"Kekuatan sihir milik Grace memang sesuai untuk menara sihir dan sifat Aster sesuai untuk memimpin guild yang mana harus menyembunyikan identitasnya." Ucap Jace.
"Pendapat kalian ada benarnya. Mereka punya sisi positif dan negatif yang beragam." Ucap Archel
"Oh iya, bagaimana jika nanti malam kita tidur bersama?" Ucap Archel
"Itu adalah hal yang tak bisa kita tolak." Ucap Ray
"Tapi, bagaimana jika kau tak bisa berjalan nanti." Ucap Jace.
"Tenang, ada Cael dan Ray." Ucap Archel.
Terkadang memang Archel meminta bantuan keduanya setelah selesai melakukan itu bersamaan untuk mempercepat penyembuhannya.
.
.
Seminggu kemudian
Pesta ulang tahun ke-10 untuk Grace dan Aster digelar sangat meriah di kediaman milik Archel.
Archel mengundang beberapa bangsawan dan tentu saja keluarga kekaisaran.
Saat semua sudah datang giliran keluarga Archel memasuki aula pesta.
"Ayo, jangan gugup." Ucap Archel kepada kedua anaknya
Archel mengandeng keduanya masuk ke aula.
Saat ksatria mengumumkam bahwa keluarga Aglais memasuki ruangan
Sorot mata para tamu undangan langsung menuju ke lantai 2
Disana terdapat duke Aglais beserta pasangan dan anak pertama serta kedua anak lain yang diperkirakan berulang tahun hari ini.
Setelah mengucapkan pidato akhirnya Archel resmi memperkenalkan kedua anak kembarnya.
"Lihatlah, bagaimana bisa 1 keluarga tampan semua. Bahkan satu satunya anak perempuan di keluarga itu juga sangat cantik." Ucap salah satu tamu.
"Kau benar, tuan Kai semakin hari semakin tampan."
"Aku dengar dia yang akan mewarisi wilayah duke Aglais. Dia juga masih sendiri."
"Apa aku punya kesempatan ya."
"Bermimpilah saja."
"Daripada itu kalian lihatkan duke Aglais semakin tua semakin tampan."
"Lelaki matang memang menggoda."
Archel dan yang lain turun ke lantai sadar.
"Salam yang mulia." Ucap Archel di hadapan keluarga kekaisaran.
Grace dan Aster juga ikut memberi salam.
Setelah memberi salam mereka berbincang seperti biasa.
"Ahh Jeremy, apa kabar?" Ucap Grace.
"Aku baik, kalian bagaimana?" Tanya Jeremy.
Jeremy adalah anak yang diadopsi oleh putra mahkota dan Reon.
"Aku baik baik saja. Oh iya Jeremy, buku terakhir yang kau pinjamkan sudah aku baca. Besok aku pinjam lagi buku di istana ya." Ucap Aster.
"Kalian selalu saja membahas buku." Ucap Grace.
"Maaf maaf, lain kali aku akan belajar mengenai sihir juga agar bisa berbicara denganmu juga." Ucap Jeremy.
"Aku juga akan bermain denganmu besok. Jangan merajuk lagi." Ucap Aster.
"Hehehe, besok ayo kita mengunjungi istana. Aku yang akan meminta ijin papa nanti. Aku dengar katanya di istana ada taman yang indah. Ayo kita bermain disana besok." Ucap Grace.
YOU ARE READING
I'm A Bottom (END)
RandomGue tuh uke bukan seme.... . . Seorang uke sejati yang masuk ke komik dan menjadi tokoh yang dianggap seorang dominan oleh pembaca dan memiliki akhir yang tragis. "Gue tuh ngga bisa jadi seme." ⚠️ Jangan promosikan di sosial media atau platform apap...
Side Story 9
Start from the beginning
