Bab 7

1.3K 113 15
                                    

Pagi ini di awali dengan perdebatan siapa yang harus berangkat dengan Haechan, Jeno, Jaemin, dan Jisung saling adu mulut ingin berangkat bersama dengan Haechan.

"Haechan akan pergi bersama Mark" ucap Jaehyun yang membuat ketiga adik nya terdiam.

"Maksud mu?" bingung Jeno

"Kau tuli?" jawab Jaehyun

"Aku tidak setuju!" ujar Jisung

"Kau manusia ayo pergi, Jaehyun Hyung sudah memutuskan, cepat kalian berangkat, dan kau Jisung bicara dengan sopan kepada Jaehyun Hyung" ucap Mark sambil menggandeng tangan Haechan dan menarik nya menuju mobil nya.

"Sialan" desis Jeno

Jaehyun pergi mengurus pekerjaan nya, sedangkan ke tiga adik nya dan Haechan pergi untuk berkuliah, sedangkan Mark akan menyusul Jaehyun nanti setelah mengantar kan Haechan.

Haechan bisa merasakan aura yang sangat aneh saat bersama Mark, Mark terkesan lebih santai tapi tatapan mata nya sangat menusuk.

'Aku baru dengar dia bicara panjang seperti tadi' pikir Haechan

"Aku bisa mendengar pikiran mu" ucap Mark yang membuat Haechan langsung menoleh kan wajah nya.

"Maaf" ujar Haechan

"Kau memakai parfum apa?" tanya Mark, Mark sebenar nya sangat penasaran sejak kemarin dan sekarang setiap berada dekat Haechan, Mark bisa menghirup aroma harum yang sangat harum menurut nya.

"Tidak ada Tuan" jawab Haechan

Mark hanya melirik Haechan, lalu kembali pokus menyetir, mengantar kan Haechan sampai ke kampus nya.

"Terimakasih Tuan" ujar Haechan setelah turun dari mobil

"Pulang nanti ikut bersama Jeno" ucap Mark sebelum pergi.















"Kau satu kelas dengan aku, mari sayang" ucap Jeno yang tiba-tiba saja datang dan langsung merangkul pinggang Haechan.

Mereka pun berjalan, banyak pasang mata yang memandang mereka, termasuk Jaemin dan Jisung.

"Ingin rasanya ku mematahkan tangan nya" bisik Jaemin

Begitupun dengan orang-orang, dari bangsa vampir maupun manusia, mereka saling membisikan Jeno dan Haechan.

Haechan di tetap kan duduk dengan Jeno, ya itu adalah keinginan Jeno bagai mana lagi, permintaan nya mutlak.

"Sialan banyak yang memandang mu" kesal Jeno

Waktu pun tidak terasa, Jeno dan Jisung sekarang yang sedang berdebat di parkiran karna mempermasalahkan siapa yang akan pulang dengan Haechan.

"Kata Tuan Mark aku harus pulang dengan Tuan Jeno" ucap Haechan hati-hati.

"Diam lah pendek, kau pulang dengan aku" timpal Jisung.

"Aku tidak pendek!" ujar Haechan dengan meninggikan suaranya.

"Wah, hahahahaha, manis ku ini marah?,    cantik ku ini tidak suka di sebut pendek?, kau yang terlalu tinggi Jisung" tawa Jaemin dengan iringan tepuk tangan nya.

"Kau dengar kan Jisung, Haechan pulang bersama ku" ucap Jeno yang langsung menyeret Haechan masuk kedalam mobil nya dan menjalan kan nya.

Saat Jisung akan mengejar nya, Jaemin menahan Jisung, lagi pula kekuatan dan aura Jisung kalau di bandingkan dengan Jeno lebih kuat Jeno, jadi percuma saja.

"Kau imut sekali, kau berteriak pada Jisung, itu sayang bagus sayang" ucap Jeno lalu mengusap rambut Haechan.

"Ah, sepertinya kita akan terlambat pulang, hujan sangat deras" ujar Jeno

"Tuan bisa pelan-pelan" kata Haechan pelan

Bukan nya pelan-pelan Jeno malah menepikan mobil nya di tempat yang sangat sepi dari keramaian

"Kita belum sampai" ucap Haechan melihat keluar jendela mobil

"Kamari lah" ujar Jeno menepuk paha nya

"Kemari lah, duduk di sini, aku akan memberi kan kenyamanan" ulang Jeno

"T-tidka mau" tolak Haechan

Jeno menarik lalu mengangkat Haechan dan mendudukkan nya di pahanya, menahan tubuh Haechan yang berontak.

Jeno mulai menahan tengkuk Haechan, mulai melumat paksa bibir Haechan, mencium, menghisap sampai tumpul kissmark.

"Ahhhh, darah mu" desah Jeno yang menghirup perpotongan leher Haechan

Mata dan taring Jeno muncul, siap untuk menghisap darah Haechan, sungguh haus rasanya Jeno sekarang.

Mata dan taring Jeno muncul, siap untuk menghisap darah Haechan, sungguh haus rasanya Jeno sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"AKHHH" teriak Haechan lalu meremas pundak Jeno

Jeno terus menghisap darah Haechan, sungguh rasanya berbeda dari darah lain, panas darah nya sungguh terasa sampai tenggorokan nya.

Setelah puas menghisap darah Haechan, Jeno melepas kan taring nya, terlihat Haechan yang sudah pucat.

Jeno mendekap kedua pipi Haechan, mencium bibir Haechan dengan sedikit terburu-buru, membuka celana yang sedang di gunakan Haechan dengan terburu-buru.

"Jangan hiks aku mohon, jangan" tangis Haechan dalam kondisi lemas

Bukan nya menghentikan aksi nya, Jeno terus mencumbu tubuh Haechan,memberi tanda di setiap tubuh itu, dan berlanjut dengan Jeno menyetubuhi Haechan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








VAMPIR (HAECHAN HAREM)Where stories live. Discover now