Part 4

34 2 5
                                    

Warning: cerita absurd dan abal-abalan ini bisa merusak mata kalian
Typo bertebar luas ^_^
Sorry feelnya masih kurang -_- maklum newbie ...

¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Omegat. Sesak. Udara yang kuhirup leluasa tadi entah kenapa dengan cepat begitu menipis dengan apa yang dia lakukan. Mataku membulat tak menyangka apa yang dilakukan pria tampan ini.

Cuppp

Bibir sexy nya yang barusan ku puji, sekarang menempel begitu indah di bibir ku. Bibirnya sangat manis dan errrggghhh.

"Kenapa diam begitu".ciuman tadi masa bisa kurasakan, kenapa kau hety. Kau diam. Seharusnya kau menampar pria tampan yang sudah berani mencium mu. ciihh dia anggap apa tadi itu, apa dia tidak merasa bersalah sudah berani mengambil first kiss ku

"Kau". Geram ku yang sekarang menatap horor pria didepanku. Dengan santainya dia melewatiku begitu saja, yang masih kesal dengan kejadian tadi sedangkan dia seperti tidak terjadi apa-apa.

"Dimana kamar mu". Bitch, apa dia tidak punya sopan santun. Bodohnya aku, membiarkan pria tadi masuk kedalam ruangan tengah dengan santainya,

"Keluarlah". Aku menghampirinya yang sudah asyik duduk disofa.

"Biarkan aku tinggal disini untuk beberapa hari, setelahnya aku akan pergi".entah kenapa, perasaanku tiba-tiba melunak melihat matanya, aku seperti melihat Leo. Dia mempunyai kemiripan seperti Leo tapi ada sisi yang membuat dia lebih menarik daripada leo entah itu apa..itulah yg kurasakan.

"Siapa namamu.?".itulah yang kupikirkan menanyakan namanya, aku masih kesal dengannya setelah menciumku dan dia ingin tinggal dirumah ini untuk beberapa hari. Yang benar saja.

"Geo". Jawabnya singkat.

Bukan saja wajahnya yang sama seperti Leo tapi namanya juga pun tak jauh beda yaitu Geo. Geo dan Leo. Apa mereka berdua bersaudara, tapi yang kutahu leo itu anak tunggal. Apa mungkin sepupuan. Tidak ah, nia tidak pernah bercerita kalau Leo mempunyai kembaran. Kembaran/?, itulah yang kupikirkan Geo dan Leo begitu kembar.

"Baiklah... Sebagai tanda terimah kasih aku membiarkan kamu tinggal disini untuk beberapa hari..". Kataku penuh penekanan untuk kalimat terakhir. Biarlah kali ini saja aku berurusan dengan pria tampan ini. Tapi aku bersyukur bisa lolos dari preman tadi berkat pria tampan ini. Coba jika tidak ada dia entah seperti apa nasib ku sekarang.

"Aku lapar, apa kau punya makanan". Pria ini sama sekali tak tau malu. Sabar hety. Sepertinya orang ini akan membuat darah ku naik dua kali lipat untuk beberapa hari kedepan. "Tadi kau membawa bahan-bahan makanan". Lanjutnya. Oh iya lupa, belanjaan ku yang tadi ku beli disupermarket. Aisss belanjaan tadi beberapa bahannya sudah hancur, telurnya pun pecah,...

"Jangan sedih begitu, ayo aku membantu mu memasak". Lanjutnya lagi, tau aja dia kalau aku sedih lihat belanjaan ku yang udah hancur gini. seperti terhipnotis aku mengiyakan dan mengekorinya yang sedang menuju dapur. Aizzz ini rumah siapa sih sebenarnya.

"Hmmm...". Aku membuka suara, dia menoleh kearahku dengan tatapan bingungnya. Adehhh Kenapa dia setampan ini sih. Kan aku jadi salah tingkah dilihat begitu. Yah walaupun dengan tatapan bingungnya -_-

"Kenapa".suaranya itu loh sexy banget. Kenapa kau mesum begini hety.

"Tidak... Aku saja yang memasak,...". Dia sepertinya sok banget mau masak. Palingan rasanya tidak enak kalau bukan aku yang memasak

"Tidak perlu... Duduk lah yang santai tuan putri.".ngekkk banget pake dibilang tuan putri, tidak ngaruh di hati bang.#plak. Seperti kemauannya aku duduk melihatnya yang sedang asyik membersihkan bahan-bahan yang kotor tadi. Btw dia mau masak apa yah. Ah liatin aja lah. Lumayan jarang nemu cowok setampan begini memasak selain diliat di tv.
Wuaahh, dilihat dari samping begini dia sangat keren,... Tampan sangat tampan. Postur tubuhnya menambah nilai plus selain wajahnya. Dia tinggi dan sepertinya dia punya ABS. Hahaha dari yang kulihat sih seperti itu. Pokoknya sempurna deh.

"Puas lihatnya". Deg. Panci mana panci sepertinya wajah ku harus ditutupi make panci. Ketahuan mencuri eh maksudnya ketahuan melihatnya. Dia membawa piring yang sudah berisikan makanan ditempat meja makan dimana aku duduk, kapan selesainya kok cepat amat sih.

"Makanlah". Masakannya begitu menggoda apalagi wajahnya. Hehe.

"Enak". Jujur tidak apa-apa kan. Tapi ini asli enak loh. Waaahhh senang bisa menyantap makanan cowok tampan. Aku meliriknya yang berada didepanku, dia tidak menjawab. Ya sudahlah.

Setelah makan malam selesai, entah aku bingung mau bicara apa. Dianya pun masih enggan berbicara.

"Dimana aku harus tidur.?...". Begitu kek ngomong dia harus tidur dimana, tadi sebenarnya pengen nunjukin tempat tidur untuknya. Eh taunya dia udah tanya. Aku merasa malu aja sebenarnya apalagi kami hanya berdua.

"Ada kamar untuk mu tapi sepertinya berantakan, besok aja aku bersihin. Kamu tidur saja dulu dikamar ku. Aku tidur dikamar mamaku..".jelasku, entah apa mama marah nanti sudah membawa orang asing apalagi dia pria. Nanti biar ku jelaskan saja.

"Baiklah... Ohya dimana mamamu...". Dia baru menyadari kalau disini hanya ada aku dan dia.

"Lagi dinas...".

"Oh.".

~~~~
Aku menatap langit-langit kamarku mencoba mengulang kejadian ciuman tadi. Sekarang itulah yang kupikirkan. Tapi geo biasa saja. Arrggghhh... Geo, sepertinya cowok tampan yang akan mengganggu pikiran ku dirumah dan mengganggu kesehatan jantungku. Yaa berada disampingnya membuat jantungku berirama begitu cepat. Perasaan yang tidak pernah kurasakan, jantung berdegup kencang didepan pria sebelumnya tidak seperti ini apalagi Leo.

Hoooammm ngantuk Zzzzzzzz good nite~~~~

~~~~~~~
No edit
VotMent(s)
Kritikan dan saran sangat dibutuhkan.















Geo or LeoΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα