"Udah?"
"Iya gimana?"
"Udah siap belum,hm?"
"Eh,iya udah"
Laki-laki yang sudah siap dengan koko serta sarungnya itu segera memulai takbir nya ketika sang makmum mengiyakan "Allahu Akbar!"
***
Usai shalat dhuhur dan merapikan alat shalat nya kembali Syaina dan juga Azriel mengistirahatkan tubuh sejenak sambil bercerita kecil mencoba saling mengenal lagi.
Hingga pukul setengah dua barulah Syaina segera menyiapkan barang-barangnya yang akan di bawa ke rumah bunda Aylin otomatis akan pindah juga bersama dengan Azriel, suaminya.
"Bawa seperlunya aja il!"
"Degh..!"
Syaina bergeming sebentar seperti Dejavu dengan panggilan itu.Sudah lama dia tidak pernah mendengar ada orang yang memanggilnya menggunakan nama kesayangan kecuali kedua orangtuanya yang telah tiada.
"Kenapa,hm? nama kamu Ilya kan?" Tanya Azriel heran melihat Syaina hanya diam dengan panggilan nya tadi.
Gadis itu menggangguk cepat mendengar teguran laki-laki yang tak jauh dari tempatnya membereskan barang, segera dia memilih sesuatu yang menurut nya penting untuk di bawa dan memasukkan nya ke dalam tas.
Azriel memperhatikan Syaina yang masih sibuk memilah barangnya, bibirnya tersungging ke atas membentuk senyuman melihat gerakan tangan gadis tersebut,diam-diam tangan yang memegang ponsel pun terangkat mengarahkan kamera pada objek pilihan dan memotretnya.
Melihat Syaina sudah berdiri setelah membereskan barang bawaannya, Azriel lantas mendekat
"Udah kan? Nggak usah bawa barang banyak ya, seperlunya kamu aja!"
"Iya udah kok!"
"Ya udah kalau gitu ayo ke bawah!"
Gadis cantik itu mengangguk dan mengikuti langkah kaki laki-laki yang sudah mendahului nya meninggalkan kamar.
"Wah...ini nih yang ditunggu,udah mau berangkat ya dek?"Faiq menanyai Syaina yang baru saja menginjakkan kaki di lantai bawah beserta Azriel di sampingnya.
"Hm.."
"Kok hm..doang?"
"Ya terus harus gimana bang? Harus jawab ,iya donggg....gitu? Apa jawab ,iyaa.. Abang ku sayanggg!!!"seru Syaina keras dengan suara yang di buat-buat lebay.
"Dih! Nggak gitu juga kalii! Panggil sayangnya sama suami lu aja sana!" Syaina melotot lebar mendengar ucapan Faiq yang asal ceplos saja sedangkan Azriel si notabene suami nya hanya menunduk seraya tersenyum kecil.
"Ini kenapa sih kok malah jadi seru-seruan suara nya?"Tante Friska baru datang dari arah dapur yang mendengar ribut di ruang makan.
"Iya kenapa sih dek,ada apa ini?"Reyhan tak kalah kepo pun keluar dari kamar.
Syaina nyengir kuda melihat Tante dan Abang keduanya sampai keluar menghentikan kesibukannya hanya untuk melihat penyebab keributan di luar.
"Nggak papa Tante,bang... cuma insiden kecil tadi"
Azriel mewakili jawaban kedua orang di depannya dengan memasang senyuman.
"Oh..kirain tadi kenapa, lha terus ini kamu udah mau pergi Zriel?"
"Iya bang...eh,tapi nggak papa kan ini Syaina saya bawa?"tanya Azriel pada orang tua di depannya.
"Nggak papa lah nak,kan udah jadi istri kamu udah seharusnya seorang istri itu mengikuti suaminya kemana pun pergi,iya nggak sayang?" Tante Friska melontarkan ucapan pada Syaina yang masih sibuk dengan fikiran sendiri nya.
Syaina mengangguk kikuk menanggapi ucapan Tante Friska yang tiba-tiba itu.Dia juga tidak tau harus menjawab apa.
"Ya udah kalau begitu Azriel sama Syaina berangkat dulu Tante...bang" laki-laki tersebut berpamitan kepada semua orang yang berada di situ lalu kemudian menarik koper di sebelahnya, sedangkan sebelah tangan nya lagi menggandeng tangan sang istri keluar.
"Ini doang barang yang di bawa dek?"
Tanya Faiq ketika selesai menata barang di bagasi mobil.
"Iya bang,kenapa?Abang mau nambahin apa?"
"Nggak sihh.. nanya doang!"
"Kirain mau nambahin jajan Syaina kan,biar tambah banyak stoknya,hehe...!"cengir Syaina
"Nanti kita beli lagi di sana ya!"
"Eh, enggak apasih kamu!"
Gadis itu keceplosan sambil menahan malu sampai menyebut kata kamu pada Azriel, membuat Tante Friska beserta orang di sekitarnya pun melempar tatapan tajam pada nya.
"Eh,hehe maksudnya mas kok... Mas Azriel, iya kan mas?"
"Iya sayang"
Blushing sudah kedua pipi Syaina mendengar jawaban sayang dari Azriel yang tiba-tiba saja terlontar.
Azriel pun menunduk malu dengan jawabannya itu ,tidak sadar dengan keadaan sekitar yang masih ramai juga kata sayang yang entah kenapa bisa terlontar begitu saja dari mulut nya.
"Aduhh...Kenapa bisa keceplosan gitu sihh!"
Gumam nya pelan seraya masih setia dengan tundukan .Sebisa mungkin dia juga menetralkan kegugupan yang mendatangi nya.
*
*
*
TBC
*
*
*
#Hai.. ayo kenalan yukk sama aku,buat menjalin silaturahmi ♥️#
#Oiya jangan lupa pencet tombol ⭐yah...#
YOU ARE READING
THE PAST REPEATING IT SELF [ON GOING]
Teen FictionMenceritakan seorang gadis cantik blasteran indo-rusia yang tengah berkuliah pada salah satu universitas ternama di Turki,anak terakhir dari lima bersaudara tapi sayangnya saudara yang nomer empat telah tiada sejak di usia nya baru menginjak lima b...
📌 CHAP-15
Start from the beginning
![THE PAST REPEATING IT SELF [ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/329498198-64-k49937.jpg)