Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Sayang, masih sakit?" Tanya Soobin sambil memegang tangan Pharita.
Pharita menatap Soobin dengan pandangan penuh harap, " Kak, nikahin aku secepatnya."
" Gimana?" Soobin takut salah dengar.
" Nikahin aku secepatnya, aku ..." Pharita ingin mengatakan takut dia goyah oleh Yeonjun karena Yeonjun selalu datang setiap hari selama Pharita hamil kemarin, bahkan sekarang pun Yeonjun masih ada di rumah sakit menemani dirinya dan putri mereka.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Iya kak, segera nikahi Pharita, itu kan janji kakak kemarin, akan menikahi Pharita setelah dia melahirkan." Ahyeon datang menjenguk Pharita. Soobin langsung balik badan melihat ke arah pintu saat Ahyeon bicara, Pharita juga dengan tersenyum melihat ke arah Ahyeon, sahabat dekatnya.
Ahyeon memeluk Pharita yang terbaring di kasur, dia membawa hadiah untuk putri Pharita berupa boneka besar dan beberapa baju lucu.
" Makasih banyak yah aunty, baby Choi pasti seneng." Pharita tersentuh karena Ahyeon tidak pernah meninggalkannya sejak dulu.
Soobin berdiri canggung sejak tadi, dia ingin menyapa Ahyeon, tapi bingung harus seperti apa. Ahyeon duduk di sofa di sana dan membuka banyak topik percakapan.
" Mana ponakanku?" Tanya Ahyeon.
" Dia di ruang bayi, ada kak Yeonjun disana. Kesini kalau sedang ingin ASI saja, dia masih butuh perawatan intensif karena lahirnya sebelum tanggal yang seharusnya." Jelas Pharita.
" Oh, aku lihat di foto, cantik banget, mirip kamu Rita. Pengen cepet-cepet gendong bayinya."
" hehehe, aku gak bisa janji, aku akan pindah ke Belandam Rit, jadi aku mungkin 2 atau 3 hari lagi di Korea, makanya aku ingin ketemu ponakanku hari ini."
" Pindah?" Rita dan Soobin terkejut bersamaan.
" hahhaa, kalian samaan kagetnya, the real jodoh. Kapan jadinya kalian nikah?"
