𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟑

124 38 0
                                    


***

[Name] dan Hankyung duduk di bangku yang tersedia di depan apartemen Gamin, mereka menunggu lelaki itu mengganti pakaiannya.

"...bu guru, maaf. Sudah lama menunggu ya?" tanya Gamin, kemudian tatapan nya tertuju ke arah [Name].

Pemuda itu merasa familiar dengan gadis yang tengah menyeruput satu kotak strawberry Milk disamping gurunya itu.

"Sudah datang?" Hankyung bertanya membuat Gamin terkejut karna fokusnya tertuju pada [Name].

"Eh— iya. Tapi bu guru, kita akan pergi kemana?"

•••

"Toko buku?" tanya Gamin, sesampainya mereka di sebuah toko buku bernama toko buku utara.

Setelah sampai disana, [Name] memilih menyusuri rak buku sendirian untuk mencari buku yang diminati nya. Gadis itu sengaja memberi ruang untuk guru dan murid itu.

Setelah mendapatkan masing-masing buku yang mereka inginkan, ke 3 manusia itu berkumpul di satu meja yang tersedia disana.

Bruk

"Nah." Hankyung meletakkan banyak buku di atas meja, "kalau segini cukup untuk dibaca ringan!" ucap nya.

"Bu... beneran ingin membeli semuanya?" tanya Gamin, kemudian lelaki itu meletakkan 3 cup kopi yang dipesannya.

Sementara murid dan ibu guru itu mengobrol, [Name] hanya duduk anteng sembari menikmati minumannya sesekali mengangguk-anggukkan kepalanya saat Gamin memuji dan meminta maaf pada Hankyung.

Syut

1 buah buku terbang ke arah [Name] membuat Gamin refleks berdiri dan menangkis buku yang melayang itu.

Tak

Gamin yang tidak siap itu oleng ke arah [Name] dan hampir terjatuh menubruk tubuh gadis tersebut, untung saja ia dengan refleks memegangi bahu [Name] yang tengah terkejut.

Gadis itu bahkan mebelalakkan matanya, karna jaraknya dengan Gamin hanya terhalang oleh cup kopi yang sedang [Name] seruput saking dekatnya.

Bats

Dengan cepat Gamin segera menyingkir, untung saja [Name] tidak menyemburkan kopi yang di minumnya. Ia hanya tersedak dan membuat gadis itu terbatuk.

"Aduh!! Tidak apa-apa? Maaf, anak saya..." ucap seorang ibu yang anaknya tak sengaja melemparkan buku itu.

"Ah— maaf." ucap Gamin.

Hankyung yang menyaksikan itu hanya tersenyum melihat wajah [Name] dan Gamin yang berangsur merona.

"Ohiya, aku jadi lupa memperkenalkan kalian berdua saking semangat nya mencari buku." Hankyung berucap masih mengelus punggung [Name] dengan lembut.

"Gamin, ini adik sepupu ku namanya [Name]. Dan [Name], ini Gamin murid ku di sekolah sekaligus mantan murid tutor ku dulu." ucapnya menatap mereka secara bergantian.

"Sudah ta-hu." ujarnya masih sedikit tersedak.

Hankyung yang mendengar itu terlihat speechless, "he~? Serius? Bagaimana bisa? Kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya diangguki [name].

Begitupula dengan Gamin, "tunggu—" ucap pemuda itu menelisik wajah [name], ia memang sedikit familiar saat melihat gadis itu, "—kau [name] yang itu? Maksudku dulu rambutmu pendek." katanya.

Tapi wajar kan? Toh itu sudah lama berlalu. Seiring berjalannya waktu rambut [name] juga semakin memanjang.

[Name] hanya mengangguk, "aku huk— ya, memangnya siapa lagi." jawabnya masih sedikit terbatuk, "anak sialan! Kalau tidak mau belajar tidak perlu sampai melempar buku, dong!" kesalnya, untung saja ibu dan anak itu sudah berlalu pergi.

𝐒𝐭𝐮𝐝𝐲 𝐆𝐫𝐨𝐮𝐩 ft. 𝐹𝑒𝑚𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin