13. Acara

164 26 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

"Bos Mapia?"

Saat tadi pagi mengetahui dari para pelayan bila Erissa tidak ada di kamarnya dan sepertinya sudah berangkat terlebih dahulu, Johan memilih tidak peduli apapun yang Erissa lakukan. Bila boleh jujur, Johan sudah malas menghadapi Erissa yang berganti.

Selama pembelajaran Johan sedikit memperhatikan Erissa yang seperti mencoba berinteraksi dengan teman sekelas. Johan hanya sedikit mengamati dan tidak peduli apapun yang Erissa lakukan.

Lalu saat jam pulang, Johan mendapatkan pesan bahwa neneknya sudah kembali dari masa liburannya dan di rumah sedang di adakan pesta penyambutan kembali. Awalnya Johan akan pergi sendiri tanpa Erissa. Namun sang nenek memaksanya untuk datang bersama dengan Erissa. Tidak ada pilihan lain, Johan meminta asistennya, Riska untuk memberitahukan hal ini kepada Erissa melalui sebuah pesan chat.

Tapi sudah menunggu selama satu jam di parkiran sekolah, Erissa tidak kunjung datang. Akhirnya dengan sedikit amarah, Johan mendatangi kelasnya dengan kemungkinan Erissa ada di sana. Dan ternyata Erissa memang ada di sana.

"Pulang."

"Loh? Mau pulang ke mana sih? Lo yaa datang-datang sudah kayak setan tiba-tiba ngajak pulang. Situ waras?"

Erissa menatap sinis Johan yang aneh menurutnya.

"Ikut gua. Semuanya bakalan gua kasih tahu."

Tidak ingin memperpanjang omelan Erissa, Johan lebih memilih menyelesaikannya dan berjalan menuju parkiran.

"Dih dasar orang aneh tapi punya pangkat mapia." Erissa berjalan mengikuti Johan.

Erissa dan Johan sampai di parkiran sekolah. Erissa merasa parkiran ini sangat sepi dan juga hanya ada sebuah mobil alphard di depan matanya.

Erissa menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Johan memasuki mobil mewah di depannya.

'Ternyata bos mapia beneran kaya cuy.'

"Mari Nona muda."

Suara perempuan yang berdiri di pintu mobil sebelah kanan itu sedikit menyadarkan Erissa yang sedang mengagumi kekayaan milik orang lain. "Oh iya. Terima kasih."

Selanjutnya mobil di jalankan dan Erissa tetap duduk tegang di mobil orang kaya. Rasanya takut mengotori mobil bagus ini apabila bergerak sedikit saja.

"Baik Nona muda. Izinkan saya menjelaskan beberapa hal kepada Nona muda."

"A-ah iyaa silahkan." Mendengar ucapan formal dari perempuan yang duduk di depannya entah kenapa membuat Erissa tambah gugup dan tegang.

Johan menyadari tingkah Erissa yang aneh. "Biasa aja. Lo bakalan tetap hidup."

Stuck in the MiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang