01. Hari Keberuntungan

47 21 0
                                    

Jangan lupa sebelum baca biasakan vote⛤dulu yang ada di kiri bawah. Jangan lupa juga follow dan komen juga ya teman-teman.

♎Happy Reading♎

"Asmaraloka kita akan tetap ada. hanya saja, Swasmita dan Arunika yang tak akan bisa menjadi satu 'Lengkara' Hanya kata itu yang pasti"

-Lara Amerta-

***
.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali Lara sedang memasak sarapan untuk dirinya dan adiknya. Setelah selesai, Lara segera kembali ke kamarnya untuk mandi.

Setelah selesai mandi dia keluar dengan baju handuk yang melekat di tubuhnya dan segera berganti baju. Di rasa sudah siap dia kemudia berjalan menuju kamar adiknya yang kebetulah tidak jauh dari kamarnya.

Sampai di depan kamar adiknya dia langsung membuka pintu kamar tersebut tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Saat pintu sudah terbuka pandangannya tertuju ke adiknya yang masih tertidur. Dia tersenyum hangat melihat itu."Dek bangun, udah siang tau. Masa kamu gak berangkat sekolah,"

Sungguh adiknya itu sangat susah sekali di hangunkan. Kadang dia suka kesal sendiri kalau sedang membangunkan adiknya, tapi mau bagaimana lagi dia harus membangunkannya.

Tiba-tiba satu ide muncul di pikiran Lara. Kedua tangannya bergerak menuju badan adiknya itu dan langsung menggelitiknya tanpa ampun.

"Hhaha geli kak udah kak hhaha..." ucap Dewa adik Lara.

"Stop kak stop hhaha..." mendengar permohonan adiknya itu Lara segera menghentikan tangannya.

Tangan Lara terangkat mencubit hidung pesek Dewa. "Makanya kalo di bangunin itu langsung bangun."

"Ish kan masih ngantuk loh kak." Jawab Dewa berpura-pura marah dengan tangannya bersekap dada. 

Sedangkan Lara yang melihat itu bukannya takut, tetapi lebih ke gemas. Kenapa bisa adiknya itu selucu ini, rasanya ia ingin memakan bulat-bulat adiknya sangking gemasnya.

"Ululu adeknya kakak ngambek nih ye" ujar nya usil. "Udah ya...ngambek nya di pending dulu, Mending kamu mandi siap-siap terus habis itu sarapan. Kakak udah masak makanan kesukaan kamu tau," lanjutnya

"Beneran kak?" Tanya Dewa dengan semangat.

"Beneran dong, khusus buat adik kakak yang ganteng ini kakak masakin makan kesukaan kamu" ucap Lara dengan tangannya yang mengunyel-unyel pipi tembem Dewa.

Tanpa menjawa, Dewa langsung bangun dari duduknya dan berlari menuju kamar mandi dengan semangat. Lara yang melihat tingkah laku adiknya itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

Setelah mendengar adiknya yang sudah mulai mandi dia bangun dari duduknya lalu berjalan menuju meja makan yang hanya berjarak dua ruangan saja.

Sekilas info, saat ini Lara dan adiknya itu tinggal di kontrakan kecil yang tidak jauh dari sekolah mereka. Menurut Lara kontrakannya itu termasuk besar karna yang menepatinya hanya dirinya dan adiknya saja.

•••••

Disisi lain....

Aksara saat ini sedang bersiap-siap untuk ke sekolah. Sudah memakai pakaian rapi dan tinggal berangkat saja. Setelah di rasa sudah, Aksara keluar dari kamarnya dan turu menuju meja makan untuk sarapan bersama kedua orangtuanya.

He Is My Favorite Man || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang