17

368 70 46
                                    

"Seokjin."

"Astaga,hyung sudah pulang. Maaf ya hyung nggak nyambut."

"Gwenchana,aku tahu kau pasti sibuk berkemas."

Taehyung duduk di pinggir tempat tidur,dia melihat Seokjin yang sedang memasukkan pakaiannya.

Besok pagi,Seokjin dan teman-temannya akan melakukan study banding sekalian tour ke Gwacheon. Mereka akan menginap sehari disana.

"Kau yakin nggak apa-apa?"tanya Taehyung untuk ke sekian kalinya.

Seokjin memindahkan koper pink ukuran sedang yang dibeli Taehyung dua hari yang lalu itu ke lantai, dia duduk di samping Taehyung dan memeluk pria yang sudah sangat baik kepadanya itu.

"Hyung percaya padaku,kan?"

Taehyung membelai surai Seokjin dan mengangguk.

"Tentu saja aku percaya."

"Benarkah? Jika hyung percaya denganku kenapa terus-terusan bertanya seperti tadi?"

"Memangnya salah kalau aku khawatir,heum?"

Taehyung memajukan wajahnya dan menggesekkan ujung hidungnya dengan ujung hidung Seokjin yang tertawa geli karenanya.

"Nggak salah tapi aku merasa hyung nggak percaya saja. Aku punya banyak teman hyung, bukannya kemarin aku cerita kalau Yoora di permalukan Aera sunbae?"

Seokjin mengalungkan tangannya pada leher Taehyung dan mengecup kedua pipi Taehyung.

"Aku akan baik-baik saja Taehyung hyung."ucap Seokjin dengan senyuman yang sangat-sangat manis.

Taehyung yang melihat wajah ceria Seokjin tentu saja ikut tersenyum dan wajahnya pun terlihat lebih rileks dari sebelumnya.

"Aku percaya dengan adik manisku ini."

.

.

.

.

Jam lima pagi Seokjin sudah bangun,menyiapkan sarapan Taehyung, pakaian kerja Taehyung dan mencuci pakaian.

Setelah tangannya tidak lagi menggunakan penyangga, pekerjaan seperti memasak,menyiapkan pakaian Taehyung dan mencuci pakaian mereka berdua menjadi tugas Seokjin, karena Taehyung hanya ingin Seokjin yang melayaninya.

Taehyung sudah bangun jam setengah lima tadi,hari ini dia akan mengantar Seokjin ke sekolah sekaligus melihat Seokjin pergi bersama rombongan.

"Hyung aku sudah membuat sarapan,nanti pas pulang tinggal di panasin saja."

Taehyung berhenti memainkan ponselnya.

"Seokjin."

"Heum?"

"Kemarilah."

Seokjin menghampiri Taehyung yang tiba-tiba menarik tangan Seokjin yang berujung Seokjin jatuh di atas tubuh Taehyung.

"Hyuuuung~~~"protes Seokjin.

"Hei,jangan bersuara menggemaskan seperti itu,nanti kau diculik setan."

"Setan mana yang berani menculik aku hyung?"

"Ya mana aku tahu."

"Kalau ada setan yang menculikku,apa hyung akan pergi ke neraka untuk mencariku?"

"Hah? Kok ke neraka sih?"

"Ya kan setan di neraka hyung. Gimana sih?"

"Aish! Kenapa malah membahas yang tidak penting sih? Kau disana baik-baik ya, telpon itu jangan dibisukan. Volumenya harus full,kemana-mana dibawa,mau berak,mau pipis, pokoknya harus dibawa,paham?"

BittersweetWhere stories live. Discover now