chapter 8

124 12 4
                                    
















saat makanan sampai dan di hidangkan di meja aamon dan natan, aamon langsung menyantap nya tidak dengan natan yang masih sibuk celingak-celinguk

"kau ga makan?." aamon

"en-enggak udh ku bilang aku ga lapar" natan

"itu sama aja kamu ga menghargai kebaikan saya lho" aamon

"ee...iya iya aku makan" natan

natan pun memakan makanan milik nya sendiri, tapi sepertinya aamon suka dengan pemandangan ini

"eh natan?" ucap seseorang yang sedang lewat di meja natan

"ee... Xavier?" jawab natan

Xavier menatap natan lalu menatap aamon, terus dia langsung senyum

"sejak kapan kalian pacaran?" bisik Xavier

"hey! enggak kayak gitu! ini tugas kelompok tau!" natan tapi pipi nya pink

Xavier tersenyum melihat tingkah laku si natan ini kalo lagi gugup

"kamu tuh! udah jadian sama si fredrin?" ucap natan sambil menunjuk cowok kekar di sebelah Xavier

"udah dong..." fredrin

"shht diam lu" Xavier menutupi mulut fredrin

"mana pj" natan

"tch, nih" Xavier ngasih lima puluh ribu ke natan

"itu ga kebanyakan bub?" fredrin menatap Xavier

"dia tuh kesayangan ku jadi gapapa lah" ucap Xavier

natan masih cengok soalnya dia cuma bercanda tapi di kasih beneran dong, siapa yang ga kaget?, aamon? dia cuma bisa diem soalnya takut ganggu

"aku duluan ya selamat menikmati kencan kalian, ayo jink" lalu Xavier menarik tangan fredrin dan mereka pergi

singkat cerita sekarang aamon dan natan sudah ada di depan rumah nya si aamon besar? kek gedung wak pantesan ortu nya jadi pendana di sekolah mereka

pas masuk ehmm sepi, aamon tinggal sendiri? di rumah seluas ini? ga takut di begal apa?

" hai kaka, siapa tuh? pacar Baru?" ucap laki laki Surai coklat

"jaga mulutmu gusion, dia temen kelas ku, kami ingin kerja kelompok"aamon

"hu.. kupikir setelah kau tobat jadi playboy kau bakal jadi play boy lagi" gusion lalu lari ke kamar nya karena takut Kaka nya ngamuk

natan cuman bisa diem aja, soalnya dia ga tau mau ngomong apa tadinya mau ngajak di adek Aamon kenalan tapi udah kabur duluan

"abaikan dia, kadang emang suka gitu, ayo ke kamar ku" aamon

"ee... iya gapapa, adik mu lucu" natan

mereka berdua jalan ke lantai dua pake tangga terus sebelum aamon buka pintu kamar nya

"aamon, pacar mu?" ucap wanita yang lumayan tua tapi masih terlihat cantik

" temanku nek." aamon

valentina tersenyum lembut ke natan, dan menjabat tangan natan

"saya Valentina, selamat datang di kediaman faxley...nak?"

"natan, saya natan Tante"

"oh! nama yang lucu, panggil aku bunda saja oke?" Valentina

"o-oke bunda, terimakasih" natan

setelah berbasa-basi dengan nenek aamon mereka pun masuk ke kamar aamon dan mengerjakan tugas mereka

"kamu mau hewan apa untuk di tulis di argumen?" aamon

"em... kelinci?" natan

"kelinci? kamu suka kelinci?"aamon

"ehm, iya mereka lucu dan lembut " natan

sedikit sedikit aamon jadi tau apa yang natan suka dan tidak suka sekarang, pertemuan sepulang sekolah memang ide yang bagus.

mereka pun lanjut membuat argumen mereka dan membaca nya agar saat presentasi mereka berdua tidak akan grogi, terkadang mereka berdua juga memperhatikan kata kata yang tepat, mereka menggunakan bahasa yang tidak terlalu baku agar mudah di mengerti.

selesai pun mereka menulis argumen mereka, natan pun membereskan alat tulisnya ke dalam tas

"rumah mu di mana biar ku antar." ucap aamon sambil mengambil kunci motor nya

"ee...ga usah aku pulang pake buss aja dari sini" natan

"maaf ya natan, tapi saya ga menerima penolakan" aamon

pasrah aja natan mah, emang niat nya ga mau ngerepotin aamon tapi aamon seperti nya lebih unggul dari nya, terpaksa natan di anterin aamon sampe depan rumah, NGENGGGGG

"yang ini?" aamon

"iya, makasih ya, udah mau antar, padahal lumayan jauh lho" ucap natan sambil turun dari motor aamon

"ga masalah, ohiya pagi nanti ku jemput berangkat sekolah ya" aamon

"t-tapi a-" natan yang belum menyelesaikan kata katanya

"udah ku bilang tadi, saya tidak menerima penolakan, ngerti?" aamon

natan cuma ngangguk pelan karna bingung, dia ga pernah di giniin, ini sama aja maksa natan kan? tapi dalam hal yang baik, kecuali kalo aamon maksain natan buat buka baju 🗿wkwkwkw, jadi natan iya Iya aja karena bukan hal yang aneh aneh.

aamon pun pamit pulang dan natan juga mengucapkan terimakasih berkali kali, setelah aamon pergi dari depan rumah natan, natan langsung lari kabur ke dalam rumah nya

"eh adek manis, abang tumben pulang telat banget, aneh aneh ya kamu?" Claude yang tiba tiba muncul

"enggak bang!, tadi aku kerja kelompok sama temen kelas ku" natan

sebenernya Claude bukan abang kandung natan, tapi semenjak natan ga punya orang tua Claude yang ngurusin natan sampe gede jadi Claude cuma abang abangan nya natan

"yaudah yaudah, jangan marah marah gitu, siapa temen mu?" Claude

"ihh kepo banget si abang, itu si preman paxley" natan

"lho?! kamu ga di apa apain kan? di grepekk grepekk?!?!" Claude

"ihh! Abang!!" natan

"iya iya...maaf, btw...si faxley..adek nya si gusion itu kan?" Claude

"iya... kenapa emangnya?" natan

"abang pernah bilang suka ke dia, eh tapi malah di gaplok sama dia" Claude

"lhoo? kok bisa?" natan

"iya soalnya waktu itu abang bilang nya sambil megang paha dia" Claude

"YA PANTESAN LAH!, ORANG ABANG CABUL GITU!, GIMANA GA DI GAPLOK SAMA DIA!?" natan yang sangat amat sabar dengan kelakuan mesum abang nya ini, tapi si natan ga pernah di apa apain kok, soalnya Claude anggap natan sebagai adik kandung jadi dia melindungi natan dari berbagai macam bahaya.

Claude cuma bisa ketawa geli saat ini, soalnya kalo di ingat ingat saat kejadian itu lucu juga, tapi di Claude ga pernah menghapus perasaan nya untuk gusion gimana dong? dia udah mendam satu tahun setelah ga bertemu sama si gs lagi 😔
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
continued







Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: May 04 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Avoid fate ( Aamon x natan) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora