Mau bilang malas buat 2 chapter jadi di buat jadi satu wowkwkww
Bofu karakter:
1. Frostfire Bara (17 tahun)
2. Glacier Snow (17 tahun)
3. Supra Light (17 tahun)
4. Sori Sunrise (16 tahun)
5. Gentar Quake (16 tahun)
6. Sopan Snow (16 tahun)
Boel karakter:
1. Halilintar Thunder (25 tahun)
2. Taufan Cyclone (25 tahun)
3. Gempa Quake (25 tahun)
4. Blaze Bara (24 tahun)
5. Ice Snow (24 tahun)
6. Thorn Sunrise (23 tahun)
7. Solar Light (23 tahun)
Boel tingkat 3 karakter:
1. Voltra (34 tahun)
2. Beliung (34 tahun)
3. Kristal (33 tahun)
4. Nova (32 tahun)
5. Blizzard (32 tahun)
6. Rimba (31 tahun)
7. Gamma (31 tahun)
Sedikit info tentang buku ini
1. Para boel tingkat 3 punya kekuatan Elemental dan itu membuat mereka terlihat kayak orang umur 20-an walau sudah kepala 3
2. Bofu semua nya temanan (kecuali Glacier dan Sopan saudara) dan sepupu-an dengan Boel
3. Peringatan penting karena ada beberapa unsur dewasa dalam beberapa chapter yang akan di beritau di awalan
Thorn: udah itu aja ayo next cerita beybih
Suasana tenang pagi hari menjadi kesempatan bagi seorang laki-laki dengan mata campuran warna laut biru dan api merenung. Terlihat wajah tenang yang tidak selaras dengan baju sekolahnya yang sedikit berantakkan.
"Frostfire?" Panggil seseorang memastikan jika dia gak salah panggil orang.
"Hm? Kenapa Supra?" Balas si laki-laki, Frostfire menoleh ke arah Supra.
"Gak cuma manggil aja," jawab Supra walau sebenarnya dia heran dengan teman bobroknya itu. Jarang sekali Frostfire menunjukkan tingkah tenang yang ada dia selalu ribut dengan dua adik kelas, Sori dan Gentar, dan gak pernah absen dalam membuat keributan.
"Frostfire kalau kamu ada masalah, kamu bisa beritau aku," ucap Supra berjalan mendahului Frostfire karena ada piket pagi.
Frostfire melihat punggung Supra yang menghilang saat masuk gedung sekolah. Perkataan dari Supra membuat dia tersenyum karena teman masa kecilnya masih peduli walau adakalanya bisa jutek.
"Seandainya aku bisa menceritakan nya Supra pasti bakal aku beritau, tapi... Apa kamu bakal mempercayai nya?" Guman Frostfire menundukkan kepalanya. Jika seandainya ada orang yang melihat wajah Frostfire, maka yang terlihat mata kosong yang suram.
Ting~ Tang~ Ting~ Teng~ wahai anak-anak silahkan istirahat jangan melakukan hal aneh, kalau iya BK bakal menunggu
Semua murid berhamburan ke arah kantin kecuali lima orang yang berjalan ke arah taman belakang karena mereka bawa bekal. Salah satu dari mereka menoleh kiri-kanan sadar jika ada yang gak hadir.
"Loh mana Frostfire?" Tanya Sori, teman ribut Frostfire.
"Lah iya juga mana kak Frost?" Tambah Gentar, teman ribut Frostfire juga.
"Ke wc," jawab Supra singkat.
"Tapi belum balik dari matpel ke-2," lanjut Supra membuka kotak makannya.
"Gak dicari sama guru?" Tanya Glacier, orang yang selalu buat bekal buat Frostfire tanpa dibayar.
"Dicariin, tapi mengingat tingkahnya bu guru membiarkannya asalkan nilai gak anjlok," jawab Supra tenang.
"Hmmm ini aneh," kata Sopan yang selalu sopan, tapi kata-katanya bisa menusuk ke dada.
"Apa yang aneh?" Tanya Gentar.
"Gak cuma aneh aja," jawab Sopan. Gentar merenggut kesal dengan jawaban Sopan.
"Sudah, sudah kita lanjut makan aja, mungkin Frostfire butuh waktu sendirian saja," kata Glacier.
"Buat apa?" Tanya Supra dan keheningan muncul karena mereka semua gak tau kenapa.
Di dalam toilet, Frostfire duduk di lantai kloset sambil memeluk kakinya sesekali menggaruk lengannya. Badannya bergetar dengan air mata keluar terus-menerus dan ingatan yang sangat ingin dia lupakan malah muncul setelah mendengar berita di TV.
Mata merah darah yang selalu menghantuinya dari kecil kembali. Kata-kata yang dikeluarkan oleh si mata merah itu terulang-ulang membuat Frostfire memukul kepala nya keras untuk menghilangkan suara itu.
Dia menutup mulutnya agar tidak ada yang mendengar. Sangat ingin sekali dia memberitahu teman-tenannya, tapi apa mereka bakal mempercayai nya. Memikirkan itu Frostfire hanya bisa menangis merasa putus asa dengan keadaannya dan tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan untuk menghilangkan perasaan ini.
Ingin sekali dia mati, tapi suara tawa Gentar dan Sori, bekal siang dari Glacier, kata-kata menusuk dari Sopan, dan kepedulian Supra menahannya melakukan hal itu.
.
.
.
.
.
.
.
Dia hanya bisa berharap ada seseorang yang menyelamatkan nya dari perasaan menyakitkan ini.
❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀
𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐛𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐚𝐣𝐚 𝐤𝐚𝐡?
Maaf aku gak bisa berfora-fora kayak sebelumnya karena lagi capek aja
ᑕᗩᑭᗴK ᗰIKIᖇ ᗯKᗯKᗯKᗯKᗯKᗯ
Oya tentang cerita ini aku gak tau apa bakal pendek atau gak tapi yang pasti cerita ini bakal sedih
ᴡᴀʟᴀᴜ ᴀᴋᴜ ɢᴀᴋ ᴀᴘᴀ ʙᴀᴋᴀʟ sᴇᴅɪʜ ᴀᴛᴀᴜ ɢᴀᴋ ᴡᴋᴡᴋᴡᴋᴡᴋᴡᴋ
Akan tetapi aku bakal berusaha buat cerita nya jadi bagus dan bakal update asal jadi gak nentu kapan
JaDi JaNgAn LuPa cOmEnT, KrItIk, dAn SaRaN
Aku bakal menunggu
˚∧_∧ + —̳͟͞͞💗
( •‿• )つ —̳͟͞͞ 💗 —̳͟͞͞💗 +
(つ < —̳͟͞͞💗
| _つ + —̳͟͞͞💗 —̳͟͞͞💗 ˚
'し´
𝑪𝑴𝑰𝑰𝑰𝑾𝑾𝑾𝑾𝑾𝑾 ♡´・ᴗ・'♡
YOU ARE READING
You're Precious, So Don't Cry
RandomMelihat ke atas langit membuat Frostfire merasa jika mereka menertawakannya. Sudah beberapa kali dia mencoba untuk menghiraukan hal itu, tapi entah kenapa perasaan itu selalu datang. Mata merah darah dalam ingatan terdalam perlahan muncul kembali. ...
