"Kelak kau kan jadi orang tua seperti bubu, yang ingin anakmu berkuasa atas hidupnya, bila bentakan kecilku patahkan hatimu lebih keras dari itu dunia kan menghakimimu, ku bentuk dirimu menjadi engkau hari ini. Kau harus kuat kau harus hebat permata hatiku"
Taeyong tampak mengatur nafas dan menutup matanya perlahan, suster pun panik dan hendak mendekati taeyong sebelum matanya kembali membuka "tenang suster aku masih hidup" ucap taeyong sambil tersenyum, suster tersebut hanya mengelus dada dan menghela nafas lega
Mereka sedikit tertawa meskipun lebih di dominasi sedih, taeyong benar benar luar biasa di saat ia baru sadar hal yang ia pikirkan adalah tentang memberikan pesan kepada keluarganya
"Daddy adalah jemari dan bubu lah penanya Dan kalian adalah puisi terindah yang pernah tercipta semoga belaian kasihku, lembutkan hatimu kau harus megah, kau harus indah. Kau harus kuat, kau harus hebat permata hati bubu, sudah selesai gimana suara Bubu masih baguskan? Suster jangan nangis dong nanti anak saya yang denger ikutan nangis loh" celetuk taeyong yang masih bisa meledek suster yang merekamnya sambil menangis, Jeno dan Mark langsung mengusap air matanya
"Huh, sudah mau selesai nih pesannya bubu, kasian susternya cape nungguin bubu nyanyi dan ngasih pesan ke kalian" taeyong menghela nafas dan mengerucutkan bibirnya "tidak kok saya tidak lelah tuan t t taeyong" suster itu masih menangis dengan sesegukan ia menggelengkan kepalanya
"Buat Daddy, bubu mau bilang, jangan terlalu maksain diri buat kerja maaf yah kalo kedepannya Daddy bakal urus anak anak sendirian, aku percaya kok kalo Daddy bisa rawat anak anak dengan baik, maafin aku yah karena belum bisa menjadi pasangan yang baik buat kamu, maaf kalo aku masih banyak kurang nya, Daddy kamu jangan pernah nyalahin diri kamu sendiri ini pilihan aku, aku yakin apapun yang terjadi nanti aku akan selalu bahagia dengan segala keputusan yang aku ambil, dad.. aku berharap kamu bisa mencintai seseorang lagi nantinya dan menikah lagi kalo hari itu datang tolong jangan lupain aku yah? Jangan suka minum minum atau bahkan ngerokok lagi Aku akan ngawasin kalian dari kejauhan aku pantau kalian" taeyong menunjukan gestur dua tangan depan mata dan kemudian menunjuknya ke arah kamera
"Aku butuh kamu sayang, selalu aku ga akan bisa tanpa dukungan kamu, gimana bisa kamu mikir aku bakal nikah lagi taeyong.. aku ga bisa sayang aku terlalu cinta sama kamu my heart always with you, dimanapun kamu berada" jaehyun kembali menangis ya nangis Mulu dah nangis nangisss
"Untuk kak Mark, kakak tau ga sih bubu seneng banget saat kakak Mark dulu lahir bubu ga kesepian lagi kakak Mark maafin bubu yah sayang karena sempat menentang impian kamu maafin bubu"
Mark menggeleng keras "gapapa Bu, bubu ga perlu minta maaf, Bu Mark kangen bubu marahin Mark Bu ayo balik Bu pulang ke rumah" Mark menangis dan memeluk jaehyun yang ada di sebelahnya
"Mark apapun yang terjadi seperti yang bubu bilang tadi, tolong jadilah diri sendiri yang rendah hati dan baik kesemua orang. Mark bubu bangga atas segala pencapaian kamu jangan pernah berpikir ketika kamu kehilangan bubu kamu merasa gagal dalam menjadi anak, engga Mark engga sama sekali kamu adalah anak kebanggan bubu dan kebanggaan keluarga kita Mark anak yang hebat, you're always be my lion sayang Jadilah berani atas semua keputusan yang kamu ambil nak jangan pernah ragu dan fokus kejar impian kamu"
Mark hanya mampu mengangguk tanpa membalas sepatah katapun karena ia sudah tidak sanggup lagi
"Dan yang terakhir untuk di bungsu Lee Jeno, jeno-yaaa maafin bubu yah nak mungkin bubu kurang perhatian sama kamu sampe kamu melakukan hal-hal seperti itu, ini salah bubu nak. Bubu gatau apa yang terjadi setelah ini bubu harap kamu tetap bisa menjalani hidup dengan baik jika pun bubu udah ga ada nanti..." Taeyong tampak sedikit tercekat dengan perkataannya barusan "tolong jangan salahin diri Jeno sendiri yah sayang, ini semua kemauan bubu ga ada satu pun ibu yang ingin anaknya menderita semua ibu pasti akan berjuang sesulit apapun itu, Jeno sekolah yang rajin yah setelahnya bubu mungkin hanya bisa mengawasi Jeno dari jauh saja uhuk uhuk, gapapa sus aku gapapa" lagi lagi taeyong mencoba meyakinkan sang suster untuk tidak khawatir
"Pokoknya buat anak anak bubu, kalian jangan pernah merasa bersalah jika seandainya Bubu setelah ini pergi jauh dari kalian, jangan pernah berpikir jika kalian belum sempat membahagiakan bubu, bubu sudah bahagia kok nak, bukan kewajiban kalian untuk membahagiakan bubu kalian terlahir bukan atas kemauan kalian jangan terlalu memaksakan diri untuk jadi sempurna yah Mark, Jeno karena kalian terlahir untuk jadi nyata bukan untuk jadi sempurna kelahiran kalian adalah kebahagian buat bubu dan Daddy terimakasih karena sudah lahir menjadi anak kami berdua kalian hadiah terhebat dan terindah yang pernah tuhan kasih ke bubu, maafin bubu yah anak anak" taeyong kemudian menarik nafasnya dan saat itu bisa di dengar suster tampak panik monitor menunjukan detak jantung pasien sudah terhenti suara ricuh dokter bisa di lihat
Jeno, Mark jaehyun bahkan sudah tidak sanggup melihatnya mereka berpelukan menguatkan satu sama lain, ada sedikit rasa tidak rela dan rasa bersalah di dalam hati Jeno, Jeno berjanji kedepannya ia akan menjadi anak yang baik demi bubunya demi orang yang rela memberikan nyawanya dan mempertahankan nyawanya untuk kedua kalinya hanya untuk dirinya
Tamat
YOU ARE READING
jaeyong oneshoot
Romanceisi dari cerita ini tentang kisah percintaan jaeyong secara singkat, beberapa chapter mungkin bakal sad, jadi selamat menikmati
last message
Start from the beginning
