Yeonjun berdiri dengan wajah datar nya, ditangannya menggantung kepala sang panglima. Darah segar masih mengalir dari leher yang baru saja ditebasnya.

Yeonjun melempar kepala tersebut tepat didepan kaki sang ratu. Ia berjalan mendekat kearah Beomgyu yang masih mematung ditempat. Menatap mata indah Beomgyu yang mulai berkaca kaca. Yeonjun merangkum pipi Beomgyu dengan kedua tangannya yang berlumuran darah.

"Sayang, aku sudah berhasil menyingkirkan pengganggu kita, aku berhasil membunuh nya... Dan mulai sekarang, tidak akan ada lagi yang mencoba memisahkan kita berdua. Kau pasti senang kan mendengarnya, hmm?"

Yeonjun memandang keseluruhan wajah Beomgyu dengan senyum nanar nya. Membelai pelan pipi tersebut dengan ibu jarinya. Meninggalkan jejak darah Taehyun dan juga miliknya di kedua pipi mulus yang selalu dikagumi nya. Kemudian menyibak poni halus itu karena sedikit mengganggu wajahnya.

Beomgyu masih terdiam saat tangan Yeonjun tak berhenti membelainya, bibirnya bahkan sulit untuk sekedar mengucapkan satu kata. Dadanya terasa begitu sesak dan menyakitkan. Tak ada lagi harapan yang membawanya pada kebahagiaan. Sang pujaan hatinya telah pergi meninggalkannya, untuk selamanya. Kekasih hatinya mati dengan begitu tragis di tangan sang raja, seperti ayah dan ibunya.

"Sayang, mulai sekarang kita akan bersama sama, menjalani hidup seperti biasanya..."

Beomgyu masih membisu kala Yeonjun yang terus membelai pipinya dengan penuh kelembutan. Matanya menatap kosong kepada netra Yeonjun yang terlihat nanar.

"Ke-kenapa... Kenapa kau melakukan ini padaku hyung?"

Beomgyu menatap sendu kepada Yeonjun, buliran bening itu akhirnya keluar melalui sudut matanya. Bahkan matanya sudah memerah karena airmata yang sebelumnya terbendung dipelupuk matanya.

Mendengar sang istri yang memanggil nya dengan sebutan kakak, lantas Yeonjun mengerutkan alis nya. Ia ingin bertanya namun tertahan karena Beomgyu kembali membuka suara.

"Kenapa kau sama sekali tidak memikirkan perasaanku hyung? Apakah aku ini tidak berhak bahagia?"

"Sayang, kenapa... "

"LEPASKAN TANGAN KOTORMU DARIKU"

Beomgyu menepis tangan Yeonjun dengan kasar.  Ia mundur beberapa langkah dan menatap nyalang kepada sang raja. Yeonjun menelan ludahnya melihat mata Beomgyu yang sudah dipenuhi dengan amarah. Ini adalah kali pertama nya ia melihat Beomgyu berani membentaknya.

"Kenapa kau kejam sekali padaku hyung? Apa kau sama sekali tidak ingin melihat ku bahagia? Kenapa kau harus membunuh kekasihku? Kenapa... Kenapa kau selalu membuatku menderita?"

Tangisan Beomgyu pecah saat itu juga, hatinya sudah hancur tak tersisa. Bagaimana lagi dia harus menjalani hidup nya. Kakaknya sekarat dan tidak tau bagaimana kabarnya sekarang. Dan ditambah melihat kepala sang kekasih yang sudah terpenggal.

Bahkan rindu yang sekian ia rasakan belum sepenuhnya terobati. Namun sekarang sang pujaan hati telah mati meninggalkan harapan serta janjinya.

"Sayang... "

"Aku harus bagaimana sekarang? Dia adalah harapan dari semua kebahagiaan ku hyung... Aku mencintai nya... Aku sangat mencintainya... "

Beomgyu semakin terisak, ia benar benar sudah tidak bisa memikirkan apapun lagi. Hidupnya sudah benar benar hancur. Setelah ini Beomgyu tidak bisa melihat senyum tampan dari orang yang dicintainya lagi. Ia sudah tidak bisa melihat wajah teduh yang selalu berhasil membuat hatinya merasa tenang.

Yeonjun tercekat mendengar ucapan yang baru saja Beomgyu lontarkan. Dalam isak tangis itu Yeonjun bisa melihat bagaimana Beomgyu sangat mencintai sang panglima. Ia tau begitu besar rasa cinta Beomgyu kepada laki laki yang baru saja dibunuhnya.

THE KINGDOM || YEONGYU || TAEGYU - [ End ]Where stories live. Discover now