Spesial

11 1 0
                                    

SMA Gemilang adalah SMA favorit kedua setelah Jenova, SMA ini juga di penuhi oleh siswa-siswi yang eksis di sosial media, jangan heran jika seluruh coffe shop di Jakarta ada anak SMA Gemilang yang nongkrong di sana.

SMA Gemilang juga di isi oleh beberapa siswa/i yang berprestasi baik di bidang akademik maupun di non akademik, akreditasi SMA ini juga sudah A itu sudah sangat membuktikan bahwa SMA ini menjadi SMA unggulan.

Seorang gadis dengan rambut panjang di ikat tengah berjalan mencari bangku kosong di perpustakaan, ia telah menemukan buku novel favoritnya tapi sayangnya ia tak menemukan bangku kosong. Kalo ia baca di kelas pun tak akan terasa khusyuk dan meresapi ceritanya.

Mata nya berbinar binar saat melihat bangku kosong, ia berjalan menuju ke arah bangku itu tapi

"Lo mau duduk di sini? " Bangku tersebut sudah di duduki seseorang

"Ga, gua mau minjem buku aja" Tolaknya

"Ga papa. Kalo mau duduk, ya duduk aja"

Bagas mengambil buku dan pena-nya, lalu menunjuk kembali bangku tersebut dengan alis nya.

"Duduk aja santai, ini kursi sekolah bukan kursi gua. Aman" Lanjutnya

Bagas menaruh kembali buku yang tadi ia ambil di rak buku,

"Jadi inj ga papa kan, kalo gua duduk di sini? " Tanya nya memastikan kembali

Bagas tersenyum, "apa perlu gua buat poster pengumuman agar lo percaya?" Tanya Bagas sengaja meledek nya

Gadis itu berjalan mendekati bangku yang tadi sempat di duduki Bagas. Ia tak mau membuang waktu nya yang berharga hanya untuk mendengarkan ocehan gak jelas dari Bagas.

Lagi pula ia baru saja bertemu dengan cowok itu, ia tak tau apa maksud dan tujuannya.

"Lo suka novel?" Tanya Bagas basa basi, ia memang sudah sendiri tadi melihat gerak gerik gadis tersebut

"Gua juga suka novel, tapi gak yang terlalu kaku. Coba deh baca novel karya Raditya dika, cerita nya ringan, tentang kehidupan di balut komedi. Jadi gak terlalu berat mikirin alur ceritanya"

Gadis itu mengangguk paham

"Gua Bagas Setiawan" Ucap Bagas sembari mengulurkan tanganya, ya jurus buaya mulai muncul

"Kirana"

"Kirana Ijah? " Tanya Bagas menerka nama panjang gadis itu

"Kirana Rafrikhi Radhira"

"Nama yang bagus, kek rupanya kapan kapan boleh lah gua minta no wa" Ucap Bagas lalu pergi dari perpustakaan

"Gila gua keren banget cok, dia pasti klepek-klepek" Batin Bagas
Tak lupa dengan gaya andalannya, membenarkan rambutnya.
****

Jakarta hari ini sangat panas bahkan kipas portabel pun gak mampu menepis hawa panas yang matahari pancarkan hari ini, mungkin hari ini matahari tengah berbahagia hingga ia memancarkan sinar sangat bersemangat sekali.
Sejak dari tadi Kirana mengipasi dirinya dengan buku tipis yang ia punya, gadis itu mencoba menepis rasa gerah dan panas nya, ia tak sendiri ia di kelas bersama Silvana sahabatnya yang ada di kelas 11 IPA 3.

"Ma, bu Dewi bakal masuk ga sih?" Tanya Kirana pada Ima sekretaris satu kelas 11 IPA 2 yang masih sibuk dengan absensi

"Kurang tau, deh. Katanya sih bakalan masuk, mungkin bentar lagi"

"Oh gitu"

"Make up gua luntur gak? " Tanya Rere yang baru saja datang, bisa di tebak dia habisa dari mana? Ya, tentu saja membucin dengan Galih kekasihnya

GandrungWhere stories live. Discover now