Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Dia ngambil ciuman pertamaku." Pharita memandang dirinya di cermin di pagi hari. Saat bangun yang dia ingat langsung insiden semalam.
Pharita menyentuh bibirnya yang merah, dia menatap bibir itu di cermin dan kembali membayangkan saat Yeonjun melumatnya.
Pharita bergidik secara spontan. " Dia sudah melewati batas. Aku harus bilang pada ibunya."
Hari ini kebetulan weekend, dia tidak ada jadwal ke kampus dan biasanya weekend Yeonjun sudah pergi jam 10 pagi untuk ketemu teman-temannya di arena balap. Makanya Pharita ke bawah jam 10.15 menit, dia kira Yeonjun sudah berangkat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Males banget jadi cewek, bangun jam segini."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Duh kenapa dia belum pergi sih." Batin Pharita. Pharita mengabaikan Yeonjun, dia duduk di meja makan dan makan sarapan yang sudah di siapkan. Yeonjun duduk di depannya.
" Makan yang banyak." Yeonjun menambahkan nasi ke piring Pharita yang sudah hampir habis.
Pharita tidak bicara, dia langsung menyimpan piringnya tanda kalau dia tidak suka di ganggu. Pharita minum dan mencuci tangannya.
