Bab 9

1.5K 132 10
                                    

Sudah sangat lama tubuh Haechan terhentak kasar di bawah kungkungan Jaehyun, menggunakan berbagai gaya berhubungan sex.

Haechan sudah tidak bisa melawan lagi, bahkan untuk mendesah saja sudah tidak sanggup, bahkan Haechan sampai pingsan dia kali.

Jaehyun tanpa belas kasih nya masih menggauli tubuh yang sudah tidak berdaya lagi di bawah nya.

"Shh, kau berbeda ahh" desah Jaehyun di sela ucapan nya.

Hanya ada deru nafas Haechan saja yang terdengar, dengan mata yang sangat sayu, sperma Jaehyun yang mengalir di paha dalam Haechan, sperma Haechan yang membasahi seprai.

Jaehyun ambruk setelah pelepasan terakhirnya di atas tubuh Haechan, mengatur nafas nya yang tidak beraturan.

Jaehyun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri nya, sedangkan Haechan di biarkan tertidur, bagaimana pun Jaehyun jangan sampai membunuh Haechan.

Setelah membersihkan diri Jaehyun keluar dari kamar nya, ternyata waktu benar-benar tidak terasa.

"Kalian sudah pulang?" tanya Jaehyun dan ikut duduk di sela saudara-saudaranya.

"Kau bermain terlalu kasar Hyung" ucap Jaemin

"CK Samapi dia manti, kau harus mencarikan yang sama persis seperti manusia itu" ujar Jeno.

"Berbicara dengan sopan kepada Jaehyun Hyung Jeno!" tegur Mark

"Kau mau Haechan juga kan?" tanya Jeno

"Aku juga vampir jika kau lupa" jawab Mark

"Biasanya kau hanya akan meminum darah hewan-hewan di hutan saja, lalu kenapa sekarang ingin darah manusia?" ujar Jaemin

"Jaemin!" bentak Jaehyun

"Hyung, apa yang di katanya Jaemin tidak salah, Mark hanya vampir pilih-pilih saja, apa jangan-jangan" ucap Jisung menggantungkan kalimat nya.

"Cukup dengan omong kosong mu Jisung" timpal Jaehyun

"Atau jangan-jangan kau menginginkan tubuh nya juga?" tanya Jeno.

"Besok giliran ku kan Hyung?" tanya Mark

Jaehyun mengangguk mengiyakan pertanyaan Mark barusan kepadanya.

"Aku akan beristirahat ke kamar ku" pamit Mark setelah membungkuk ke pada Jaehyun.

"Dia benci manusia dan juga benci darah nya, dasar bodoh" ucap Jaemin

"Sekali lagi kalian bersikap tidak sopan kepada Mark, aku tidak segan-segan memberikan kalian hukuman, kalian tahu kenapa orang tua kita mati kan?, Mark saat kecil yang menyaksikan nya langsung itu membuat nya trauma" ucap Jaehyun yang membuat adik-adik nya terdiam.

"Sekarang Haechan dimana?" tanya Jeno

"Hari ini masih bagian ku, kalian tidak boleh menyentuh nya" jawab Jaehyun.

"Aku keluar" pamit Jaemin dengan malas, di ikuti oleh Jaemin, begitupun Jeno.















"Sialan, setelah harus sabar menunggu kau menyentuh Haechan sekarang harus sabar lagi" kesal Jaemin

"Mark hanya kan meminum darah nya tidak lebih" sahut Jeno

"Jaehyun Hyung selalu membela Mark sialan itu, seakan-akan kita keluarga yang jahat" ujar Jisung

"Tapi asal kau tau, di antara kita dia yang paling berbahaya, saat trauma nya datang, manusia yang dia lihat akan di bunuh, jangan kan manusia, bangsa vampir yang di bawah nya saja di habisi"  ucap Jaemin.

"Aku tidak peduli dengan dia, yang penting sekarang adalah Haechan, aku menyukai segala yang ada di diri nya" ucap Jeno.

Kembali lagi dengan keadaan Haechan, Haechan mulai terbangun dari tidur nya, saat membuka matanya yang perma Haechan lihat adalah Jaehyun yang sedang memandang diri nya.

Tanya mengucap kan sepatah katapun Jaehyun mengangkat tubuh Haechan dan membawanya ke dalam kamar mandi.

"A-aku bisa sendiri tuan" tolak Haechan

Jaehyun mulai menyala shower, air mulai munggur tubuh Haechan, Haechan berpegangan pada pundak Jaehyun.

"Buka paha mu" titah Jaehyun

Haechan membuka pahanya, perlahan Jaehyun membersikan bekas-bekas sperma yang ada di paha Haechan.

"Ehmm, tuanhh shh" desis Haechan saat Jaehyun mulai meremas polong nya.

"Akan ku bersihkan juga area dalam mu" bisik Jaehyun.

"T-tidka usa- ahh sakit" pekik Haechan

"Jangan tegang" cupat Jaehyun

"Sakit hiks, maaf tuan sakit hiks" isak Haechan.

Jaehyun melepaskan jari nya yang berada di lubang Haechan, Jaehyun kembali lagi pokus memandikan Haechan.

Setelah selesai Jaehyun kembali menggendong Haechan keluar kamar mandi, untuk memakai pakaian.

"Tuan aku bisa pakai sendiri" ujar Haechan

"Cepat, lalu turun, kau belum makan, aku tidak mau kau mati" jawab Jaehyun

Haechan mengangguk lalu mulai memakai pakaian nya, walaupun sedikit susah karna tubuh nya terasa sakit, lebih baik merasakan sakit dari pada harus di sentuh lagi oleh Jaehyun pikir Haechan.

"Sudah tuan" ucap Haechan pelan

Jaehyun mulai menggendong Haechan lagi lalu berjalan turun, supaya si manis dapat asupan makanan.

"Makan lah" titah Jaehyun

Awalnya Haechan tidak mau makan, tapi tatapan Jaehyun seakan menusuk nya, dengan rasa takut Haechan mulai makan.

"Besok giliran Mark, tenang saja kau tetap akan pergi kuliah besok, tapi setelah nay kau milik Mark" ucap Jaehyun mendapat tatapan dari Haechan

Haechan kembali lagi melanjutkan makan nya, tanpa mau beradu pandang dengan Jaehyun lagi.

Di kamar nya Haechan terduduk dengan memeluk lutut nya, Haechan tidak menyalahkan orang tua nya yang menjual nya, Haechan justru menyalahkan takdir nya.
















"Haechan akan berangkat dengan ku" ucap Jeno

"Ingat Jisung sekarang giliran Mark, kau tidak berhak menyentuh nya hari ini" ucap Jaehyun

"Kau membuat ku muak Hyung" kesal Jeno lalu pergi begitu saja

Jaemin dan Jisung memilih pergi juga, begitu pun Haechan dan Mark

"Kenapa?" tanya Mark saat melihat tangan Haechan gemetar

Haechan menegangkan kepalanya lalu membuang muka ke arah jendela mobil

'Aku takut' batin Haechan

Setelah sampai mengantarkan Haechan di depan kampus nya, Mark menahan Haechan sebelum keluar mobil.

"Hari ini giliran ku, jangan sampai saudara-saudara ku yang lain menyentuh mu, ingat itu" ucap lalu melepaskan genggamannya nyan.

'ternyata dia sama aja' pikir Haechan.

Awalnya Haechan berpikir bahwa Mark berbeda dari saudara-saudaranya yang gila, ternyata Mark sama gila nya dengan mereka pikir Haechan.

"Aku lelah" gumam Haechan.

VAMPIR (HAECHAN HAREM)Where stories live. Discover now