4. Mengajar? 🦋

71 19 15
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻 mei nulis lagi. Maaf ya sering nunggak updatenya. Sekarang saya nulis lagi. Semoga suka sama chapter ini ☺️



Jodoh itu gak bakal kemana. Bahkan dia akan datang walaupun lupa jalan.
_Mei_




Ruangan penuh nuansa putih. Bau obat yang menyeruak ditambah dengan orang yang berlalu lalang ramai membuat Zafra semakin pusing. Dalam hati, Zafra berdoa semoga mas nya baik baik saja, "Mi...mas Zay kenapa ya?" Tanyanya dengan air mata yang berkaca kaca. Walaupun dirinya dan mas nya sering bertengkar tapi tetap saja. Zafra menghawatirkan Zayyan

"Mas mu-" suara lembut uminya terputus saat ada suara pintu terbuka. Zafra, umi Salamah dan Abi Ayub lantas berdiri

"Gimana keadaan mas saya dok?" Sembur Zafra. Umi Salamah memegang bahu putrinya untuk bersabar. Tapi Zafra tidak peduli. Di pikirannya hanya ada mas, mas dan mas nya saja

"Pasien hanya menggigil. Untung tidak telat, kalo gak ya...saya gak tahu lagi," mereka semua menghembuskan nafas lega. "Eemm...boleh saya ketemu mas saya?" Suster itu hanya mengangguk. Mereka pun berjalan bertemu Zayyan

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

"Ummi...." Lirih laki laki itu bergetar. Umi Salamah menggelengkan kepalanya tidak sanggup melihat putranya terbaring lemah seperti ini. Umi Salamah mendekati brankar putranya, mengelus rambut putranya dengan kasih sayang

"Ya Allah, siapa gadis yang membuat putraku seperti ini?" Lirihnya. "Siapapun gadis itu tolong pertemukan dengan putra hamba...hamba gak rela lihat dia kaya gini terus..." Satu tetes air mata mengenai wajah dingin putranya

Merasa ada sesuatu, Gus Zayyan membuka matanya berat. Pandangan pertama yang ia lihat adalah umi nya tapi dengan pandangan yang buram. "Ummi.... Zay gak mau mimpi lagi...." Lirihnya, umi Salamah hanya mengangguk, "Iya, anak ummi gak bakal mimpi lagi, gak akan!" Yakin umi Salamah menciumi putranya

"Umi, siapa gadis itu? Kenapa dia selalu datang di mimpi mas? Gak adil umi...." Umi Salamah hanya mengangguk. "Awas aja, besok kalo udah nikah mas hukum dia mi..." Ummi Salamah semakin terisak

Gus Zayyan menatap umi nya, "Umi nangis?" Umi Salamah mengangguk. Gus Zayyan tersenyum, "Laa...umi gak boleh nangis, mas gak papa kok mi," Gus Zayyan berusaha bangun. Menatap umi dan adiknya yang daritadi hanya diam

"Zaf,"

Ning Zafra menoleh, "Apa mas?"

"Mas bakal cari Kakak ipar buat kamu. Doain ya.... Terus kalo udah dapat mau mas hukum pokoknya!" Yakin lelaki itu terkekeh. Umi Salamah menggeleng, "Laa, menantu umi gak boleh dihukum!kalo dihukum ummi jewer telinga kamu!" Canda ummi Salamah yang membuat mereka tertawa bersama

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

Di lain sisi. Ada seorang gadis berjilbab merah yang komat kamit membaca pelan mushafnya. Entahlah tapi yang gadis itu lakukan adalah murojaah. Karena baginya, menambah hafalan apalagi Al Qur'an itu adalah hal yang gampang jika di niatkan tapi tidak dengan menjaganya. Apalagi ditambah dengan halaman baru itu akan menambah lupanya ayat awal. Jadi, sering seringlah murojaah

"Ning, mau kemana?" Tanya gadis itu menutup mushafnya. Perempuan yang diajak lawan bicaranya menoleh, "itu emh... Ihh itu," terlihat Ning Qiya menggaruk kepalanya bingung

Zeline menatap miring, "Kok bingung Ning?" Perempuan itu menggeleng, "tolong izinin aku tah.... Aku diajak Abi ke rumah sakit," cicit Ning Qiya pelan

"Ouhh iya Ning. Eumm...nanti ana izinin ke ustadzah. Tapi kok Ning ke rumah sakit? Siapa yang sakit Ning?" Tanya hati hati Zeline. Dirinya takut dibilang kepo dengan urusan keluarga ndalem

"Itu Gus Zayyan!! Yang kemaren itu lho!" Zeline membulatkan matanya. Dalam hati ada rasa sesak, kenapa harus lelaki itu?. Zeline menggelengkan kepalanya. Sepertinya dirinya harus melupakan Gus itu sebelum perasaan semakin dalam

"Yaudah ya....aku pamit dulu. Assalamualaikum,"

"Waalaikum salam warahmatullahi wabararaktuh," cicitnya menjawab. "Gus Zai kenapa ya? Aagggh sadar! Gak boleh kaya gini!!" Setelah beragumen dengan dirinya sendiri, gadis itu memilih membuka mushafnya dan mengulang kembali hafalannya. Berusaha fokus tapi bayangan lelaki bernama Zayyan itu mengganggunya

"Kok gini ya Allah?!! Gak, sadar! Kamu cuma santri biasa line! Jangan ngarep lebih!"

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

Jam tiga sore, setelah melaksanakan shalat ashar keluarga Ning Qiya bergegas ke rumah sakit. Banyak obrolan diruangan sempit penuh nuansa putih ini. Ya, mulai dengan kyai Fathan dengan kyai Ayub, ummah Salwa dengan Halimah dan Ning Qiya sendiri mengobrol dengan Zafra- adik Gus Zayyan

"Syafakallah Gus!" Ujar kyai Fathan tersenyum. Gus Zayyan hanya tersenyum kecil menanggapi.

"Oh ya! Gus Zayyan katanya belum kerja ya?" Tanya ummah Salwa- ummah Ning Qiya

"Iya mah...." Jawab lelaki itu

"Gimana, kalo Gus Zayyan ngajar di pondok Abi?" Saran ummah Salwa. Semua orang disana menatap Zayyan.

"Ide bagus itu! Nak Zayyan bisa ngajar ngaji sama bahasa Arab disana!" Sahut Abi Fathan. Kyai Ayub dan ummi Halimah saling tatap

"Biarin keputusan Gus Zayyan aja!" Final Abi Ayub

"Abi," Abi Ayub menatap putranya. "Boleh nggak? Zayyan bosen Abi. Setidaknya ilmu Zayyan bisa bermanfaat....." Jelas lelaki itu

Kyai Ayub mendekati putranya. Menepuk bahu putranya, "Terserah mas aja... Abi bakal dukung semua langkah mas, asalkan yang positif tapi!" Zayyan hanya terkekeh. Abinya memang dari kecil tidak pernah memaksanya tapi selalu men support nya tapi dengan alasan harus positif jika tidak ya siap siap dihukum layaknya santri lainnya 🤣

"Gimana pak yai? Boleh Zayyan ngajar di pondok?" Tanya Zayyan sopan. Kyai Fathan dan ummah Salwa mengangguk setuju

"Iya, Alhamdulillah jika Gus mau mengajar di pondok. Pasti ilmunya bakal dibutuhin santri kami!" Antusias kyai Fathan

Sedangkan di lain sisi, ada perempuan tersenyum senyum senang, "Mas Zayyan bakal di pondok? Kayanya doa Zeline terkabul deh...semoga kalian berjodoh!" Batin perempuan itu senang



Makin dak sabar nunggu mereka ketemu☺️☺️ kira kira, gimana ya ekspresinya??

🤣🤣🤣🤣Udah gak bisa bayangin

Oke, segitu dulu ngetiknya 🙏🏻maaf kalo masih banyak kurang nya. Boleh minta sesuatu?

Tolong tinggalkan jejak kalian. Berupa comment and vote. Gak sempat ya vote sajalah 🙂🙂

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻




GADIS HAZELKUWhere stories live. Discover now