Suasana malam Jakarta bisa terlihat sangat ramai, Bagas dengan kedua sahabatnya tengah ngopi santai di lantai dua sebuah coffe shop. Sedari tadi Bagas sibuk bermain dengan penanya, sembari menatap ke arah ponsel yang ada di atas meja.
Farel mengambil handphone Bagas, "ouh, lagi mikirin neng Kirana?" Goda Farel saat mengetahui bahwa bagas tengah menatap foto Kirana
"Apaan sih" Bagas kembali merebut ponselnya dari tangan Farel
"Lo udah bertemu sama dia? Gimana asik gak?"
"Dia unik , beda dari cewek yang pernah lo kenalin ke gua"
"Itu alasan mengapa gua, kasih dia ke lo. Rata-rata cowok susah banget buat dekat ama dia"
"Gua setuju. Tadi gua pulang, bertemu dia sama temannya sedang di ganggu sama anak SMANSA, lo tau apa yang dia buat? Dia ceramahin tuh cowok bro biasakan cewek ya kalo di cat calling putar balik atau gak teriak teriak mintak tolong"
"Emang-emang, makanya gua rekomendasi kan dia ke lo. Lo bayangin aja seorang Bagas, capten basket SMA Gemilang, deket sama seorang cewek yang gak gampang di taklukan kek Kirana. Itu momen langkah loh, apa lagi kalo lo bisa bikin dia sakit hati, itu baru namanya playboy no kaleng kaleng"
"Takut gua bro"
"Wait, seorang Bagas takut? Lo takut apa?"
"Gua takut karma main ini hati cewek"
"Ya itu sih terserah lo ya. Jadi keputusan lo, mau lanjut apa gimana? "
"Tapi gua penasaran juga sih sama nih cewek, yaudah deh gua terima tapi gak sempe nyakiti hati dia ya"
"Siap siap, itu mah terserah lo. Kita taruhan deal?" Tanya Farel
"Siapa takut! "
"Kalo lo mau tau soal Kirana, tanya aja sama nih orang" Farel menepuk-nepuk pundak Rey yang berada di sampingnya, cowok itu tampak tenang sembari menikmati makanan yang ia pesan. Tanpa suara.
Bagas menatap Rey dengan kedua mata memicing. "Lo tau apa soal Kirana?" Tanya nya tanpa basa basi lagi
Rey yang setia menatap kopi seketika mengalihkan pandangannya ke arah Bagas dan bergeser menatap Farel
"Siapa?, gua?"
"Bukan pak Samsul, ya lo lah"
"Gak tau banyak sih"
"Lo kenal dia dari mana?"
"Gua satu tk sama dia dulu"
"Beneran, dia TK apa? Dulu dia gimana? Dia suka cowok yang gimana? Rumah nya di mana? " Tanya Bagas tanpa titik dan koma, kalo soal kepo dengan biodata target dia juaranya!
"Udah segitunya lo suka sama dia"Tanya Rey
Deg.. Skakmat udah lah bro jangan terlalu kepo nanti apa..
"Enggak gua mah biasa aja" Jawab Bagas sembari menatap ke arah lain
"Seriusan?, Bagas jatuh cinta? " Tanya Farel mengompori keadaan yang sedang mulai hangat ini
Seketika Bagas menatap Farel dengan tatapan tajamnya
"Nih gua kasih tau, tapi yang gua inget aja ya. Setau gua, dia anaknya suka banget sama yang namanya buku, gua denger denger sih tuh cewek suka sama pelajaran Biologi, suka naik angkot, sama anak dance"
"Anak dance?" Bagas mencoba mengingat-ingat sesuatu yang berhubungan dengan Dance barangkali ada mantan nya yang masih bisa ia manfaatkan untuk PDKT kali ini
****
"One.. Six.. Seven.. Eight.. "
Anak anak dance kini tengah berlatih di ruang aula, karena Ruang dance mereka sedang di renovasi. Kirana, gadis itu tengah asik menyeruput popmie dia pojokan. Mau marah? Siapa yang berani menganggu harimau betina yang tengah istirahat dengan tenang. Tapi wajar aja sih kalo Kirana makan, waktu istirahat nya terpotong karena harus latihan dance buat lomba besok lusa dan mengingat dirinya pun lupa sarapan pagi tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gandrung
Teen FictionGandrung mempunyai dua arti, menurut KBBI artinya sangat rindu, sedangkan menurut Sansekerta yang berarti jatuh cinta atau kasmaran. cerita ini bukan mengenai seorang ketua geng motor yang jatuh cinta pada gadis lugu dan manis, cerita ini hanya cer...