chapter three

122 11 2
                                    


Sorry for typos

Ngetiknya sama merem

“Daddy apakah kita akan pulang ke Kanada lagi?”

Waktu baru menunjukan pukul  delapan pagi tapi si kecil minju sudah menyerang Mark dengan banyak sekali pertanyaan. Dilihat dari ekspresi Minju sepertinya bocah ini kelewat senang tinggal di korea, ia memiliki banyak teman dan bisa melakukan apapun dengan bebas karena tingkat keamanan disini lebih tinggi daripada lingkungan yang ditinggali sewaktu di Kanada terlebih-lebih entah sejak kapan bocah itu sangat menempel pada Minhyung akhir-akhir ini.

°•°•°•°•°

LilBuna
Present

Fanfiction

Baby 2

Mark Lee
Haechan Lee
Jeno Lee

°•°

Genre : Angst, Romance, family
Chapter : Multichapter
Rate : M

Happy Reading

°•°•°•°•°

Untuk Minhyung, bocah itu juga sangat dekat dengan Mark padahal mereka baru menghabiskan waktu bersama sekitar sebulan tapi entah kenapa rasa di antara keduanya seperti memiliki ikatan kuat. Haechan sama sekali tidak pernah keberatan jika Minhyung pergi bersama Mark dan Minju. Itu malah membuat dirinya lebih nyaman daripada melepas putranya bermain sendirian di taman bermain, pikirannya bisa tenang dan pekerjaannya bisa berakhir dengan baik.

Kedatangan Mark sangat membantu, ia tidak bisa berbohong jika itu mampu memberikan kenyamanan untuknya lebih dari yang Jeno berikan selama hampir empat tahun pernikahan. Haechan tahu jika ia jahat sudah membandingkan suaminya sendiri dengan sosok pria yang telah membantunya di masa lalu, namun hatinya bukan terbuat dari batu yang mampu ia poles sendiri tanpa menggunakan alat. Sifat manusia itu seperti alat yang mampu merubah batu sekeras apapun menjadi ukiran cantik.

“Kalian kapan akan pulang?” Haechan menyaut mendengar lontaran pertanyaan dari Minju, mereka berempat termasuk Minhyung sedang melakukan rutinitas pagi bersama berolahraga di sekitar taman. Ini sudah menjadi kebiasaan semenjak beberapa hari lalu, ia tentu saja kaget. “Kalian akan berpamitan pada kami bukan?” ia tertawa kecil meskipun sedikit dipaksakan tentu saja ia tidak rela melihat kedua orang itu akan kembali meninggalkan korea.

Mark tersenyum tipis menepuk kepala bundar putrinya, “Apakah Minju ingin pulang kesana?”

Gelengan kuat sebagai jawaban, bocah itu menjawab dengan mantap detik saat Ayahnya menutup mulut, “Aku lebih suka disini Dad! Bersama Daddy, grandma dan tentu saja Minhyung serta paman Haechan sangat baik.” Ia tersenyum.

“Apakah aku terlihat baik untuk Minju?”

Minhyung membulatkan mata jika Minju mengatakannya maka ia sangat senang karena menurut Papanya ia harus menjadi anak baik dan sekarang ia sudah melakukannya. Bagi Minhyung Minju seperti adik perempuan untuknya, bocah itu selalu mengikuti Minhyung jika sedang bermain bersama di taman.

Membuat gesture tangan melebar. “Sangat baik! Kak Minhyung mari bermain.” yang mana langsung di sanggupi.

Selepas kepergian mereka berdua, hanya tersisa Haechan dan Mark terduduk di bawah pohon maple menikmati semilir angin pagi. Cuaca sangat hangat, musim gugur segera tiba. Ada keterdiaman singkat namun Mark membuka suara lebih dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang