Dua Puluh Dua | Enigma

14 16 0
                                    

"Kamu masih gak mau ketemu sama Guntur, Ka?"

Aku menggeleng singkat lalu menjawab pertanyaannya, "Aku rasa dengan menjaga jarak seperti ini akan lebih baik untuk semua pihak, San."

"Semua pihak, tetapi gak dengan Guntur dan juga kamu, kan?" tanyanya. Membuatku refleks melihat ke arahnya tidak mengerti. "Sebenarnya ... Guntur mau ke rumah kamu kemarin, tetapi mengingat kamu bersikap menghindar, dia memilih untuk pergi ke tempatku dan cerita kalau hubungannya sama Melisa sepertinya butuh pertimbangan jauh lebih matang untuk ke jenjang yang lebih serius."

Alisku lantas bertaut, Apa maksud ucapanmu, San?

Layaknya sebuah antena yang mendapatkan sinyal, ia memperjelas ucapannya lebih sederhana lagi agar bisa diterima dengan jelas olehku. "Perihal komitmen antara keduanya ... kemungkinan besar Guntur memilih untuk tidak melanjutkan hubungannya lagi dengan Melisa karena ingin bernapas dengan bebas dan berhenti bertindak lebih jauh untuk menutupi kesalahan dengan kesalahan yang lain."

Aku mengulum labium bagian bawah, Mendengar ini harusnya aku senang, tetapi mengapa rasanya jika ada kesempatan nanti, tetap saja aku merasa ada yang ganjil?

"Ka ... jika suatu saat Guntur menemuimu, ikuti saja kata hatimu dan jangan merasa terbebani dengan ucapanku saat di The Library Coffee, ya? Kebahagiaanmu adalah prioritasku."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Eccedentesiast  |  Park Gunwook ✔️Where stories live. Discover now