006

2.2K 202 13
                                    

Keesokan harinya, dipagi buta rion dan caine terburu buru seperti sedang mengejar waktu. Rioncaine berkutat di dapur untuk menyiapkan makanan.

"rion, kamu siap siap dulu aja. biar sisanya ini aku yang urus" ujar caine yang masih fokus memotong sayur.

"serius?" jawab rion lalu di anggukki oleh caine, rion pun segera pergi dari dapur untuk bersiap.

Jam dinding dirumah telah menunjukkan pukul 04.54, yang dimana semua pekerjaan rion dan caine telah usai. Rion telah bersiap begitupun dengan caine, tak lupa memberi catatan dan pesan sebelum mereka berdua pergi meninggalkan rumah.

"lah? masih sepi aja ini rumah" celetuk key yang baru bangun hendak turun ke bawah.

"lu lihat jam lah anjir, mana ada yang bangun pagi dihari libur ini" ucap elya yg ikutan otw kebawah.

"astaga, estetok banget ya cara tidurnya" ujar key melihat pemandangan di ruang keluarga dan elya hanya bisa tepuk jidat.

"BANGUN OI, UDAH JAM BERAPA INI?" teriak key, namun tidak mempan untuk membangunkan mereka semua.

"biarin aja kali, mending kita meracik racik bahan di dapur" ajak elya.

"idih, ntar tu dapur hancur kek kapal pecah. gua kagak ikutan ya" ujar key dan mereka berduapun tetap pergi ke dapur.

Tak lama setelah mereka pergi dari ruang keluarga, ada echi yang telah bangun mengumpulkan nyawa. (nyawa echi 9 keknya)

"re, bangun. temenin gua ke belakang" ucap echi sambil menggoyangkan badan rea.

"ogah"

"BANGUN IHH, TEMENIN GUAA" teriak echi.

"iya jing, iya bangun ini" rea terbangun dengan kepala pusing berat ulah echi ceres ini, belum lama bangun. echi langsung main tarik tangan rea dan membawa nya ke dapur.

"BANGKE SAKIT BEGO, PUSING" rintih rea namun tak dipedulikan oleh echi. (kejam nye)

"wah, tumben udah masak pagi pagi gini" ujar echi yang melihat makanan di atas meja makan.

"ha? sapa yang masak?" beo key tak paham.

"lah, trus itu yang masak siapa?" tanya echi bingung.

"ohhhh, itu masakan mami. dia bilang ada urusan diluar sama papi pagi ini, jadi ya ninggalin makanan doang bisanya" jawab key sambil menunjukkan kertas catatan yang ditempel oleh caine di pintu kulkas.

"yah, kaga diajak gua"

plak!

"udah gede lo njir, masa mau ikut mulu" ujar rea bersuara, dalang yang mukul echi.

"si anjing, dahla laper gua mao makan" gumam echi lalu mencuci muka terlebih dahulu, setelah selesai ia lanjutkan dengan acara makannya. Begitupun dengan key, elya, dan rea, mereka ikutan makan. Biarin aja yang lain :v

***

- Airport

Setelah rion dan caine tiba dibandara, mereka sibuk memperhatikan para penumpang yang baru turun dari pesawat. Seperti, mereka sedang mencari seseorang?

"MAMIIIIII!" teriak seorang gadis berambut putih dari kejauhan sembari berlari dan menyeret kopernya.

Caine yang merasa terpanggil pun menoleh, begitu juga dengan rion. Senyum mereka mengembang saat melihat tiga orang yang menghampirinya.

"mamiii, aku kangen banget sama mami..huhu" ujar gadis itu memeluk erat caine.

"welcome back. garin, funin, aenon" sambut rion yang telah menunggu tiga anaknya ini pulang.

you are mine || rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang