Part III

48 3 0
                                    

Warning: cerita absurd nan abal abalan ini bisa merusak mata kalian...Waspadalah.
Mangap yeth kalau sya ngejelasin cerita ini belopotan.
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶.........

Leo pingsan kemarin, menjadi topik terhangat disekolah ku hari ini. Tim basket dari sekolah ku kalah melawan tim basket tetangga sekolah kami yang songongnya luar biasa. Ck. Curang kok pake sombong.

"Gimana ya kabar Leo...". Gumaman pelan Nia masih aku bisa dengar yang berada disampingnya. Ohya aku lupa kalau nia dan leo itu sahabatan. Mereka sudah saling mengenal sejak kecil, nia bahkan sering bermain dirumah leo yah mereka tetanggaan. Tapi, yang seperti diketahui Leo itu sangat pelit bicara dan beh dinginnya kalah dari kutub utara/?. Lucunya Leo sama sekali tak mengenal Nia. Ck. Aku tau apa yang dirasakan nia pasti sakitlah. Duh, punya sahabat kok begitu. Bukan nia namanya kalau menyerah, ia tetap mendekati leo meski leo itu cueknya minta di civok/? . Nia pernah cerita biarpun ia sudah mengenal lama leo ia sama sekali tidak menyukai pria dingin itu. Mulut boleh berbohong, tapi dari yang aku lihat nia menyukai Leo. Kenapa ia tidak jujur saja sih. Kan biar aku tidak menyukai leo sejauh ini. Sejauh ini/? Pikir sendiri.

"Leo... Kamu gapapa, apanya yang sakit?". Aku mencoba mencari suara itu berada, eh sejak kapan leo masuk ke kelas kok aku tidak lihat sih. Aku menoleh arah suara yang ternyata di bangku belakang Leo duduk. Kerumunan siswi sudah bejibun. Arah datangnya kemana sih itu cewek cewek. Haha. Leo bungkam seribu bahasa. Rasain kalian yang kecentilan. Raut wajah leo begitu kesal. Tapi yah... Pelit bicara mau dibagamanain.

Plakkkkk...
Bunyi pukulan dimeja

Seketika semua menjadi diam. Sosok yang cuek berubah sinis...

"Pergi". Suara bass nan sexy menggelegar milik Leo, seperti terhipnotis siswi" yang mengurumuni Leo tadi semua pada hilang entah kemana. Ujung dunia kali./?. Aku terperangah melihat tatapan sinis Leo kearahku. Tunggu dulu, barusan leo melihatku. Matanya seolah berkata "apa lihat lihat". Itu karna kamu tampan Leo sayangku. Duh Lebay. Wkwwk

"Rasain tuh...". Ternyata nia menjadi penonton juga tadi.

"Iya kasihan amat yah... Udah tau leo kayak gitu masih aja ngecabein". Candaku, tapi nia menatapku datar. Wush. tidak lucu ternyata. Emang.

~~~~~~~~

Aku membanting tubuh ku dikasur kesanyangan ku. Seharian menguras otak disekolah sekaligus mencuri curi pandang sama Leo ternyata melelahkan. Ada yang aneh sama nia hari ini marah marah tidak jelas, entah mungkin lagi PMS kali yah. Aku melihat jam yang bertengker didinding sudah jam 7 malam. Tumben banget pulang jam segini, dan tumbenan nia ngajak hong out tadi.

Kryuuukkkk
Ah, sial malas banget udah asyik bersemayam(?) sama kasur, bunyi keroncong diperut minta diisi. Aku bangkit dari kasur mencari makanan yang perlu dimakan. Mama belum pulang, dirumah jadi sepi.

"Helloooo...". Teriakku ditangga, suara yang aku teriakin memantul mantul. Begini nih kalau rumah sepi. Kasihan kau hety. Disekolah asyik bercandaan tapi pulang kerumah sepi macam kuburan/? Tidak ada candaan seperti disekolah.

Aku mencari bahan makanan dikulkas tapi semua habis. Ah. Mending aku ke supermaket terdekat dari rumah ku. Beli bahan yang perlu dimasak malam ini dan dua hari sendiri dirumah. Udah biasa aku ditinggal dinas sama mama.
Pergi tidak ya, jam segini kok jalanan di daerah rumah ku sepi. Dengan keberanian dan jurus teakwondo yang pernah kupelajari aku melewati gang yang minim penerangannya ini seorang diri.

Alhamdulillah sampe juga di supermarket.

Balik pulang kerumah aku jadi merinding gini. Ayo ayo hety jangan takut mana keberanian mu tadi.

Aku melewati gang yang tadi kulewati, c'mon hety jangan takut,okay.
Baru jalan beberapa langkah aku merasa ada yang mengikuti ku.

Tap tap tap tap
Semakin aku melangkah, suara dentingan kaki itu terus mengikuti ku. Mungkin cuman perasaan ku saja kali yah. Melangkah lagi, tapi suara hentakkan kaki itu melangkah seperti mengikuti irama jalan ku. Aku berhenti, suara hentakkan kaki itu juga ikut berhenti. Ayo siap....
Lariiiii....

"Hai cantik... Tunggu abang". Suara orang yang mengikuti ku berteriak. Oh my god. Lari terus hety. Orang itu pun mengikuti ku lari.

Bruuukkkk...
Pake acara jatuh segala lagi, aku menoleh kebelakang orang itu semakin mendekat. Kaki ku terkilir ya allah. Dengan sekuat tenaga aku berdiri.... Berhasil. Lari aku tidak mampu lagi.

"Dapat kau... Kau tidak bisa lari lagi". Senyum smirk preman yang mengejarku sudah berada didepan ku sambil berkacak pinggang

"Maju kalau berani.". Aku sudah mengancang ancang kan jurus bela diri yang kupelajari.

"Hohoiii...".preman ini bukan hanya sendiri tapi ada dua temannya lagi. Dan itu suara tawa teman preman yang ada dibelakangnya entah dari mana munculnya.

"Menarik juga gadis cantik ini...jangan takut cantik... Abang tidak jahat kok.". Cuiihhhh najis. Senyum setan banget nih preman.

"Cuiiihhh... Kalau berani maju. Kalian tidak akan selamat.". Ancam ku ketika ketiga preman itu mulai mendekat.

"Hahahahaha...". Mulai mendekat.
"Sini jangan takut".lanjut ketiga preman itu. Aku mundur tapi aku tersandung batu lagi.sial kenapa harus jatuh lagi. Siapapun tolong lindungi aku,...

"Toloooonnngggggg".teriakku seraya menutup mata dan berdoa siapapun tolong helm me

Bruuukkkkkk

Ada apa?. Kenapa ketiga preman itu tidak menangkap ku. Aku mencoba membuka mata ku ... Ketiga preman tadi terkapar dengan wajah babak belur. Siapa yang sudah menolongku. Aku sangat berterimah kasih.

"Berdirilah".suara cowok, berarti cowok ini yang menolongku. Aku mengangkat wajah ku keatas melihat wajah cowok yang sudah menolongku. Tampan. Sangat tampan. Keadaan seperti ini kau masih berkata seperti itu hety.bodoh. melihat lagi ke arah preman tadi yang sudah pergi entah sejak kapan.

"Terimah kasih". Kataku mencoba berdiri tapi tidak bisa.

"Turunkan aku...". Gila tanpa sepengetahuanku cowok ini mengendongku.

"Diam lah dan tunjukkan arah rumahmu".dengan jarak sedekat ini, wajah tampannya dua kali lipat. Aku mengiyakan dan tangan nakal ku sudah melingkar indah dilehernya. Cowok ini mirip Leo.

"Turunkan aku...rumah ku didepan itu". Tunjuku pada rumah berwarna hijau yang memang itu rumah ku. Ia lalu menurunkan ku

"Kau sangat berat".cih siapa yang nyuruh main gendong" segala.

"Terimahkasih...". Kenapa aku tidak berani menatap cowok ini.

"Cuman terimakasih...". Aku mendongkak kepala ku berani menatapnya. Ternyata dia ada maunya. Wajahnya datar tanpa ekspresi dan mata elang itu errgghhh... Tampan sangat tampan. Alis,hidung,mata,bibirnya tercetak begitu indah... Bibir tipisnya yang errghhh so sexy. Kenapa aku jadi mesum begini.

"Apa?...lalu aku harus apa.". Coba ah aku tantang cowok tampan ini.

"Aku tinggal dirumahmu". Ini pertanyaan apa pernyataan.

"Apa?... Telinga ku sedang tidak rusakkan...tadi kau bil...yah, kau,..". Cowok aneh tanpa permisi main masuk aja kerumah orang. Kalau sampe tetangga lihat bahaya entar ada gosip aneh aneh.

"Minggir". Ini siapa yang punya rumah, tampan tapi otaknya kemana sih. Aku menghadang jalannya.

"Tidak bol...".

Cup

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
No edit
Votment(s)

Hohohoi ... Ketemu lagi cerita absurd...
.
.
.




Geo or LeoWhere stories live. Discover now