11

385 80 46
                                    

Seokjin akhirnya kembali ke Sion Tower setelah dua minggu lebih berada di rumah sakit. Meski sudah keluar dari rumah sakit, Seokjin masih harus melakukan check-up dan terapi untuk pundaknya.

Dan Taehyung baru tahu kalau pundak Seokjin patah karena sengaja ditabrak oleh Dante dan Dante sama sekali tidak ada melakukan terapi atau check-up lagi untuk pundak Seokjin.

Karena tangan kanannya tidak bisa digunakan, Taehyung meminta lima maid dan dua chef dari rumah orangtuanya untuk mengurus apartemen dan juga makan dia dan Seokjin.

"Hyung aku tidak perlu tidur dengan hyung, aku bisa sendiri."

"Tidak! Tidak! Kau harus tidur denganku, biar kalau ada apa-apa aku tahu."

"Nggak akan ada apa-apa Taehyung hyung."

Seokjin memegang tangan Taehyung dengan tangan kirinya. Meyakinkan pria yang sudah baik hati itu,kalau dirinya baik-baik saja.

"Aku masih punya tangan kiri dan juga kedua kaki yang sehat hyung. Aku bisa kok menggunakan pakaian dan celana sendiri. Dan makasih karena sudah mengkhawatirkan aku hyung."

Taehyung menghela nafasnya. Dia menyenderkan punggungnya pada headboard ranjang Seokjin.

Dia menatap kearah Seokjin yang masih menatapnya.

"Seokjin."

"Hmm?"

"Waktu itu saat kau diculik oleh ayahmu, kenapa kau berkata seperti itu?"

"Saat itu,aku pikir,aku tidak akan kembali lagi kemari. Jadi sebelum terlambat,aku mengucapkan rasa terima kasihku untuk semua kebaikan yang hyung berikan."

"Jangan ulangi lagi."

"Jangan pernah berterima kasih atas apa yang aku lakukan untukmu Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah berterima kasih atas apa yang aku lakukan untukmu Jin. Dan jangan bicara omong kosong seperti waktu itu."

"Maaf hyung, aku..."

"...Itu pertama kalinya untukku merasa takut Jin."

Seokjin menyenderkan kepalanya di dada Taehyung yang berdetak cepat. Dia merasa bersalah karena sudah membuat Taehyung ketakutan.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi."

"Ya,jangan ulangi lagi. Dan Seokjin,jika di masa depan Dante melakukan penculikan lagi kepadamu. Pastikan kau menyembunyikan ponselmu dengan baik,gunakan smart watchmu dan gps harus aktif biar aku bisa menemukanmu. Arrasseo."

Seokjin menganggukkan kepalanya. Dia akan lebih berhati-hati lagi setelah ini.

Taehyung menggeser tubuhnya lebih ke tengah,dia menepuk-nepuk ruang yang kosong agar Seokjin bisa tiduran disana.

"Hyung nggak ke kamar hyung sendiri?"

"Malam ini aku ingin tidur disini."

Seokjin menarik nafas pelan,kemudian mengangguk.

Taehyung mengecup kening Seokjin dan mengelus surai adiknya itu dengan penuh kasih sayang.

Woonyoung tak bisa fokus,dia benar-benar kaget dengan apa yang dia dengar dari anak buah ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woonyoung tak bisa fokus,dia benar-benar kaget dengan apa yang dia dengar dari anak buah ayahnya.

Saat ini Kim Dante sedang di rawat di rumah sakit karena penganiyayaan yang dilakukan oleh Seokjin.

Mendengar nama adiknya disebut, Woonyoung rasanya sulit untuk percaya kalau Seokjin melakukan hal itu tapi tidak mungkin juga dua orang kepercayaan ayahnya berbohong.

"Wony kau nggak kuliah?"

"Bagaimana keadaan appa?"

"Dia sudah jauh lebih baik,besok pagi sudah bisa pulang. Kau kenapa nggak kuliah?"

"Bagaimana bisa aku kuliah dengan perasaan campur aduk seperti ini."

Song Miyo menggenggam tangan putrinya, membawa Woonyoung duduk bersama.

"Ada apa Wony? Tidak biasanya kau seperti ini."

"Eomma,apa benar Seokjin memukul appa? Rasanya sulit untukku percaya kalau..."

"...Wony,kau tahu asal Seokjin darimana kan? Dia adalah orang desa Wony, kehidupan orang desa yang miskin itu keras. Eomma yakin,appa hanya ingin Seokjin pulang dan diserahkan kepada keluarga Taehyung secara baik-baik. Tapi mungkin Seokjin menolak,mereka cekcok dan Seokjin memukul ayahmu."

Miyo menyelipkan rambut putrinya ke belakang telinga Woonyoung.

"Dengar Wony,jangan percaya dengan wajah polos orang-orang seperti Seokjin. Jika kau terhipnotis oleh wajah mereka, mereka akan memanfaatkan kebaikanmu."

"Tapi appa juga salah karena sudah menjual Seokjin."

"Appa tidak menjual Seokjin,tapi appa meminta mahar pada keluarga Taekyung. Ya anggap saja dia dijual. Benarkan?"

"Tapi eom..."

"...Wony,intinya Seokjin sudah memukul ayahmu. Dia bukan anak yang baik. Kau harus berhati-hati padanya. Kalau kau bertemu Seokjin, kau langsung telpon bodyguard atau ayahmu saja. Paham?"

Woonyoung menganggukkan kepalanya. Entah mengapa jauh di dalam hatinya,dia merasa Seokjin bukanlah orang jahat. Dia yakin ada kesalahpahaman antara orangtuanya dan Seokjin.

 Dia yakin ada kesalahpahaman antara orangtuanya dan Seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung,,,

Wony anak baik🤭🤭🤭

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang