001 : Let Love Burn!

563 124 27
                                    

MASA SMA adalah masa yang penuh dengan pengalaman baru, penuh cerita, penuh rasa, dan penuh suka cita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MASA SMA adalah masa yang penuh dengan pengalaman baru, penuh cerita, penuh rasa, dan penuh suka cita.

Ketika membicarakan masa SMA, banyak yang berkata bahwa masa SMA adalah masa terindah.

Tapi itu tidak menutup bahwa masa SMA adalah masa yang berat untuk sebagian orang.

Namun bagi sang gadis yang memakai jaket berwarna hijau, masa SMA adalah masa yang... merepotkan.

Mulai dari dia yang dijebak oleh sahabatnya sendiri untuk masuk ke OSIS, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengundurkan diri, tapi ditolak mentah-mentah oleh sang senior.

Siapa sangka bahwa dia ujung-ujungnya malah lolos menjadi anggota OSIS? astaga. Sungguh sial.

Dan hari ini, dia kebagian jadwal piket.

Hal itu mengharuskan gadis berkulit gelap itu harus masuk pagi-pagi dan standby di depan gerbang sekolah.

"Ugh, OSIS itu beneran sebuah kutukan." Gerutunya.

Gadis lain yang mendengar gerutuan itu terkekeh, "kalau kak Seolhwa dengar ini, kamu bakal kena masalah."

"Menjengkelkan." Gadis itu mendengus kesal, dia mengusap-usap kedua lengannya. "Aku mau undur diri dari OSIS."

"Silakan," sang lawan bicara menganggukkan kepalanya, masih memasang senyuman cantiknya, "kalau kamu siap diteror kak Seolhwa."

Membayangkannya saja membuat gadis itu ketakutan.

"HAYY!!" Keduanya menoleh ke sumber suara, "YAHAHA! KASIAN BANGET OSIS!"

"IH, MASUK SANA!"

Mereka itu sudah sering bertengkar. Jadi jangan heran, sang perempuan bersurai coklat itu menggelengkan kepalanya lelah. "Uriel, [Name], stop."

Mendengar perintah gadis itu membuat mereka berhenti berbicara. "Eh! Uriel! Kamu ga pake dasi, ya?!"

Gadis bersurai pirang itu, Uriel, dengan segera menutupi bagian dadanya. Merasa kepergok.

"Sangah! Geret dia ke ruang OSIS!"

"Eh! Eh! Jangan gitu dongg! Kita sahabatan, kan?!?!" Uriel berucap panik.

Sangah tersenyum dan memegang tangan Uriel, "kamu ini OSIS. Ayo ikut saya."

Uriel memasang puppy eyes, "[NAME] FAKE FRIEND!!"

[Name] menjulurkan lidahnya, mengejek sang sahabat yang ditarik oleh Sangah menuju ke ruang OSIS.

Tapi, itu berarti dia harus menjaga gerbang sendirian lagi. [Name] mengangguk ketika dia disapa oleh siswa-siswi yang masuk.

[Name] memicingkan matanya ketika melihat orang yang dia kenal. Dan sepertinya orang itu juga sadar.

Orang itu langsung menghampiri [Name], "jaga?"

Let Love Burn! Where stories live. Discover now