengus mendengar ucapan Yeonjun, menggeleng kan kepala nya tidak habis fikir. Tatapan yang semula tajam kini berganti dengan tatapan remeh, yang membuat Yeonjun mengeraskan rahangnya.
"Harapan mu terlalu tinggi yang mulia terhormat, Beomgyu tidak mungkin melakukan itu, sekalipun kau memaksanya. Karena dia tidak akan mencintai saudaranya sendiri, apalagi kau masih termasuk darah daging kami"
Yeonjun berdecih setelah mendengar ucapan Soobin. Mengulum lidahnya dengan sebelah alis yang terangkat.
"Jangan terlalu naif Soobin-ah, aku tau kau juga sangat berharap Beomgyu mencintai mu... Kau saja yang pengecut tidak bisa mengatakan nya, karena takut Beomgyu akan membencimu"
Setelah mengatakan itu Yeonjun pergi begitu saja meninggalkan Soobin yang terdiam dalam pikirannya.
Yeonjun berada di perpustakaan, sedang menulis surat yang akan ditujukan kepada Raja dari Sparta, surat yang berisi pernikahan panglima Kang dan juga putri Sakura telah resmi dibatalkan. Dengan beralasan panglima telah melakukan pemberontakan kepada raja nya sendiri. Dan berakhir dengan kepala yang terpenggal.
Dan saat itu juga pengawal datang mengatakan bahwa Beomgyu telah sadar.
"Yang mulia, Ratu Beomgyu telah siuman"
"Aku akan kesana setelah setelah menyelesaikan surat ini"
Yeonjun segera menyelesaikan suratnya, menulis dengan mode secepat mungkin. Setelah surat yang ia tulis selesai Yeonjun pun berjalan cepat menuju kamar. Ketika Yeonjun masuk kedalam, ia dibuat mengernyit karena Beomgyu yang masih tertidur. Dan juga tempat tidur serta baju di dalam almari yang berantakan.
ESTÁS LEYENDO
THE KINGDOM || YEONGYU || TAEGYU - [ End ]
De TodoChoi Yeonjun, seorang raja yang membuat sejarah baru. Menentang takdir dan menikahi adik tiri laki lakinya Choi Beomgyu. Karena kecantikan yang begitu memuja, Yeonjun melakukan segala cara untuk bisa memiliki Beomgyu seutuhnya. Juga memisahkan Beomg...
![THE KINGDOM || YEONGYU || TAEGYU - [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/372200301-64-k450622.jpg)