BAB 7

1.5K 102 3
                                    

akhir akhir ini agenda semakin padat, ntah itu pembelian barham ataupun pertemuan antara klien

".. Ion, pake payung nya nanti sakit.. " mengingat rion yang dari pagi sibuk dengan agenda nya dan kelakuan anak anak nya di rumah membuat caine sedikit khawatir

".. Pake aja caine" ucap rion yang mesin menunggu klien nya

Caine hanya bisa menantao rion dengan khawatir dan berharap ia tidak apa apa

.

.

.

.

Pertemuan kliennya yang terakhir, dan akhirnya mereka bisa pergi pulang, di jalan caine terkadang sedikit melirik rion mengingat bajunya basah karena hujan masih ia kenakan

Sesampainya di rumah banyak anak anak yang menanti mereka
"YEE MAMI PULANG"
"PAPIII"
"MAMII PAPII KOK LAMA BANGET"
"MAMI SAMA PAPI PASTI HONEYMOON YA"
teriak dari anak anak itu, rion keluar dari mobilnya
"HEH SEMBARANG ITU MULUT" menunjuk garin yang mengatakan bahwa rion dan caine baru saja honeymoon

Caine masih menatap rion, "ion?.. Kamu masih bisa tegar di hadapan anak anak? , segitunya kamu gak mau keliatan lemah?" Tatapan Caine kurang lebih mengatakan seperti itu

Tidak ada yang menyadari kecuali key
"Bapak? Bapak gak cape?" Bisik key, sedikit khawatir karena sebelumnya ia melirik Caine yang terus menatap rion yang seolah olah mengkhawatirkan nya

Rion hanya mengangguk tidak, walaupun rion berbohong ia masih bermain dengan anak anak
'Jangan sampai ngerepotin key sama Caine.. ' batin lelaki bersorai ungu itu

Setengah jam berlalu , rion baru saja membersihkan tubuhnya dan mengganti bajunya

Rion terduduk di sofa ruang tengah, tubuhnya terasa remuk tapi ia masih saja di ganggu echi
"PAPII PAPII, tadi kan baru ketemu klien boleh kali bagi duitnya" usil echi

"Gilak kali lu ya chi, uang kantor itu" ucap rion dengan menujuk nunjuk echi

Caine yang melihat itu akhirnya mengatakan
"Chi, jangan ganggu rion dulu.. Kasian dia cape"
Ucap Caine, echi yang mendengar itu rasanya seperti candaan sama dengan yang lain 'papi? Cape? Rasanya tidak mungkin apa lagi sakit,'
Kenapa mereka bisa berpikir seperti itu? Karena mereka selalu melihat rion jika pulang kerja ataupun bertemu dengan klien energy nya masih sama, rion masih bermain dengan mereka. Itu kenapa rion jika mengatakan cape atau lelah rasanya tidak mungkin

...

Saat malam hari di saat semuanya telah terlelap dalam tidur dan bermimpi indah, masih tersisa sang kepala keluarga di ruang tengah itu ,

Nafas nya terasa berat, kepalanya pusing, tapi tetap saja ia memaksakan berkerja , ia masih memandangi laptop nya dan berisi berkas penting, dan beberapa cemilan yang menemani nya

Sebenarnya Caine sudah mengingatkan 'jangan begadang' tapi apalah daya si bapak itu ngeyel

Dan, saat jam 3 malam akhirnya berkas itu selesai di kerjakan rion bersandar di sofa dengan lega,
Akhirnya ia membereskan berkas berkasnya dan membawanya ke ruang boss dan membereskan nya lalu pergi tidur

.

.

.

.

.

.


Rion yang baru saja terbangun dari tidur nya, mendengar suara kekacauan di lantai bawah lelaki itu hanya bisa menghela nafas, tapi.. Nafasnya terasa panas kepalanya pusing

Lelaki itu mencoba menghiraukan itu dan perlahan keluar kamarnya apalah daya rasa pusing itu terus mengelilinginya, rion bersandar di tembok
'Sial..' Gumam lelaki itu

"Loh? Ion? " tanya lelaki ber-sorai abu itu
"Lu gapapa? " bingung krow melihat sangat kepala keluarga itu sempoyongan

"Uh.. Iya duluan aja dulu" ucap rion dengan lemah namun perlahan pandangan nya mulai kabur menghitam telinganya berdenging

Ngingg~~~

"Ion? Ion!? " suara teriakan krow yang samar samar perlahan menghilang

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue berharap gk punya anak kayak lo!"
Lelaki bersurai ungu hanya terdiam
"Ngapain sih lo hidup? "
"Nyesel banget gue ngelahirin lo di dunia ini"
.

.

.

.

.

.

Lelaki itu terbangun dengan nafas yang tidak beraturan , tangan nya gemetar
"Ion? " tanya anak perempuan pertamanya

"Key? " rion menatap key

Jujur saja key sangat jarang melihat sangat kepala keluarga atau rion itu

"Pak? Bapak gak papa? " tanya key

".. Gak papa kok pusing dikit doang"
"... Anak anak lagi ngapain?"

Key menatapi rion khawatir
"Pak, bapak gk bisa mentingin anak anak mulu dong.. Inget bapak juga lagi sakit"

"Jawab aja key"

".. Lagi di ruang tengah gak tau ngapain"

Tiba tiba pintu terbuka lebar dan muncul seorang perempuan bersurai ungu
"PAPII? PAPII SAKIT!? " teriak echi

"Chi, jangan teriak teriak nanti si bapak makin sakit" ucap key, echi hanya mengangguk dan menghampiri rion

"Papii jangan mati, echi masih pengen uang papii" ucap echi

"Warisan nya bagi bagi ya ion" ucap krow

"Anak setan gue kira pada mau ngapain ke sini" ucap rion

...

Malam hari dengan gemerlap nya bintang di malam hari, caine memasuki kamarnya
"Belum tidur? " tanya caine karena melihat bapak bapak itu masih menatap laptop nya

"Belumm.. " caine tau jika rion sudah menahan nahan ngantuk nya dari tadi

"Udah tidur aja nanti aku yang beresin sisanya"

Rion hanya terdiam sejenak dan membereskan laptop nya dan pergi ke kasur untuk tidur, caine hanya melihat itu hanya bisa menghela nafas dan tersenyum kecil




"Idih papi pake koyo" tunjuk echi ke kepala rion

"Papi bisa sakit? " tanya garin

"Heh, gue juga manusia ya paok"
Ucap rion

"Yeuuu makannya jangan banyak gaya, pake segala salto pula" ucap riji

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Apr 29 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

tokyo noir familia? [TNF]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt