Chapter two

297 39 4
                                    


Sorry for typo(s)

"Aku harap kamu sering pulang mulai sekarang jika tidak untukku setidaknya demi putramu."

Haechan memandang Jeno singkat lalu ia kembali memasukan beberapa pakaian kering habis di setrika ke dalam lemari. Ini pukul sebelas malam Pria manis itu masih terjaga menunggu kepulangan Jeno meskipun hubungan mereka kurang baik namun tidak bisa dipungkiri jika dia masih suaminya. Mereka tinggal di atap yang sama bukan keputusan baik saling diam-diaman.


°•°•°•°•°

LilBuna
Present

Fanfiction

Baby 2

Mark Lee
Haechan Lee
Jeno Lee

°•°

Genre : Angst, Romance, family
Chapter : Multichapter
Rate : M

Happy Reading

°•°•°•°•°



"Haechan aku pikir kita sering membahas ini, kamu tahu sendirikan pekerjaanku selalu menumpuk. Aku melakukan ini semua untuk kalian seharusnya kamu memberikan  pengertian baik untuk Minhyung bukan malah membuat alibi seperti ini," Jeno menjawab seperti biasanya, menyalahkan Haechan untuk segala hal. Pria itu bila berurusan dengan pekerjaan entah kenapa sangat sensitif bukan main apalagi jika di ragukan. "Jangan membahasnya lagi, lebih baik kamu siapkan saja air mandi hangat dan makan malam ingat jangan yang terlalu banyak gula dan lemak. "

Akhir-akhir ini Jeno mengurangi makanan tidak sehat, tubuhnya harus dijaga agar tetap fit saat melakukan pekerjaan extra, ditambah lagi sekarang ia juga ingin mendirikan toko kecil agar mendapatkan pemasukan lebih.

"Baiklah Jeno tunggu sebentar."

Bagi Haechan ia selalu berusaha menuruti kemauan Jeno, berdebat hanya membuat pikirannya semakin lelah. Lebih baik ia melakukan semua pekerjaan itu lalu lekas tidur, ia harus pergi bekerja pagi-pagi.

© Lilbuna

"Daddy!" Minhyung duduk di pinggir Jeno menatap pria yang jarang sekali ia lihat meskipun di rumahnya sendiri. Jujur saja bocah itu begitu merindukan Daddynya. "Apakah Daddy akan di rumah seharian ini?"

Jeno tersenyum mengangguk singkat sebagai jawaban. Ini memang hari minggu, ia memutuskan untuk di rumah setelah lembur semalam. Tubuhnya butuh istirahat, ia berniat untuk pergi ke gym sebentar sebelum memulai tidur panjangnya.

"Lalu, Daddy mau bermain bersama Minhyung?"

Jeno menatap Haechan sebentar dan tentu saja sang empu langsung paham dengan arti tatapan itu. Ia meredupkan mata entah kenapa Haechan selalu kecewa dengan keputusan Jeno, Minhyung terlihat sangat sedih jika tahu Jeno selalu menolaknya.

"Maafkan Daddy Minhyung, tapi Daddy sangat lelah sebagai gantinya apakah mau di belikan robot super seperti biasa? lebih boleh mau berapa? Kita akan pergi ke mall malamnya?" 

Minhyung tidak langsung menjawab ia menatap Papanya memelas berharap jika pria manis itu memberikan pengertian untuk Daddynya namun melihat raut wajah papanya, si kecil menghela nafas.

"Tidak papa Dad, aku akan ikut Papa bekerja saja nanti malam kita bisa pergi bersama ke mall."

"Anak pintar."

--

"Minhyung apa yang sedang kamu lakukan disini sendirian, dimana papamu?"

"Paman Mark!" Bocah itu berdiri membersihkan bajunya yang kotor akibat tanah yang ia mainkan beberapa menit tadi. Dari pagi ia selalu memutari toko dan akhirnya mencapai titik kebosanan lalu ia memutuskan bermain di taman dekat toko untung saja banyak cctv jadi sangat aman Haechan tidak terlalu khawatir disana juga terdapat satpam terpercaya. "Papa sedang bekerja di toko sebentar lagi pulang, dimana Minju?"

Mark tersenyum menarik pipi gembul Minhyung. "Minju sedang bersama neneknya. Tahu tidak kamu sangat mirip dengan Papamu, pipi kalian sama menggembung seperti ikan." Ia tertawa melihat ekspresi bocah ini menahan malu, sepertinya menggoda Minhyung menjadi hobi favoritnya sekarang.

"Memang Paman pernah memegang pipi Papa?" Tanya Minhyung polos, pertanyaan itu malah membuat Mark terbatuk keras. Untung saja bocah ini masih kecil jadi ia bisa mengendalikan diri. Tentu saja pernah tapi tidak mungkin juga kan ia jawab.

Abai akan pertanyaan itu, ia malah mengalihkan pandangan dari Minhyung lalu mengajak bocah itu ke salah satu penjual es krim di depan taman tentu saja Minhyung langsung setuju. Si kecil sangat senang bergegas meminta es krim strawberry dicampur coklat kepada penjual.

"Paman Mark terimakasih!" Ia melompat senang memeluk kaki Mark erat, rasanya sangat bahagia dibelikan es krim seperti ini.

Mark tersenyum lebar lalu mengangkat Minhyung ke udara dilempar beberapa kali, langsung membuat gelaran tawa terdengar lebar. Suara mereka sangat nyaring orang-orang di pinggir taman ikut tersenyum.

"Ini es krim  pesanan putramu," Penjual es krim itu mengulurkan pesanan, Mark menerima dengan baik. "Terima kasih, ini Minhyung."

"Terima kasih paman! Hehe Minhyung bahagia sekali hari ini!"

"Benarkah begitu?" Alis Mark terangkat tersenyum simpul menatap kesungguhan di mata Minhyung, ia bahagia ketika baby bear mengatakan demikian. Tangannya ia ulurkan mengelus pucuk kepala Minhyung.

"Baby bear," celetuknya pelan.

"Baby bear, Paman kenapa memanggilku seperti itu?" Tentu saja ia kebingungan. "Tapi aku menyukainya!" suaranya memekik girang.

Mereka berdua saling tertawa sampai tidak tahu jika dari tadi ada Haechan yang mendengarkan percakapan dari balik pohon besar, ia tersenyum hatinya hangat.

"Terima kasih Mark Hyung. Kamu menepati janji bermain dengannya."

[TBC]

Pendek ya??

Huee semoga gak garing ya? Kalian pengen mereka bersatu lagi engga?

© Lilbuna

Baby 2Where stories live. Discover now