144. Saling beragumen

109 15 9
                                    



22.05.24



Setiba di rumah. Mark kembali memulai pembicaraan, dia perlu meluruskan sedikit kesalahpahaman ini. Karena tindakan Aleona terhadap Lucas  di luar perhitungan dan itu membuat Mark gila.

Tapi dia harus bertahan sedikit lagi. Sebenarnya disisi lain dia juga takut  akan berdampak buruk pada kesehatan janin di kandungan Aleona. Cukup gila Mark mengabaikan peringatan dokter  untuk tidak membuat istrinya setres. Mau bagaimana lagi orang yang tepat bagi Mark untuk memulai keributan adalah Aleona. Gadis itu pasti akan terpancing rasa ingin tahu saat merasa tidak di libatkan, — dimana Mark selalu menutupi lingkaran masalah semua teman - temannya dan ... Ya, Rencana Mark sedang berjalan sesuai targetnya.




"Sayang, kita bicarakan, ok?"

Mark mendekat, lalu berlutut  di hadapan Aleona memohon ampun dan gadis itu masih menghindari, tidak melihat wajah Mark yang tengah mendongakkan kepala di depan perut yang nampak bucit.

"Maafkan aku untuk semua ketidakjujuranku."

"Aku bukan bermaksud menyembunyikan darimu soal masalah Jeno - Renjune yang sebenarnya."

"Cukup basa - basinya. Aku  sudah sangat muak!"

"Iya, benar. Keributan Jeno dan Renjune memang ada hubungannya dengan Haelen, tapi—"

Mendengar itu barulah Aleona menatap wajah Mark.  Aleona melangkah mundur sambil berkata. "Bangun!" Mark menurut.

"Lanjutkan!" Aleona berkata sambil menyilangkan tangan angkuh.

Mark tidak tahu apa saja yang sudah Aleona dengar dari Renjune. Pertemuan mereka  adalah awal dari rencana kecil itu.

"Yang aku tahu dari Jeno. Renjune hanya salah paham—"

"Haelen hamil; kan? Dan anak itu anak Jeno; kan?" Sela Aleona cepat.

"Apa?!" Mark terkejut. Sama seperti keterkejutan Jeno tentang Aleona mengetahui kehamilan Haelen.

"Tunggu... kenapa?— "

"Dari mana aku tahu. Itu; kan, yang ingin kau katakan?"

"Bukan. Aku bahkan tidak mengerti apa yang kau bicarakan? Haelen hamil? Bagaimana mungkin? Aleoan kau salah,  bukan itu masalah yang terjadi di antara mereka."

"Ohh... berati itu anakmu?"

Kesalahpaham semakin rumit. Mark bahkan tidak menduga Aleona bisa sampai berpikir Haelen hamil apalagi sekarang dia yang dicurigai.  Tapi mengetahui Haelan hamil adalah langkah bagus.

"Tu—tunggu.... Lucas mengatakan itu padamu?"

"Iya. Lucas ceritakan semuanya padaku. Haelen sedang hamil!"

Tidak mungkin Lucas berani mengatakannya. Mark yakin  Aloena sedang mengada - ngada  dan sengaja memancing dirinya. Tapi menjadi sebuah pertanyaan? Apa mungkin istrinya diam - diam mencari tahu? Mungkinkah Aleona kembali menemui Haelen? Seingat Mark, orang suruhannya tidak melaporkan kepergian Aleona selain malam ini, aktifitas antar - jemput Leo, kedokter, pergi bersama Taeyra, berkunjung kediaman orangtuanya dan bersama Renjune dua minggu lalu. Jadi darimana Aleona mendapatkan informasi?

Mark berpikir lagi, rasanya tidak mungkin Aleona tahu. Karena pasti keributan besar sudah terjadi dari kemarin - kemarin, atau baru Aleona mengetahui? Maka hari inilah puncak yang Mark tunggu - tunggu, dengan itu Renjune akan segara tahu dari mulut Aleona.

SECRET TO SECRET Where stories live. Discover now