Trauma 08

520 58 3
                                    

"eeuuhng " lenguhan becca bangun dan menduduki dirinya melihat freen yang masih tertidur di sofa

becca beranjak dan berjalan ke arah freen, becca duduk di lantai dengan mengelus sudut bibir freen yang sedikit memar karena tamparan ayahnya kemarin

"get well soon" ucap becca dan mencium sudut bibir freen dan beranjak masuk ke kamar mandi

"terima kasih Bec sudah menghawatirkanku, but sorry Bec" lirih freen sebetulnya saat becca menyentuk wajah freen, freen langsung bangun tapi tidak membuka matanya

freen

ayah
"pesawat ayah jam 11, ayah tunggu kamu sekarang di rumah, ayah tidak main-main dengan ucapan ayah freen"

freen membaca pesan dari ayahnya dan tak lama becca keluar kamar mandi sudah memakai baju santai

"kamu sudah bangun, gimana tidurnya nyenyak ga ?" tanya becca

tanpa menjawab, freen segera merapikan dirinya dan bergegas pamit "aku pamit ya, makasih untuk sofanya" freen memeluk becca sebentar lalu pergi

"tapi freen kita sarapan dulu" ucap becca tapi tak di dengar oleh freen
"padahal aku mau masakin yang spesial buat kamu freen"

freen segera menuju rumah ayahnya menggunakan taxi, bukan freen takut tapi semua ucapan ayahnya tidak pernah main-main untuk menghancurkan caffeeshopnya

tiga puluh menit berlalu freen sampai di rumah ayahnya

"akhirnya kamu datang juga freen" ucap Hans

"iya, freen keatas dulu" pamit freen menuju kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian

pukul sembilan freen turun sudah di tunggu ayah dan mamah tirinya

freen, ayahnya dan mamah tirinya pergi ke bandara diantar sopir , kakak freen tidak ikut karena sedang liburan bersama pacarnya

di perjalanan freen memilih tidur agar tidak di ajak bicara atau di tanya macam-macam oleh ayahnya

saat sampai Bandara freen turun dan membantu ayahnya menurunkan kopernya

"ayah titip mamah kamu ya" ucap Hans

"iya " jawab singkat freen

"aku berangkat dulu ya sayang, kalo ada apa-apa jangan Ragu minta tolong sama freen"

"iya sayang, love you" jawab orn

"love you to sayang, bye"

kini freen memilih langsung pulang, padahal orn ingin berjalan-jalan dulu karena kesempatan berduaan dengan freen Selama suaminya keluar negri

sampai di rumah freen langsung masuk kedalam kamarnya, freen fokus mengerjakan tugas dan mempelajari perkembangan bisnis di Thailand hingga melewatkan makan siangnya
"wah gila laper juga ya" batin freen dan melihat jam "pantesan sudah jam makan malam"

freen bergegas mandi dan turun untuk makan malam, freen turun hanya menggunakai boxer dan baju santai

"akhirnya kamu keluar kamar juga freen" ucap orn

TraumaOnde histórias criam vida. Descubra agora