Chapter 1

140 14 73
                                    

Malam mulai menyelimuti seluruh sudut pandang dengan kegelapan, seakan-akan melahap setiap cahaya yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam mulai menyelimuti seluruh sudut pandang dengan kegelapan, seakan-akan melahap setiap cahaya yang ada.
Namun untungnya bulan purnama memberikan sedikit cahaya untuk memudarkan kegelapan itu.
Suara para penghuni malam mulai menyerpa indra pendengaran seorang pria berbaju besi yang sedang menaiki sebuah kuda.

Merasa tempat itu tidak memiliki hawa ancaman, dengan hati-hati pria itu turun dari kuda yang ia tunggangi.
Seolah olah menahan sesuatu yang menyiksa di tubuhnya.
Perlahan darah mulai keluar merembes keluar dari celah baju zirah yang sudah dipastikan itu bukanlah darah milik para korbannya.

Namun itu adalah darahnya.

Dengan usaha ekstra pria itu melepaskan helem dan baju zirah yang ia kenakan lalu menyentuh area perutnya yang mengeluarkan darah segar.
Sambil berdecak kesal, dengan wajah pucat manik emerald green nya bergulir mencari hal yang tak mungkin ada.

Yah mana mungkin ada orang yang mau pergi ke tengah hutan angker yang merupakan perbatasan antara dunia demon dan manusia?

Yakinlah hanya orang gila saja yang mau melakukannya.

Manik emerald green itu tertutup rapat, seolah fokus mencari sesuatu.

Dirasa apa yang ia cari sudah ia temukan dengan langkah kaki pelan pria itu menyusuri jalan dengan mata tertutup.

Dirasa apa yang ia cari sudah ia temukan dengan langkah kaki pelan pria itu menyusuri jalan dengan mata tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya dengan mengandalkan indra pendengarannya pria itu berhenti di tepi sungai yang tenang.

Sang pria bermanik emerald green itu berjongkok membersihkan seluruh tubuhnya yang terkena darah, terutama lukanya dengan hati-hati.

Sesekali pria itu meringis ketika air menyentuh beberapa luka di tubuhnya yang tidak terlalu besar.

" Hoi apa kau ini bodoh? Luka mu akan infeksi jika kau teruskan! "

Mendengar suara orang lain pria itu refleks memasang ancang-ancang bertarung dengan menarik pedang dari sarungnya.
Manik emerald green itu terus bergerak ke segala arah untuk menemukan asal suara itu.

Melihat sosok bermanik emerald green yang sedang memberikan atensi pada dirinya, sosok misterius itu malah tersenyum jahil.

Sedangkan sang emerald green hanya bisa menggertak " Tunjukkan dirimu!? "

★ADVENTURES IN THE PAST!★Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang