part 42

1.6K 335 13
                                    

“Hiks..eommaa..”

Lisa langsung bergegas mendekati ranjang jennie, gadis mungil itu terlihat mengigau. Namun detik berikutnya ia meringis dalam tidurnya sambil mengakat satu tangannya yang ditancapkan jarum infus.

“Ssstt..sakit hum?..” Lisa mengelus ngelus kepalanya dengan lembut supaya gadisnya kembali tidur dengan nyeyak. Setelah dirasa nafasnya kembali teratur lisa tersenyum dan mengecup singkat keningnya dengan lembut.

“Hanya mengigau” Ucap lisa dengan pelan sambil menghampiri orang tuanya dan rose. Mereka terlihat bernafas lega.

“Syukurlah, nini sepertinya sangat kelelahan, kita tidak tau apa dia tidur dengan baik atau tidak” Ucap rose, dibalas anggukan oleh mereka.

“Kalo begitu mommy dan daddy pergi ke panti dulu untuk mengurus perpindahan nini” Ucap krystal. Pengurus panti yang tadi ikut sudah pulang lebih dulu karena ada urusan dan sekarang krystal dan marco akan menyusul.

“Aku juga sepertinya harus pulang dulu, nanti sore aku dan jisoo akan kesini lagi” Ucap rose. Lisa mengangguk.

“Nee, hati hati semuanya”

“Jangan lupa segera pesan makan, beri nini makan setelah bangun, kau juga makan. Biar nanti sore mommy yang bawakan makanan dari rumah” Ucap krystal.

“Nee mom terimakasih”
….

Setelah mereka pergi lisa mengambil kursi kecil dan duduk di pinggir menghadap gadis mungil yang terbaring di depannya.

“Nyenyak sekali, apa dokter menyuntikanmu obat tidur?” Tanya lisa sambil terkekeh kecil.

“Sepertinya iya. Tapi tak apa, tidur yang nyenyak sayang, gadisku harus banyak beristirahat” Lisa mengecek kening dan bagian lehernya.
Syukurlah suhu tubuhnya normal, ia takut jika jennie tiba tiba demam.

Setelah mengecek suhu tubuhnya lisa meraih ponselnya dari saku celana lalu mulai memesan makanan. Ditengah kegiatannya tiba tiba jennie mengakat tangannya sambil memegang kepalanya, hal itu membuat lisa menyimpan handphone nya lalu berdiri.

Ia terdiam saat jennie membuka matanya, gadis mungil itu meraba punggung tangannya yang terasa sakit karena jarum infus. Melihat itu lisa dengan pelan memposisikan tangannya untuk kembali seperti semula. Hal itu membuat gadis mungil itu terlihat sedikit terkejut.

Cup..

Lisa mengecup keningnya dengan hangat lalu mengusap pucuk kepalanya dengan lembut.

“Tenang nee.. Jangan takut. Katakan padaku bagian mana yang sakit” Tanya lisa dengan lembut. Namun jennie hanya diam.

“Sekarang J berada di rumah sakit, kata dokter J harus dirawat sementara sampai tubuhnya kembali kuat. Tak apa kan? Aku berjanji akan selalu menemanimu”  Ucap Lisa memberitahu keberadaannya.

Gadis mungil itu masih terdiam, dan diamnya malah membuat lisa sangat khawatir.

"J.."

“Li..sa” Lisa meneteskan air mataya saat suara lemah itu tiba tiba memanggilnya.

“Iya sayang aku disini.. ”

“pe..luk” tanpa mengatakan apapun lisa membungkuk, dengan hati hati ia sedikit mengangkat tubuh mungil gadisnya membawanya kedalam dekapannya. Lisa memejamkan mata, ia baru menyadari jika tubuh jennie kini terasa ringan, gadis itu mengalami penurunan berat badan.

“Ni..ni takut hiks..” Lisa mengangguk, ia mengusap punggungnya dengan lembut.

“Aku akan selalu bersamamu, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu. Jangan takut, kau tidak sendiri. Banyak orang yang menyayangimu. Nini adalah gadis cantik yang baik, semua orang menyayangi nini”

“Kami merindukan nini yang ceria seperti dulu, percayalah… eomma disana akan Bahagia jika nini Bahagia, orang tua nini juga akan bangga dan Bahagia melihat putrinya yang begitu kuat”

“Mengikhlaskan bukan hal yang mudah, tapi ayo kita coba pelan pelan. Eomma akan sedih jika melihat nini sedih, apalagi melihat sekarang nini sedang sakit. Jadi ayo sembuh, kita ke kedai ice cream lagi, kita bermain ke kebun binatang lagi”

“Apa nini masih pacar lisa?” Tanya nya membuat lisa terkekeh.

“Ah iya aku lupa kau memutuskan ku hiks..” Ucap lisa pura pura menangis.

“Nini ingin jadi pacar lisa lagiiii”Rengeknya membuat lisa terkejut.

“Ow yatuhann! .. gadisku akhirnya kembali merengek lagi”


HAPPINESS |JENLISA| GP!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz