6. Red Rose 🥀

99 14 0
                                    

" jadi, apa maksud kamu mione! " ucap Ron tegas, menekan pandangannya pada pupil sang kekasih yg kini mulai berkaca kaca

" ahk....!!! "

teriak Harry, nadanya benar benar terdengar jika laki laki itu marah dan kecewa, membuat siapa saja yg mendengarnya mungkin akan meringis takut

dengan langkah penuh amarah, Harry pergi meninggalkan Ron dan Hermione, pikirannya butuh tenang pada saat ini

" a....aku, hiks, aku minta maaf Ron, aku tidak tahu bila akan menjadi seperti ini " kata Hermione, Isak tangisnya mengiringi, membuat si rambut merah mengusap wajahnya frustasi

" haah....sekarang, apakah kamu bisa kembali! "

tanya Ron tegas, namun Hermione menunduk, membuat pemuda itu hanya dapat mendengus dan menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku lelah

memejamkan matanya berusaha untuk sedikit mengurangi rasa pusing akibat masalah yg tengah dirinya hadapi

" kamu bodoh.....kamu menghancurkan semua ini mione......aku sadar jika aku tidak sebanding dengan Malfoy, dia sempurna " ucap Ron kembali membuka matanya, beranjak dari duduknya untuk pergi

" semoga harimu menyenangkan mione.... " lantunnya yg segera di susul dengan langkahnya, meninggalkan Hermione sendiri dengan pandangan penuh penyesalan

🥀🥀🥀

Harry mengusak rambutnya, memikirkan apa yg baru saja terjadi dan segala kebenaran yg baru saja ia ketahui membuat otaknya tidak bisa berjalan dengan benar

memandang ke arah hamparan tangkai mawar tanpa bunga, langkahnya ia bawa untuk mendekati jantung hati yg sangat ingin ia capai

tangannya terulur untuk meraih tangkai mawar merah dengan duri tajam di hadapannya, mengabaikan tangannya yg mulai berdarah karena duri itu

ia yakin harapannya pupus sekarang, bertanding dengan sahabatnya sendiri? tidak mungkin, dia akan kalah, Hermione cantik, pintar, anggun dan manis, apa daya dengan dirinya

" aahk...... "

mulutnya kembali berteriak, hingga suara seseorang memecahkan emosinya yg tengah meledak ledak

" apakah kamu sudah gila, Potter "

ucap seseorang dari belakang sana, yg sontak saja membuat Harry berhenti dari kegiatannya untuk menoleh ke arah sumber suara

indranya menemukan si pirang tengah berdiri dengan membawa lampu penerangan pada cekalannya, mendekat ke arahnya dan berdiri di hadapannya penuh rintihan saat melihat tangannya yg berdarah karena tajamnya duri mawar

di tambah tangkai tangki itu yg membeku karena salju

draco mengulurkan tangannya, membawa tangan Harry untuk dirinya lihat

" kamu bodoh..... melakukan hal yg tidak berguna ini dan kamu terluka " ucap draco, menatap Harry marah, lalu ia menarik lengan si Potter dan membimbingnya pergi meninggalkan ladang mawar yg tandus tertutup salju

🥀🥀🥀

" untuk apa kamu mendatangi ladang mawar itu, tidak ada satupun bunga yg mekar di musim dingin " sarkas draco, tetap fokus membalut telapak tangan Harry dengan perban

Red Rose 🥀 [ Harco ]Where stories live. Discover now