dua.

193 55 13
                                    

"lan." sudah lebih dari belasan kali adib panggil nama noelan. laki-laki yang sudah empat tahun mengabdikan diri kepada laki-laki djan tengah melayangkan bujukan supaya si penyanyi mau lakukan pemotretan; untuk tambahan pemasukan. tapi noelan masih tetap loyal dengan pekerjaannya yang begitu pas-pasan. ia betulan tak mau repot-repot ambil job tambahan yang tidak ada kaitannya dengan menyanyi, bermain musik, atau membuat musik. ya ... meski demikian uangnya selalu datang tanpa terusik. maklum, tanpa lakukan apapun noelan sudah diberkahi oleh kekayaan. berbeda dengan adib yang harus kerja mati-matian— (ah ini sedikit berlebihan, padahal kerjanya hanya memarahi noelan). "ayolah, jual aja muka lu itu."

noelan yang sibuk mencari kunci yang tepat untuk lagu barunya mendesis. kemudian, dilemparkannya gitar listrik tersebut ke kasur. "nggak sekalian aja lo minta gua jadi gigolo, tod?"

bukannya meminta maaf karena selalu buat noelan telan kekesalan, laki-laki itu tersenyum sumringah seolah baru mendapat harapan. "ide bagus tuh, lan. badan lu kan cakep noh, asal bagian bawah lu nggak mengecewakan, pasti bakalan laris manis."

mulut noelan ternganga mendengar tanggapan adib. emosinya seolah langsung berlari ke arah ubun-ubunnya; nyaris meledak. rasanya ingin sekali ia cekik leher adib sampai laki-laki kehabisan napas. tapi, sebelum keinginannya tuntas, sebuah notifikasi dari ponselnya mampu menyiram api kemarahan yang membakar dirinya.

"baeila post foto pake lagu gua?"

•••

"emang nggak boleh post foto pake lagu itu ya, mas?" tanya baeila dengan mata yang sesekali berkedip, bingung. ia tak melakukan kesalahan apapun (harusnya) tapi kini jusuf dan jena datang ke unit apartemennya perkara ia mengunggah sebuah foto yang diambil pada saat baeila shooting di jogja, menggunakan lagu yang entah milik siapa. "lagunya enak, mas, mba. masa nggak boleh sih?"

"ini bukan masalah lagunya enak atau enggak, ila. tapi nama lo sama noelan jadi naik gara-gara lo pake lagu dia," jelas jena sembari menyodorkan ponsel yang memaparkan trending aplikasi x.

"djan noelan? who is he? namanya agak ... asing," gumam ila sembari menggulir layar terus ke bawah; mencari jawaban terkait: memangnya apa yang baru saja ia lakukan?

berbagai asumsi-asumsi mengenai dirinya yang "sedang go public dengan noelan" mulai melebar. "did i ever meet him or something?" ila kembali bertanya pada jusuf dan jena yang sama-sama tidak tahu mengenai efek kupu-kupu apa yang berhasil diciptakan oleh laki-laki bernama djan noelan itu.

"acara award, sekali. perhaps," jawab jena tampak ragu.

"i don't remember," balas baeila sembari serahkan kembali ponsel kilik jena. "tenang aja mas, mba. kapal-kapalan gini ngga bakalan lama kok. minggu depan juga bakal ilang," sambung wanita shihab itu dengan santai.

"ini bukan kapal gimmick yang biasanya perusahaan buat biar film lo bisa naik layar sampe dua bulan, la," peringat jusuf.

"and then? it just a ship. nggak usah dipikir pusing mba, mas. gue capek ah, mau tidur. besok gue ada jadwal shooting seharian."

jusuf mengehela napas, jena tampak menepuk pundak kekasihnya sebelum beranjak. "yaudah, kita pergi. lo istirahat."

baeila mengangguk kemudian tersenyum. jusuf mau tak mau harus menarik diri, pergi dari apartemen baeila. "kalau ada apa-apa langsung kabari gue atau jusuf ya," pesan jena sebelum betulan pergi dari pandangan ila.

"iya, bawel. dadah!"

baeila melunturkan senyum begitu menutup pintu. ia terdiam sejenak sebelum merogoh ponsel pada saku celananya. gotcha! "djan noelan, a singer."

jari-jari ila ia kerahkan tuk ketuk beberapa laman yang memasukan nama noelan ke dalam judul berita. sedikit artikel yang membahas mengenai djan noelan.

"oh, satu almamater sama cowoknya shyla ya?" gumam wanita shihab kala melihat riwayat belajar djan noelan. "hah? satu almamater sama cowoknya shyla?! kok gue nggak pernah liat?"

baeila coba mengingat-ingat sisa ingatannya perihal shyla dan kekasihnya. tapi nihil. wajah kekasih shyla pun ia lupa. "ah nggak tau deh, semoga si noelan noelan itu nggak kena dampak negatif di-shipper-in sama gue."

ila mencoba abai. ia membuka aplikasi instagram guna menghapus musik yang ia gunakan. namun, beberapa komentar mampu membuat dahinya berkerut.

@noelansgf : "this bitch got a jackpot! i feel jealous. fuck."
@rarachellll : "ini beneran ceweknya noelan? please jangan pacaran dulu @djanoelan"
@camomilla : "PAKE LAGUNYA NOELAN?!;_##33##$"
@freyanaz : 🤮🤮🤮🤮🤮

sebetulnya komentar positif mengenai fotonya yang cantik lebih banyak ketimbang komentar yang menyebut-nyebut nama noelan. dan ila juga sudah kebal dengan segala kritik dan cacian. satu-satunya hal yang mampu membuatnya terheran adalah: akun yang berkomentar negatif dan membawa-bawa nama noelan rata-rata adalah wanita dengan photo profil sexy kurang belaian.

"fans si noelan itu unik juga, ya." baeila penasaran. akhirnya ia mengunjungi profile noelan untuk sekadar melihat apa-apa saja kegiatan yang sering laki-laki djan itu lakukan.

yang ila temukan yaitu; foto laki-laki itu half naked pamerkan otot perutnya; foto tangan yang ... tampak sexy ... tengah memegang gitar listrik; foto tempat gym; foto rokok; foto catatan lagu; foto night drive; video cium anjing; dan video laki-laki itu bernyanyi random.

"damn!" ila melempar ponselnya ke sofa, kemudian gigit bibirnya. "pantesan fans-nya begitu, ini cowok genrenya nsfw anjirlah. delapan belas coret banget sial," heboh ila sembari benamkan wajahnya ke bantal sofa.

"but he's hot, indeed."

•••

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

thank you, delulus! Where stories live. Discover now