---
"Kapten!" Law menoleh dan melihat rekan timnya yang menghampirinya dengan khawatir
"Hai kalian, ada apa ?"
Bepo memandangnya khawatir,"Kau tidak seharusnya bekerja"
Law mengernyit,"Kenapa aku tidak seharusnya bekerja ? Banyak pekerjaan yang harus dilakukan, aku akan mengisi rig"
Sachi dan Penguin berpandangan bingung, Bepo memandang Law dengan khawatir
Law mengambil papan klip dan menuju rig, ia harus mengisi pasokan obat-obatan sebelum ada panggilan medis selanjutnya
Law berusaha fokus dengan inventaris namun ekor matanya terus memandangi brankas yang terkunci
Law gemetar, ia mencoba bernafas namun rasanya dadanya sesak, ia kemudian memandangi namanya yang tercetak di baju seragamnya
Kapten Trafalgar
Aneh, Law merasa itu bukanlah dirinya, ia bukanlah kapten Trafalgar, ia adalah Law, bukankah Law juga kapten Trafalgar ? Siapa itu kapten Trafalgar ? Apakah itu Law ?
Law membanting papan klipnya ke bawah, ia berdiri mendekati brankas, ia menekan angka yang sudah ia hafal di luar kepala
Ia melihat kantung berisi obat-obatan dan membukanya, ia memandangi dua botol fentanyl di tangannya
Law menoleh melihat sekelilingnya lalu memasukkan dua botol vial fentanyl itu kantung celananya
Law mengembalikkan kantung ke dalam brankas, ia segera keluar dari rig dengan terburu-buru
"Kapten!" Bepo kembali memanggilnya namun Law tidak peduli ia berjalan keluar dari pemadam kebakaran dan menuju mobilnya
Sachi dan Penguin segera masuk ke dalam rig dan melihat brankas narkotika terbuka
"Apa menurutmu kapten mencuri sesuatu ?" Tanya Sachi
"Kita harus mencari tau" Penguin mengambil papan klip yang berisi persediaan obat-obatan
Sachi menghitung vial di dalam kantung,"Aku ingat aku menaruh 5 vial tambahan di sini"
"Apa ?"
"Fentanyl, ada 10 vial fentanyl tadinya dan sekarang hanya ada 8" Sachi mengeluarkan fentanyl lain yang tersisa
"Oh tidak"
Bepo berlari menuju rig bersama Bartolomeo,"Apakah terjadi sesuatu ?"
"Kapten Trafalgar mencuri dua vial Fentanyl"
Bartolomeo memandang bolak-balik antara Sachi dan vial yang tersisa,"Seseorang harus menemukan Kapten Trafalgar"
---
Just one more tear to cry
One teardrop from my eye
Law kembali ke apartemennya, ia menaruh dua vial Fentanyl dan juga jarum suntik di wastafel
You better save it for
Law memandangi wajahnya di cermin, ia baru menyadari air matanya membasahi pipinya, Law segera mengusap wajahnya dengan kasar
The middle of the night
When things aren't black and white
Ia mengobrak abrik laci dan mengeluarkan gunting juga alat cukur
Enter, Troubadour
Remember twenty-four?
Law mengusak rambutnya yang tumbuh panjang dengan liar, Luffy selalu suka dengan rambutnya
And when I'm back in Chicago, I feel it
Law segera meraih rambutnya dan memotongnya, ia mencoba merapikan rambutnya seperti yang diinginkan Luffy
YOU ARE READING
One piece dump
Short StoryHanya sekumpulan cerita pendek tentang ship one piece dari berbagai universe Warn ⚠️ - bxb - 18+
「 🐯👒 END OF BEGINNING ៹ 」
Start from the beginning
