Early You And I : Bagian Tiga

32 6 0
                                    

Mulmed Mas Nathan ya.

===Early You and I - Bagian Tiga===

Usai moment perkenalan-perkenalan tadi, akhirnya kelas Arista dan juga Vanessa di istirahatkan. Anak-anak sudah keluar kelas sejak tadi, Arista dan Vanessa berjalan mengendap-endap keluar kelas. Vanessa yang lebih dulu tiba di depan pintu melongokkan kepalanya keluar kelas dan melihat arah kanan dan kirinya, dia mengacungkan ibu jarinya kebelakang, kearah Arista.

Dibelakang Arista mengangguk mengerti kan kode Vanessa, lalu keduanya berjalan ke luar kelas dengan cepat. Vanessa dan Arista sesekali menengok kebelakang untuk memastikan alien-alien penghancur mood itu tidak mengikutinya.

"Dia gak ngikutin kan Nes?" tanya Arista, Vaness menoleh kearhnya lalu melihat kebelakang, "Gak tau gue mudahan aja enggak"

Arista mengangguk menyetujui, lalu dirinya menengok kebelakang lagi untuk memastikan sekali lagi, "Dia gak ad-"

Bruuk

Belum selesai kalimat yang diucapkannya, Arista tertabrak tubuh seseorang dan terjatuh kelantai , pantat nya sukses bersentuhan dengan lantai marmer koridor sekolah. Vanessa berjengit kaget melihat sahabatnya terjatuh, dia langsung berjongkok untuk membantu Arista.

Arista mendongkkan kepalanya ingin tau siapa yang beraninya menabrak nya atau siapa ya ia tabrak, dan tiba-tiba matanya tidak bisa disinkronkan. Lain lagi sahabatnya, Vanessa berjongkok dihadapannya ingin membantu Arista, tapi dilihatnya gadis itu menatap lurus kedepan, karna penasaran Vanessa perlahan mengikuti arah pandnag Arista yang lurus kedepan, perasaannya mulai tidak enak. Vanessa sempat meneguk ludah nya sendiri sangking takutnya. Dia perlahan menggerakan kepalanya melihat ke arah pandang Arista. Dan benar, dua alien sok kegantengan itu ada didepannya saat ini, kemungkinan salah satu dari mereka yang menabrak Arista.

Tanpa babibu Vanessa langsung menarik tangan Arista dan mendirikannya, Arista menatap kearahnya sambil menghela nafas berulang kali. Vanessa mendekati kepala Arista lalu membisikkan sesuatu, "Udah hadepin aja" bisik Vanessa ditelinganya berusaha mensuport sahabatnya, padahal dirinya sendiri butuh support.

Baru kali ini gue benci banget ietemu senior cowok, batin Vanessa

Arista mengangguk kearahnya, "Ya, terpaksa" jawabnya juga berbisik.

Seakan baru tersadar sesuatu, Arista memperbaiki raut wajahanya lalu menatap tajam dua senior gila dihadapannya, "Kalian itu setan ya? dateng tiba-tiba" protes Arista pada Danola dan juga Nathan yangs sedari tadi hanya diam menyaksikan mereka berdua, Danola meletakkan telunjuknya di bibirnya.

"Shhhh. Bahasa indonesia yang bener, namanya Hantu, bukan setan" ralat Danola, Arista memutar bola matanya bosan. Menurutnya Danola lebih bagus disebut setan daripada Hantu.

"Apalah" sahutnya singkat lalu berjalan cepat meninggalkan mereka bertiga yang cengo.

Vanessa menggigit lidahnya yang tidak mau mengeluarkan suara ini, dia menarik nafasnya lalu mendongakkan kepalanya, "Udah, gue nyusuul Ita" ucapnya lalu berjalan melewati Nathan yang tersenyum penuh arti padanya.

Sreg

Tidak sampai sedetik, Nathan berhasil menarik tangan Vanessa lalu membalikkan badannya, "Ledis, mau kemana?" tanyanya dengan seringaian.

Vanesa sontak melotot lalu menginjak kaki Nathan dengan keras, "Ledis-ledis. Lo kira gue hostes!" ucapnya lalu melepaskan tangan Nathan yang memegangi tangannya dengan satu hentakan.

Danola mentap Nathan sambil menautkan kedua alisnya, "Kenapa tuh cewek-cewek?" tanyanya. Nathan menggeleng, lalu mendengus. "Pada PMS kali" sahutnya asalan, Danola mengangguk-anggukkan kepalanya, mungkin tebakan sahabatnya ini benar-batinnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Early You and IWhere stories live. Discover now